Untuk memasok bahan bakunya, IMO bekerjasama dengan pabrikan asal Cina yang selama ini menyuplai komponen handset IMO. Di negara asalnya, pabrikan tersebut telah mampu memproduksi sekira 2 hingga 3 juta unit per hari. Nah, di pabrik perakitan di Bandung ini IMO menargetkan mampu memproduksi hingga 10 ribu handphone per hari. IMO dan PT INTI juga telah bekerjasama dengan salah satu pabrikan di Cina untuk membuat desain house serta papan PCB sendiri.
Menurut Sarwo, pabrik ini nantinya akan dipersiapkan untuk memproduksi komponen-komponen handphone lokal. “Kami berharap industri handphone di Indonesia tidak hanya sebagai penjual tapi juga produsen,” tambah Sarwo. Lebih lanjut menurut Sarwo, pendirian pabrik ini juga sebagai bukti eksistensi IMO di pasar handphone Tanah Air. Apalagi persaingan antar merk lokal saat ini sudah sedemikian ketatnya. Di mana ada sekitar 100 vendor merk lokal yang bermain. IMO sendiri mengklaim masuk ke dalam 5 besar vendor merek lokal papan atas. (Edi Kurniawan)