Rabu, 13 Agustus 2025
Selular.ID -

Apple Sangkal Jadi Mata-mata Pemerintah AS atau Backdoors

BACA JUGA

28 July 2014 10:00
selular20140724114207
Apple Inc menyangkal pernah bekerjasama dengan National Security Agency (NSA) dari Amerika Serikat untuk menyadap perangkat iPhone pengguna. Dikutip Appleinsider (21/7/2014), vendor handset premium itu juga tak menyadari adanya aksi menyadap perangkat iPhone pengguna seperti yang diberitakan banyak pihak NSA mengembangkan sistem untuk memonitor perangkat besutan Apple itu.
“Apple tak pernah bekerjasama dengan NSA untuk mengambil data dari pengguna secara backdoor. Kami juga tak tahu NSA menjadikan iPhones sebagai target untuk disadap. Kami akan terus berusaha keras melindungi pengguna dari hacker, terlepas siapapun dibelakang mereka,” tegas pernyataan resmi Apple.
Sebelumnya diberitakan NSA tengah mengembangkan sistem yang bisa memantau perangkat pengguna termasuk iPhone secara global. Dalam laporan yang diberi nama Dropoutjeep itu dikabarkan NSA melalui perangkat lunak yang ditanam ke perangkat bisa mengambil data dari iPhone sejak 2008. Program tersebut diisukan memiliki kemampuan untuk mengintervensi sejumlah informasi dari perangkat iPhone, mulai dari daftar kontak, menyadap komunikasi melalui SMS, hingga mengetahui lokasi iPhone berada lewat menara BTS terdekat yang terhubung dengan pengguna iPhone.
Meski Apple bersikeras membantah semua tuduhan, namun sebuah laporan terbaru yang dikutip ilmuwan forensik dan pakar peretas iOS Jonathan Zdziarski, mengatakan bahwa Ia menemukan sejumlah layanan background yang mencurigakan di sistem operasi mobile Apple. Celah ini dianggap berpotensi dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi pengguna yang tidak diinginkan. Temuan Zdziarsky ini dipresentasikan pada konferensi HOPE/X di New York.
Berbagai layanan yang dipertanyakan, termasuk sejumlah potongan enkripsi backup iOS yang bisa mengulik data dari phonebook pengguna, clipboard, voice mailbox, kalender, notebook dan banyak lagi. Contoh lain termasuk fitur enterprise yang memungkinkan hacker jahat untuk menginstal kustom spyware pada perangkat. Banyak fitur user-experience secara intrinsik terikat dengan data pribadi, seperti penjadwalan tugas otomatis, foto penyimpanan berbasis cloud atau menyimpan informasi kartu kredit pada perangkat untuk pembayaran online.
Dalam upaya transparansi, Apple sudah merilis update mengenai statistik pada permintaan informasi yang digagas oleh badan-badan pemerintah pada bulan Januari lalu. Apple juga berjanji akan terus menggunakan sumber daya mereka untuk melindungi pelanggan mereka dari serangan keamanan tak peduli siapa dalangnya. (Choi)
- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU