Selular.ID – Raksasa China, Xiaomi, pada Selasa (23/12) menolak seruan dari sekelompok anggota parlemen AS untuk memasukkannya ke dalam daftar Pentagon yang berisi perusahaan-perusahaan yang diduga memiliki hubungan dengan militer China.
Perusahaan teknologi yang berbasis di Beijing itu, menyebut langkah tersebut tidak berdasar serta menegaskan kembali fokusnya pada pasar konsumen.
Vendor yang bergerak di bidang smartphone hingga kendaraan listrik ini mengatakan bahwa mereka “bukan perusahaan militer China dan tidak berafiliasi dengan entitas militer China mana pun” dan bahwa mereka “selalu dan terus menjadi perusahaan produk konsumen”.
“(Xiaomi) hanya menyediakan produk dan layanan untuk penggunaan sipil dan komersial,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan resmi.
“Tidak ada dasar untuk memasukkan Xiaomi ke dalam daftar 1260H.”
Untuk diketahui, daftar 1260H adalah berisi rincian “Perusahaan Militer China” (CMC) yang beroperasi di AS yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS (DoD), yang diamanatkan oleh NDAA 2021 untuk melawan strategi Fusi Militer-Sipil China.
Daftar ini menyebutkan entitas yang terkait dengan militer China di sektor-sektor seperti kedirgantaraan, AI, dan teknologi, yang memengaruhi kontrak pemerintah AS dan kepatuhan bagi bisnis yang berurusan dengan mereka.
Imbas dari daftar ini, banyak perusahaan China tak lagi bisa memasuki pasar AS. Bahkan akses terhadap teknologi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan AS juga dihentikan.
Salah satu perusahaan yang terdampak dari daftar 1260H adalah Huawei. Sejak pertengahan 2019, Huawei tak lagi bisa memasarkan produknya di AS.
Baca Juga:
- Xiaomi Mi 11 Terima Pembaruan HyperOS Meski Sudah Dinyatakan EOL
- Xiaomi Bangun Lab Olahraga Raksasa untuk Tingkatkan Akurasi Wearable
Raksasa teknologi yang berbasis di Shenzhen itu, juga tak lagi dapat memanafaatkan layanan Google Mobile Service yang menjadi jantung bagi beroperasinya smartphone berbasis Android.
Pembatasan itu telah membuat kinerja Huawei di pasar global melempem. Tercemin dari menciutnya pangsa pasar.
Meski Huawei telah mengembangkan chip dan meluncurkan OS Harmony sebagai pengganti Chrome milik Google, namun kebanyakan Huawei hanya dapat mengandalkan pasar dalam negeri.
Tak ingin menjadi korban berikutnya dari daftar 1260H, Xiaomi memilih untuk segera merespon secara cepat dengan pernyataan resminya.
Tanggapan Xiaomi menyusul surat terbuka pada pekan lalu di mana sembilan anggota parlemen Partai Republik, termasuk beberapa ketua komite kongres, mendesak Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth untuk menambahkan lebih dari selusin perusahaan teknologi Tiongkok ke daftar Bagian 1260H Pentagon.
Perusahaan lainnya termasuk perusahaan rintisan kecerdasan buatan DeepSeek dan pembuat robot humanoid Unitree.
Tidak seperti daftar hitam perdagangan yang memicu sanksi langsung, daftar 1260H menetapkan perusahaan yang menurut Pentagon memiliki hubungan dengan militer China dan berfungsi sebagai peringatan bagi entitas AS dan lembaga pemerintah tentang risiko berbisnis dengan mereka.
Para anggota parlemen mendesak dimasukkannya berbagai perusahaan China lainnya yang mencakup bioteknologi, manufaktur ilmu hayati, robotika dan AI terintegrasi, pembuat layar, dan pengembang chip.
Beberapa perusahaan Tiongkok, termasuk pembuat drone DJI, sebelumnya telah menggugat Departemen Pertahanan AS atas dimasukkannya mereka dalam daftar tersebut.
Imbas dimasukan ke dalam daftar tersebut, DJI bahkan telah dilarang untuk memasuk pasar AS. Padahal, pembuat drone terbesar di dunia itu, memiliki pangsa pasar yang signifikan di AS, mencapai 70%.
Tentu saja, pembatasan itu merupakan kerugian besar bagi DJI yang telah menjadikan AS sebagai salah satu pasar utama di dunia.
Sebelumnya, Xiaomi yang merupakan vendor smartphone terbesar kedua di dunia, dimasukkan ke dalam daftar “Perusahaan Militer Komunis China” (CCMC) oleh Departemen Pertahanan AS pada awal 2021. Namun daftar tersebut kemudian dihapus dan digantikan oleh daftar 1260H.
Xiaomi segera mengajukan gugatan untuk menantang penetapan tersebut dan kemudian dikeluarkan dari daftar CCMC pada tahun yang sama.




