Rabu, 10 Desember 2025
Selular.ID -

Urusan Hak Cipta Bikin The New York Times Meradang, Start Up AI Perplexity Jadi Sasaran

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – The New York Times pada Jumat (5/12) mengajukan gugatan terhadap Perplexity, menuduh perusahaan rintisan kecerdasan buatan tersebut telah menyalin dan mendistribusikan konten berhak ciptanya secara ilegal.

Gugatan yang diajukan di Distrik Selatan New York ini menuduh Perplexity secara tidak sah menyalin berita, video, podcast, dan konten lainnya milik The Times untuk merumuskan tanggapan atas pertanyaan pengguna.

Perusahaan rintisan tersebut juga menghasilkan keluaran yang “identik atau secara substansial mirip” dengan konten The Times, menurut gugatan tersebut.

“Meskipun kami percaya pada penggunaan dan pengembangan AI yang etis dan bertanggung jawab, kami dengan tegas menolak penggunaan konten kami tanpa izin oleh Perplexity untuk mengembangkan dan mempromosikan produk mereka,” kata Graham James, juru bicara The Times, dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan terus berupaya meminta pertanggungjawaban perusahaan yang menolak mengakui nilai karya kami.”

Sebelum The Times, surat kabar Chicago Tribune, juga mengajukan gugatan hak cipta serupa terhadap Perplexity pada Kamis (4/12). Tribune juga berpendapat bahwa Perplexity menyalin dan mendistribusikan kontennya tanpa izin.

Merespon gugatan tersebut, Perplexity bersikap diplomatis.

“Penerbit telah menggugat perusahaan teknologi baru selama seratus tahun, dimulai dengan radio, TV, internet, media sosial, dan sekarang AI. Untungnya, itu tidak pernah berhasil, atau kita semua akan membicarakannya melalui telegraf,” kata Jesse Dwyer, kepala komunikasi di Perplexity, dalam sebuah pernyataan.

Didirikan pada 2022, Perplexity terkenal dengan mesin pencari bertenaga AI-nya yang memberikan jawaban sederhana atas pertanyaan pengguna.

Baca Juga: 

Startup ini telah mengumpulkan lebih dari $1,5 miliar pendanaan dari investor termasuk IVP, New Enterprise Associates, dan Nvidia, menurut PitchBook.

Terlepas dari pro dan kontra, gugatan dari The Times menjadi contoh terbaru tentang bagaimana perusahaan media dan penerbit berupaya melindungi kekayaan intelektual mereka selama booming AI.

Sejak booming AI meledak pada 2022, The Times telah terlibat dalam gugatan hak cipta lainnya yang sedang berlangsung terhadap Microsoft dan OpenAI.

Media terkemuka itu AS, menuduh perusahaan-perusahaan tersebut secara tidak benar menggunakan konten milik perusahaan untuk melatih model AI mereka. Gugatan tersebut diajukan di Distrik Selatan New York pada 2023.

Gugatan terhadap Perplexity menambah panjang daftar perusahaan rintisan AI yang terjerat kasus hukum.

Pada September lalu, perusahaan rintisan AI Anthropic setuju untuk membayar $1,5 miliar untuk menyelesaikan gugatan class action dengan sekelompok penulis yang mengklaim bahwa perusahaan tersebut telah mengunduh buku-buku mereka dan buku-buku lainnya secara ilegal dari basis data bajakan.

Penyelesaian yang ditempuh oleh Anthropic  itu, merupakan pemulihan hak cipta terbesar yang dilaporkan ke publik.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU