Senin, 22 Desember 2025
Selular.ID -

Waymo Hentikan Layanan Robotaxi di San Francisco Gara-gara Mati Listrik

BACA JUGA

Selular.id – Waymo, perusahaan robotaxi milik Alphabet, terpaksa menangguhkan layanan kendaraan otonomnya di San Francisco pada Sabtu (21/12/2025) malam. Keputusan ini diambil setelah pemadaman listrik besar-besaran di kota itu menyebabkan banyak kendaraan Waymo terhenti di jalanan, memicu kemacetan dan viral di media sosial.

Banyak foto dan video yang beredar di platform seperti X (sebelumnya Twitter) menunjukkan robotaxi Waymo dalam keadaan diam di persimpangan dan jalan raya. Pengemudi mobil konvensional terpaksa berhenti di belakang kendaraan otonom itu atau menyalip dengan hati-hati. Dalam pernyataan resminya, juru bicara Waymo, Suzanne Philion, mengonfirmasi penangguhan sementara layanan ride-hailing di wilayah San Francisco Bay Area.

“Kami telah menangguhkan layanan kami sementara karena pemadaman listrik yang meluas,” ujar Philion, seperti dikutip TechCrunch. “Tim kami bekerja keras dan berkoordinasi erat dengan pejabat kota untuk memantau stabilitas infrastruktur, dan kami berharap dapat mengembalikan layanan kami segera. Kami menghargai kesabaran Anda dan akan memberikan pembaruan lebih lanjut sesegera mungkin.”

Perusahaan belum memberikan penjelasan rinci mengapa pemadaman listrik berdampak begitu dramatis pada armada kendaraannya. Salah satu penyebab yang mungkin adalah padamnya lampu lalu lintas di seluruh kota.

Dengan matinya sistem lampu dan transportasi umum Muni, Wali Kota San Francisco Daniel Lurie bahkan sempat memperingatkan warga untuk tidak berkendara kecuali sangat mendesak. Teori lain yang beredar adalah gangguan pada layanan seluler atau data lalu lintas yang menjadi sandaran sistem navigasi kendaraan otonom tersebut.

Insiden ini mengungkapkan kerentanan teknologi transportasi otonom terhadap gangguan infrastruktur dasar, seperti listrik. Padahal, ekspansi bisnis Waymo sedang berjalan pesat. Sebuah surat dari Tiger Global Management yang bocor awal bulan ini mengungkapkan bahwa Waymo kini memberikan sekitar 450.000 perjalanan robotaxi per minggu.

Angka itu hampir dua kali lipat dari jumlah yang diungkapkan perusahaan milik Alphabet tersebut pada musim semi lalu. Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan tingginya ketergantungan masyarakat urban pada layanan semacam ini, sekaligus menekankan pentingnya ketahanan sistem.

Pemadaman listrik yang memicu kekacauan ini dilaporkan disebabkan oleh kebakaran di gardu induk Pacific Gas & Electric (PG&E) di San Francisco. Menurut laporan SFGate, sekitar 120.000 pelanggan PG&E terdampak.

Meskipun sebagian besar listrik telah pulih pada Sabtu malam, sekitar 35.000 pelanggan masih gelap pada Minggu pagi. Situs web PG&E juga masih menunjukkan ribuan pelanggan di San Francisco yang belum mendapatkan pasokan listrik pada waktu tersebut.

Kejadian di San Francisco ini menjadi ujian nyata bagi ketangguhan operasional layanan robotaxi Waymo di lingkungan perkotaan yang dinamis dan tak terduga. Sebelumnya, perusahaan juga menghadapi tantangan unik seperti ketika fitur dom Waymo dibajak pengguna untuk menampilkan gambar emoji, menunjukkan interaksi antara teknologi canggih dan perilaku pengguna yang kreatif, terkadang di luar skenario yang direncanakan.

Gangguan layanan ini terjadi di tengah tahun yang disebut CEO Google, Sundar Pichai, sebagai periode kritis. Dalam sebuah wawancara, Pichai menyebut tahun 2025 sebagai tahun yang kritis bagi Google, menekankan pentingnya eksekusi dan inovasi di berbagai lini bisnis, termasuk unit seperti Waymo.

Insiden di San Francisco tentu menjadi perhatian internal mengenai bagaimana teknologi masa depan mereka beroperasi dalam kondisi nyata, terutama di luar skenario uji coba yang terkendali.

Dampak dan Respons Terhadap Gangguan Layanan

Viralnya video dan foto robotaxi yang mogok dengan cepat membanjiri media sosial, menciptakan narasi publik yang menantang bagi Waymo. Citra kendaraan canggih yang terhenti dan menghalangi jalan bertolak belakang dengan janji efisiensi dan keandalan transportasi otonom.

Respons cepat Waymo untuk menangguhkan layanan merupakan langkah preventif yang penting untuk mencegah insiden lebih lanjut dan memastikan keselamatan, namun juga mengakui adanya keterbatasan sistem saat ini.

Perbandingan dengan layanan transportasi konvensional pun mengemuka. Di tengah gangguan teknologi tinggi ini, layanan tradisional seperti taksi mungkin tampak lebih tahan banting.

Sebagai contoh, di pasar lain, perusahaan seperti Bluebird beradaptasi dengan memanfaatkan platform pesan instan, seperti yang dijelaskan dalam panduan cara pesan taksi Bluebird pakai WhatsApp, menunjukkan alternatif yang lebih sederhana namun andal dalam kondisi tertentu.

Pelajaran penting dari peristiwa ini adalah bahwa integrasi kendaraan otonom ke dalam tata kota memerlukan lebih dari sekadar teknologi di dalam mobil. Dibutuhkan infrastruktur pendukung yang tangguh, protokol darurat yang jelas, dan koordinasi yang erat dengan otoritas setempat.

Pernyataan Waymo yang menyebutkan koordinasi dengan pejabat kota mengindikasikan kesadaran akan hal ini. Tantangan ke depan adalah bagaimana membangun sistem yang tidak hanya cerdas, tetapi juga resilien terhadap kegagalan infrastruktur publik yang tak terhindarkan.

Masa Depan Robotaxi Pasca-Gangguan

Pemulihan layanan Waymo di San Francisco akan menjadi proses yang diawasi dengan ketat, baik oleh regulator, pengguna, maupun kompetitor. Perusahaan perlu meyakinkan semua pihak bahwa mereka telah mengidentifikasi akar masalah dan menerapkan mitigasi yang memadai untuk kejadian serupa di masa depan.

Apakah itu berupa sistem cadangan baterai yang lebih kuat, algoritma yang dapat menangani situasi “lampu mati” dengan lebih baik, atau mekanisme komunikasi alternatif.

Insiden ini juga berpotensi memengaruhi persepsi publik dan proses regulasi untuk ekspansi layanan robotaxi ke kota-kota lain. Setiap gangguan yang viral menjadi bahan pertimbangan bagi dewan kota dan badan transportasi dalam memberikan izin operasi. Di sisi lain, kemampuan Waymo untuk menangani krisis dengan transparan dan bertanggung jawab dapat membangun kepercayaan jangka panjang.

Kemajuan teknologi selalu diiringi oleh titik-titik pembelajaran yang kritis. Mogoknya robotaxi Waymo di San Francisco mungkin adalah salah satu momen tersebut. Bagaimana Alphabet dan Waymo merespons, beradaptasi, dan meningkatkan sistem mereka pasca-insiden ini akan menentukan tidak hanya masa depan layanan di Bay Area, tetapi juga lintasan percepatan adopsi transportasi otonom di perkotaan secara global.

Langkah selanjutnya adalah menunggu pembaruan dari Waymo mengenai waktu pengaktifan kembali layanan dan langkah-langkah teknis yang akan diambil untuk memperkuat ketahanan armada robotaxinya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU

10 Inspirasi Ucapan Selamat Hari Ibu 2025