Pada beberapa hari terakhir, konsumen merek smartphone asal China yang sedang naik daun yaitu Xiaomi mengeluhkan masalah keamanan. Mereka mempertanyakan seputar platform Cloud Messaging milik perusahaan dan bagaimana layanan ini mengelola data pengguna. Hal ini bermula dari sebuah artikel di media Taiwan dan laporan terbaru dari F-Secure. Perusahaan security asal Finlandia ini melaporkan bahwa ponsel Xiaomi mengirimkan data ponsel ke server bahkan tanpa akun cloud yang ditambahkan sebelumnya.
Akhirnya bos Xiaomi Hugo Barra pun buka-bukaan Menanggapi isu yang menimpa perusahaan tersebut. Di laman Google+ miliknya, pria kelahiran Brazil 1976 yang menjabat sebagai VP Xiaomi global ini menjelaskan secara rinci terkait dengan masalah privasi data tersebut. “Xiaomi adalah perusahaan mobile Internet yang berkomitmen menyediakan produk berkualitas tinggi dan layanan internet yang mudah digunakan. Kami percaya ini adalah prioritas utama kami untuk melindungi data pengguna dan privacy. Kami tidak mengunggah maupun menyimpan informasi atau data rahasia tanpa ijin dari pengguna,” kata Hugo.
Sebagai respon dari urusan tersebut, Xiaomi nanti akan membuat Cloud Messaging sebagai layanan opt-in, alih-alih otomatis mengaktifkannya seperti selama ini. Selain itu juga akan mengeluarkan tambal secara OTA (over the air) untuk menambah keamanan ekstra, terutama pada data yang dikirim ke server Cloud Messaging.
Perlu diketahui, salah satu fitur unggulan ponsel Xiaomi saat ini adalah layanan gratis Cloud Messaging sebagai bagian dari sistem operasi MIUI. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk berkirim pesan SMS ke orang lain secara gratis, dengan merutekan pesan melalui IP daripada menggunakan SMS gateway operator. Begitu ponsel Mi dihidupkan, maka layanan Cloud Messaging akan otomatis aktif melalui protokol komunikasi IP dengan server Xiaomi untuk memberikan kapabilitas SMS gratis.
