Senin, 15 Desember 2025
Selular.ID -

SK Hynix: Krisis Pasokan DRAM untuk PC Bakal Berlanjut Hingga 2028

BACA JUGA

Selular.id – Pasar PC konsumen diprediksi akan menghadapi ketidakseimbangan pasokan dan permintaan memori DRAM yang berkepanjangan hingga setidaknya tahun 2028. Analisis internal salah satu produsen memori terbesar dunia, SK Hynix, menunjukkan bahwa pertumbuhan pasokan DRAM komoditas akan tetap terbatas dan tidak akan mampu mengejar lonjakan permintaan, terutama dari sektor server AI yang sedang booming.

Berdasarkan cuplikan analisis yang dibagikan oleh pengguna @BullsLab, proyeksi SK Hynix mengindikasikan bahwa semua lini DRAM, kecuali modul memori berbandwidth tinggi (HBM) dan SOCAMM, akan mengalami kendala pasokan hingga tahun 2028. Penyebab utamanya adalah pergeseran fokus besar-besaran produsen memori utama untuk memenuhi permintaan gila-gilaan dari server AI. Kemungkinan adanya pertumbuhan kapasitas produksi yang signifikan untuk pasar konsumen dinilai sangat rendah dalam beberapa tahun ke depan.

Inventori yang ada di tingkat pemasok juga dilaporkan telah menyusut ke level terendah secara historis, yang semakin memperparah tekanan alokasi. Laporan menunjukkan bahwa pembuat memori seperti SK Hynix telah mengadopsi strategi ekspansi kapasitas yang konservatif, lebih berfokus pada menjaga profitabilitas daripada membanjiri pasar dengan pasokan DRAM baru. Situasi ini memperpanjang krisis RAM global yang sebelumnya diprediksi ‘hanya’ sampai 2027.

Slide presentasi internal SK Hynix berbahasa Korea yang memproyeksikan pertumbuhan permintaan server DRAM dan keterbatasan produksi PC DRAM hingga 2028.

Dominasi Server AI dan Dampaknya pada Pasar Konsumen

Permintaan DRAM untuk server telah tumbuh hampir eksponensial, dan diproyeksikan akan semakin tajam tahun depan. Analisis SK Hynix memperkirakan pangsa server terhadap total permintaan DRAM akan melonjak dari 38% pada 2025 menjadi 53% yang mencengangkan pada 2030. Ledakan AI telah memicu gelombang besar pembangunan pusat data pelatihan AI di kalangan penyedia layanan cloud, dan permintaan ini diperkirakan akan memicu siklus super (super-cycle) untuk DRAM.

Beberapa laporan bahkan menyebutkan bahwa produsen telah menjual habis slot produksi DRAM kunci untuk tahun 2026. Sementara itu, produksi DRAM tradisional untuk PC diperkirakan akan terus kekurangan pasokan selama beberapa tahun mendatang. Pergeseran prioritas industri ini merupakan kelanjutan dari krisis pasokan chip memori yang dipicu persaingan global di era AI.

Implikasinya langsung terasa di pasar. Harga DRAM untuk PC telah meroket, membuat semakin sulit bagi konsumen umum untuk mendapatkan PC dengan harga terjangkau. Beberapa merek telah mulai menyesuaikan harga, seperti Framework yang secara resmi mengumumkan kenaikan harga 50% untuk memori DDR5 di edisi laptop DIY mereka. Prediksi mengenai kenaikan harga laptop di awal 2026 akibat krisis harga RAM semakin menemukan pembenarannya.

PC AI Tumbuh di Tengah Keterbatasan

Di sisi lain, pasar PC AI justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Diproyeksikan sistem PC AI akan menyumbang sekitar 55% dari total pasar PC pada 2026, meskipun pengiriman PC secara keseluruhan diperkirakan stagnan pada 2025. Pertumbuhan segmen ini turut menyedot komponen memori, meski belum sebanding dengan serapan dari server AI.

Analisis SK Hynix juga mengungkap nasib serupa untuk memori NAND. Pertumbuhan pasokan NAND diperkirakan akan tertinggal dari permintaan di pasar konsumen, sekali lagi karena tarikan permintaan yang lebih tinggi (dan profit yang lebih menggiurkan) dari sisi server. Teknologi seperti UCM besutan Huawei yang disebut sebagai solusi AI untuk atasi keterbatasan memori mungkin akan semakin relevan di tengah kelangkaan ini.

Proyeksi yang membentang hingga 2028 ini menunjukkan tren yang sangat mengkhawatirkan bagi pasar konsumen. Keterbatasan pasokan komponen kritis seperti DRAM tidak hanya berdampak pada harga, tetapi juga berpotensi menghambat inovasi dan penetrasi perangkat komputasi terjangkau. Kekhawatiran serupa juga terlihat di lini produk lain, seperti yang terjadi pada produksi chipset Exynos 2600 yang dilaporkan tertunda, meski dengan faktor penyebab yang berbeda.

Dengan slot produksi hingga 2026 yang sudah dipesan penuh untuk memori server, dan strategi ekspansi kapasitas yang berhati-hati dari para produsen, pasar PC kemungkinan besar akan terus bergulat dengan harga memori yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas untuk beberapa tahun ke depan. Konsumen dan pembuat PC perlu mempersiapkan diri menghadapi realitas baru di mana memori menjadi komoditas langka dan strategis, setidaknya hingga akhir dekade ini.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU