11 April 2012 09:00
Club Texting, perusahaan periklanan mobile, menggugat sejumlah operator Amerika Serikat dan mitra kerja bidang teknologi mereka. Keduanya dituduh bersekongkol untuk menciptakan sistem yang memaksa pengiklan untuk menyewa shortcode lima digit dan membayar biaya transmisi, konektivitas dan ulasan konten. Kabarnya dengan menerapkan praktek ini, pihak operator mendapat keuntungan US$2.3 miliar dalam pendapatan tahunan.
Gugatan ini menyebutkan nama operator terkenal seperti Verizon Wireless , AT & T, Sprint Nextel dan T-Mobile USA serta mitra layanan pesan singkat mereka seperti mBlox, Syniverse dan Media Vibes. Club Texting berpendapat para terdakwa memonopoli pasar pesan teks aplikasi ke pengguna dan mengeruk keuntungan dari bisnis di belakang layar mereka.
Club Texting mengklaim perusahaan tersebut telah berkonspirasi untuk membuat sebuah sistem pada tahun 2003 di mana orang yang mengirimkan SMS A2P tidak bisa menggunakan nomor telepon sepuluh digit yang lebih murah, tapi terpaksa menggunakan ‘kode pendek umum’ (‘CSC’) – lima-digit (dan kemudian enam digit) – yang jauh lebih mahal. (Deni Taufiq)
Sumber : http://www.cellular-news.com/ (9/4/2012)