Selular.ID – Amar Subramanya telah ditunjuk sebagai wakil presiden AI Apple yang baru, menggantikan eksekutif lama John Giannandrea, yang akan tetap menjabat sebagai penasihat hingga pensiun pada musim semi mendatang.
“AI telah lama menjadi pusat strategi Apple, dan kami senang menyambut Amar ke dalam tim kepemimpinan Craig dan membawa keahlian AI-nya yang luar biasa ke Apple,” ujar CEO Apple, Tim Cook.
“Keahliannya yang mendalam dalam riset AI dan ML, serta dalam mengintegrasikan riset tersebut ke dalam produk dan fitur, akan menjadi penting bagi inovasi Apple yang berkelanjutan dan fitur-fitur Apple Intelligence di masa mendatang,” tulis perusahaan tersebut dalam postingan blognya.
Siapakah Amar Subramanya?
Subramanya lulus dari jurusan teknik elektro, elektronika, dan komunikasi dari Universitas Bangalore pada 2001. Ia bergabung dengan IBM sebagai insinyur perangkat lunak.
Pada 2005, ia meraih gelar PhD di Universitas Washington dan magang di Microsoft selama beberapa bulan sebelum bekerja sebagai peneliti tamu di perusahaan raksasa perangkat lunak itu.
Setelah menyelesaikan studi doktoralnya, ia bergabung dengan Google di Mountain View, California, sebagai ilmuwan peneliti staf.
Delapan tahun kemudian, ia dipromosikan menjadi insinyur utama dan kemudian menjadi VP Teknik pada 2019.
Subramanya mengepalai teknik untuk Asisten Gemini Google. Pada Juli 2025 lalu, ia sempat pindah ke Microsoft sebagai Wakil Presiden Korporat (CVP) AI.
Setelah 16 tahun berkarier di Google, Subramanya bergabung dengan Apple sebagai CVP, melapor kepada kepala perangkat lunak Apple, Craig Federighi, yang mengawasi bidang-bidang utama, termasuk model dasar, riset pembelajaran mesin, pencarian dan pengetahuan, serta infrastruktur AI.
Baca Juga:
- Apple Rombak Tim AI, Fokuskan Pengembangan ke Robotika
- Jualan Sedang Bagus-bagusnya, Apple Malah Terancam Denda $38 Miliar
Tim Cook Hilang Kesabaran
Di bawah kepemimpinan Giannandrea di bidang AI, Apple menghadapi kritik karena tertinggal dari para pesaingnya dalam adopsi AI generatif.
Para pesaing terdekat seperti Samsung lebih cepat mengintegrasikan fitur-fitur AI (AI on Device) ke dalam ponsel pintar mereka.
Upaya Apple untuk mengintegrasikan AI canggih ke dalam jajaran produknya berjalan di bawah inisiatif Apple Intelligence, yang diumumkan pada Worldwide Developers Conference Juni 2024 lalu.
Namun, kemajuannya terbilang lambat. Peluncuran Siri yang telah disempurnakan dengan AI, yang awalnya dijadwalkan tahun ini, secara tak terduga ditunda hingga musim semi mendatang, memicu kekecewaan dari investor dan pelanggan.
Tanda-tanda Apple tercecer dalam perlombaan AI, semakin tergambar jelas pada awal 2025. Saat itu, Apple mengumumkan bahwa peningkatan kecerdasan buatan (AI) yang signifikan untuk asisten suara Siri akan ditunda hingga 2026.
Berbagai langkah penundaaan itu, membuat Tim Cook semakin skeptis dengan tim yang ada saat ini.
Laporan menyatakan bahwa CEO Tim Cook mulai kehilangan kepercayaan pada kemampuan kepala AI John Giannandrea untuk menghadirkan produk-produk AI generasi mendatang ini tepat waktu.
Puncaknya, Cook lebih memilih untuk mengganti Giannandrea dengan Subramanya. Pergantian ini diharapkan mendorong Apple untuk lebih agresif dalam inovasi AI on Device.
Sebelumnya pada Agustus lalu, dalam sebuah pertemuan internal global di markas besar perusahaan di Cupertino, Tim Cook, secara terbuka mengakui ketertinggalan perusahaannya dalam perlombaan AI dan berjanji untuk mengerahkan segalanya demi mengejar para pesaingnya.
Pada pertemuan itu, Tim Cook menyampaikan pesan yang tegas kepada para karyawannya.
Seperti dilaporkan Bloomberg, Cook menyebut revolusi AI “as big or bigger” (sama besar atau lebih besar) dari internet. “Apple harus melakukan ini. Apple akan melakukan ini. Ini adalah milik kita untuk diraih,” serunya, mengisyaratkan urgensi dan optimisme.
Untuk mengejar ketertinggalan, Tim Cook yang juga digadang-gadang akan digantikan oleh John Ternus – wakil presiden senior rekayasa perangkat keras di Apple – menegaskan bahwa perusahaan akan melakukan investasi yang diperlukan.
Dalam panggilan investor pasca-laporan pendapatan, Cook menyatakan bahwa Apple berencana untuk meningkatkan investasi di bidang AI secara signifikan dan terbuka untuk melakukan akuisisi.
Hal ini diperkuat dengan data bahwa 12.000 pekerja baru telah direkrut dalam setahun terakhir, dengan 40% di antaranya bergabung dengan tim penelitian dan pengembangan.
Strategi kunci lainnya adalah pengembangan chip AI in-house. Menurut laporan The Wall Street Journal, Apple telah menjalankan proyek internal dengan nama sandi ACDC (Apple Chips in Data Center).
Perusahaan dilaporkan bekerja sama dengan Broadcom untuk mengembangkan chip AI pertamanya, dengan nama sandi “Baltra”, yang diharapkan masuk ke tahap produksi massal pada tahun depan.
Dengan pergantian Giannandrea dengan Subramanya, mampukah Apple mengejar ketertinggalan dalam perlombaan AI? Waktu yang kelak menjawabnya.



