Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Jasa Transformasi Digital Makin Masif di 2024 Menuju Industri 4.0

BACA JUGA

JAKARTA, SELULAR.ID – Seiring makin berkembangnya era digitalisasi di berbagai sektor industri, di tahun 2024 ini akan semakin banyak perusahaan membutuhkan jasa transformasi digital menuju Industi 4.0.

Melansir dari laman IBM, Industry 4.0 identik dengan manufaktur cerdas, Industri 4.0 adalah realisasi transformasi digital di lapangan yang menyediakan data untuk pengambilan keputusan secara real-time, peningkatan produktivitas, fleksibilitas dan kelincahan.

Sedangkan mengutip dari laman Forbes, revolusi industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri.

Hal ini digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan Artificial Intelligence (AI).

TONTON JUGA:

Teknologi yang menyertai penerapan ke arah Industry 4.0 selain AI tentunya juga adalah Internet of Things (IoT).

Selain itu, pastinya juga penerapan cloud computing dengan cyber security multi layer yang mumpuni dengan didasari oleh kolaborasi antara IT (informasi teknologi) dan OT (Operasional Teknologi) kelas dunia.

Baca juga: Chip Snapdragon Khusus VR Akan Mulai Debut Di CES 2024

Presiden Direktur PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), Susanto Djaja mengatakan transformasi digital di perusahaan sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu dan akan makin masif di 2024 ini.

Susanto Djaja juga menjelaskan pada tahun 2023 lalu, MTDL sudah terlibat aktif dalam beberapa rangkaian acara strategis multi sektor untuk pengembangan ekosistem ekonomi digital yang berkelanjutan di Indonesia.

“Sebelum memasuki 2024, MTDL sudah memiliki ratusan mitra penyedia ICT global dunia serta lebih dari 100 brand produk ICT,” ungkapnya.

“Jumlah ini bisa semakin bertambah tahun 2024 mengingat jasa transformasi digital menuju Industy 4.0 akan semakin dibutuhkan banyak perusahaan,” sambungnya.

Baca juga: Guru Jadi Profesi yang Paling Banyak Gunakan Pinjol

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Perekonomian, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN Indonesia) Franky Oesman Widjaja menegaskan transformasi digital terbukti turut berperan menyelamatkan perekonomian Indonesia.

Setidaknya perekonomian digital Indonesia terbukti mampu menjadi penopang kinerja pertumbuhan perekonomian nasional.

Pada tahun 2022, 40% nilai transaksi ekonomi digital ASEAN berasal dari Indonesia.

Tak hanya itu, pada tahun 2023, Indonesia juga tercatat menjadi negara peringkat keenam dengan jumlah perusahaan startup terbanyak di dunia.

“UMKM memiliki potensi yang sangat besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Lonjakan Trafik Broandband Naik 14.08 Persen Selama Naru 2023/2024

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU