Jakarta – Selama ini handphone Esia lebih banyak dipasok oleh vendor merek internasional,seperti Huawei. Pernah sesekali Esia menggaet merek lokal untuk meluncurkan handphone, seperti dengan Nexian. Tapi tidak sebanyak handphone buatan Huawei. Memasuki tahun 2011 ini, Esia kembali merangkul merek lokal untuk mengeluarkan handphone terbarunya.
Kali vendor lokal merek Bold Mobile yang dipilih. Keduanya mengeluarkan handphone tipe Bold F8.Handphone Bold F8 ini masih memilih desain bar yang dilengkapi tombol qwerty.
Adapun fitur yang dibekali ke dalam handphone ini antara lain yaitu layar 65 ribu warna 2 inchi, MP3 Player, FM Radio, Flash Light, eksternal memori,Facebook, Twitter, Azan, Esia Messenger, Esia Shop dan lainnya. Fitur sederhana yang terpendam di handphone ini memang disesuaikan dengan segmennya. Karena handphone Bold F8 ini tergolong handphone low end yang dijual seharga Rp 349 ribu. “Untuk saat ini kami memang bermain di handphone low end” ujar Frankie Boyo, Direktur Sales and Marketing Bold Mobile. Karena menurut Frankie, pasar CDMA masih sebagian besar penggunannya mengingikan sesuatu yang serba murah.
“Tapi kami juga sudah bermain di level smartphone” tambah Erick Meijer, wakil Direktur Utama Bakrie Telecom. “Lewat produk AHA yang merupakan produk dari Bakrie Connectivity, kami sudah mengeluarkan smartphone Android” tambah Erick. Ketika ditanya apakah pangsa pasar CDMA sudah mengarah ke handphone High End, Erick menjawab kalau smartphone Android dengan tipe AHA Touch dijual masih dengan harga yang relatif murah, yaitu RP 1,5 juta. (Edi Kurniawan)
