Selular.id – Telkomsel bersama Amazon Web Services (AWS) resmi menyelesaikan program pelatihan digital inklusif “Terampil di Awan 2.0” di Bandung. Program ini berhasil melatih 380 peserta, terdiri dari 295 siswa dengan disabilitas dan 85 tenaga pendidik dari 33 Sekolah Luar Biasa (SLB) di wilayah Bandung Raya.
Fokus pelatihan adalah pada teknologi komputasi awan (cloud computing) dan kecerdasan artifisial generatif (Generative AI).
Inisiatif ini melanjutkan kesuksesan fase pertama yang digelar di Jabodetabek pada 2023-2024. Secara kumulatif, program Terampil di Awan telah memberdayakan 750 talenta digital inklusif di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari inisiatif CSR filantropis Telkomsel “Sambungkan Senyuman”, yang bertujuan membagikan kebahagiaan dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, menegaskan komitmen perusahaan dalam memberikan manfaat nyata. “Kami ingin generasi muda Indonesia menguasai kompetensi digital, termasuk Gen AI dan Cloud, karena inilah kunci masa depan.
Program ini adalah bagian dari visi Telkomsel untuk memastikan inklusivitas dan ‘give back’ kepada pelanggan dan masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (15/12/2025).
Kurikulum yang Memberdayakan: Dari Dasar Cloud Hingga Aplikasi AI
Pelatihan intensif berlangsung sejak 17 Oktober 2025 dengan kurikulum yang dirancang untuk memberikan pemahaman praktis. Para peserta tidak hanya diajari teori, tetapi langsung diajak mencipta. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar komputasi awan untuk memahami infrastruktur internet modern, pembuatan website statis lengkap dengan desain antarmuka (UI/UX), serta pemanfaatan Generative AI menggunakan platform AWS PartyRock untuk membuat aplikasi berbasis AI dengan koding sederhana.
Untuk memastikan keberlanjutan program, sebanyak 50 pendidik terpilih mengikuti pelatihan lanjutan AWS Cloud Practitioner Essentials dan mendapatkan voucher ujian sertifikasi. Seluruh sekolah peserta juga memperoleh akses ke platform pembelajaran AWS Skill Builder selama 12 bulan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa program tidak sekadar pelatihan satu arah, tetapi membangun ekosistem pembelajaran berkelanjutan di institusi pendidikan. Pelatihan serupa untuk meningkatkan literasi cloud juga pernah diinisiasi oleh pihak lain, seperti program AWS re/Start gratis dari Orbit Future Academy.
Baca Juga:
Pameran Karya dan Apresiasi di Hari Disabilitas Internasional
Puncak program Terampil di Awan 2.0 ditandai dengan Awarding Ceremony yang digelar di Balai Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bandung, pada 15 Desember 2025.
Acara ini sengaja berdekatan dengan momentum Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember. Dalam kesempatan tersebut, ditampilkan 20 karya terbaik dari total 50 proyek yang dihasilkan melalui “Lomba Karya Gen AI – PartyRock AWS”.
Karya-karya yang lahir menunjukkan kreativitas dan pemahaman praktis peserta akan teknologi. Juara pertama diraih oleh tim dari SLB BC Hikmah dengan proyek “Dapoerku”, sebuah perencana menu masakan.
Posisi kedua diperoleh Regina Widia dari SLB B Silih Asih dengan “EcoRecycle Hub”, panduan kerajinan tangan. Adapun juara ketiga adalah Liliq dari SLBN Centra PK-PLK dengan proyek “BeautyBloom”, sebuah konsultan makeup pribadi yang dibuat menggunakan AI.

Liliq, pendiri proyek BeautyBloom, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya sangat senang bisa belajar menggunakan AI sekaligus menambah pengetahuan tentang make-up. Terima kasih Telkomsel dan AWS yang terus mendukung saya belajar,” katanya.
Apresiasi juga datang dari pemerintah daerah. Kepala Balai Tikomdik Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Suhendar, menyampaikan terima kasih atas penyelenggaraan program yang dinilainya sebagai sarana pengembangan talenta yang sangat bermanfaat.
Komitmen untuk mengembangkan talenta AI dan cloud semakin gencar dilakukan berbagai pemain. Sebelumnya, dalam Indonesia AI Conference 2024, Alibaba Cloud juga menyatakan komitmennya untuk mempercepat adopsi AI di tanah air. Kolaborasi antara sektor swasta dan dunia pendidikan menjadi kunci dalam menciptakan talenta yang siap menghadapi era digital.
Dari Jabodetabek ke Bandung: Perluasan Dampak Inklusi Digital
Keberhasilan Terampil di Awan 2.0 di Bandung Raya melanjutkan tren positif dari fase pertama. Pada fase awal (2023-2024), program ini sukses melatih 370 peserta dari 20 SLB di wilayah Jabodetabek dan menghasilkan 35 proyek website. Dengan fase kedua di Bandung yang melibatkan 380 peserta dari 33 SLB dan menghasilkan 50 proyek, total talenta yang telah diangkat mencapai 750 orang.
Perluasan geografis ini menunjukkan komitmen berkelanjutan untuk mendemokratisasikan akses keterampilan digital. Yashinta Bahana, Head of BDM, Training, and Certification at AWS Indonesia, Malaysia, dan Thailand, menekankan pentingnya kolaborasi.
“Kolaborasi dengan Telkomsel, yang punya visi sama dalam mengembangkan akses keterampilan digital dan memperluas jangkauan inovasi, adalah sangat penting untuk mendukung digitalisasi yang inklusif dan berdampak di Indonesia – ini tidak mungkin dapat dilakukan secara sendiri-sendiri,” ujarnya.
Infrastruktur cloud seperti AWS telah menjadi fondasi bagi banyak inovasi teknologi. Contohnya, Salesforce yang merilis Hyperforce, infrastruktur public cloud berbasis AWS, menunjukkan bagaimana cloud computing menjadi tulang punggung layanan digital modern. Memahami dasar-dasar cloud menjadi keterampilan krusial bagi talenta masa depan.

Program Terampil di Awan menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkontribusi dalam ekosistem digital. Dengan menyediakan pelatihan, akses alat, dan pendampingan yang tepat, potensi besar dari talenta-talenta yang selama ini mungkin terabaikan dapat disinergikan dengan kebutuhan industri. Inisiatif semacam ini tidak hanya membangun keterampilan teknis, tetapi juga kepercayaan diri dan rasa memiliki terhadap kemajuan teknologi bangsa.
Ke depan, keberlanjutan program dan replikasinya di daerah lain akan menjadi tantangan sekaligus peluang. Dukungan dari pemerintah daerah, seperti yang diungkapkan oleh perwakilan Disdik Jabar, menjadi sinyal positif untuk perluasan kolaborasi multipihak. Literasi digital yang inklusif dan merata akan menjadi pondasi kokoh untuk menghadapi percepatan transformasi digital di segala sektor.




