Hasil penelitian yang dimuat di JAMA (Journal of American Medical Association) menyatakan bahwa handphone memang memiliki pengaruh terhadap aktifitas otak. Penilitian ini dilakukan terhadap 47 orang dewasa dengan kondisi sehat di sebuah laboratorium tunggal di Amerika. Sebuah handphone diletakkan di posisi menelpon di kedua telingatiap partisipan dengan kondisi handphone muted-active (menelpon tapi tidak melibatkan suara). Selanjutnya handphone diletakan di tempat yang sama tapi dalam keadaan tidak aktif. Pengaruh radiasi terhadap aktifitas otak tiap partisipan dalam kedua kondisi tersebut diukur dengan injeksi fluorodeoxyglucose untuk mengukur kadar metabolisme glukosa otak.
Hasilnya, ditemukan peningkatan metabolisme glukosa otak sebesar 22,4 μmol/100 gram per menit dari keadaan normal pada area otak yang terdekat dengan antena handphone saat digunakan (area orbitofrontal cortex dan temporal pole). “Hasil penelitian ini jelas membuktikan bahwa otak manusia sensitif terhadap RF-EMF (Radiofrequency – Electromagnetic Field) dari handphone” ujar tim riset tersebut. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dampak klinis yang signifikan mengenai hal ini. Sayangnya industri wireless menolak pelabelan jelas mengenai emisi radio, mungkin karena asumsi bahwa hal itu dapat berdampak negatif pada penjualan. Untuk menyikapi penilitian ini, penggunaan headset setidaknya dapat mengurangi dampak radiasi terhadap otak. (Dissa Naratania)