Selular.ID – Pelonggaran aturan mengenai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk kendaraan listrik membuat perusahaan komponen otomotif menjadi ladang cuan.
Aturan TKDN tersebut telah memberikan dampak positif bagi pemain yang menguasai, karena pas momentum di mana akhir-akhir ini marak peluncuran mobil listrik dengan harga terjangkau karena dirakit di Indonesia dengan menggunakan komponen lokal.
Sejalan dengan prospek dan potensi industri otomotif Indonesia di tahun 2024, pemerintah memberikan kelonggaran waktu pencapaian target TKDN kendaraan listrik sebesar 40%.
Pelonggaran waktu yang tertuang pada Perpres Nomor 79 Tahun 2023 tentang perubahan atas Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan ini, bertujuan untuk memberi kesempatan bagi para merek luar untuk berinvestasi di Indonesia dan, melakukan lokalisasi, sehingga industri komponen mobil listrik lokal dapat tumbuh dan berkembang.
Ini merupakan potensi besar bagi bisnis produksi komponen otomotif, salah satu pemainnya yang menjadi sumringah adalah PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA).
Dengan memanfaatkan fleksibilitas yang diberikan oleh perubahan regulasi, DRMA diharapkan bisa memperluas kapasitas produksi komponen, khususnya yang terkait dengan kendaraan listrik.
Perusahaan berencana untuk melakukan ekspansi guna memenuhi permintaan dari merek-merek otomotif di Indonesia, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso, mengatakan “DRMA akan mendukung penuh setiap kebijakan pemerintah, terutama terkait upaya percepatan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. Kita akan memanfaatkan aturan TKDN ini untuk semakin meningkatkan kapasitas produksi dan perluasan portofolio komponen kami sehingga semakin diperhitungkan di pasar internasional.”
DRMA telah memproduksi komponen otomotif untuk klien-klien dengan beberapa merek ternama dari Jepang dan Korea.
Beberapa merek ternama tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi komponen mereka, yang kemudian komponennya akan diekspor ke berbagai negara lain.
Angka ekspor unit roda empat Completely Built-Up (CBU) dari Indonesia pada tahun 2023 mencatat peningkatan sebesar 6,7%, mencapai 505.134 unit dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang sejumlah 473.602 unit.
Merek-merek ternama Jepang dan Korea yang merupakan pelanggan DRMA seperti Daihatsu, Toyota, Mitsubishi Motors, dan Hyundai menjadi 4 merek mobil teratas yang melakukan ekspor sepanjang 2023.
Baca juga : Di Indonesia Tiang Listrik Jadi Charger EV? Pahami Bahayanya