Jumat, 12 Desember 2025
Selular.ID -

Samsung Galaxy S26 Ultra Konfirmasi Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5 di Semua Pasar

BACA JUGA

Selular.id – Samsung akhirnya memberikan jawaban tegas mengenai chipset yang akan menggerakkan Galaxy S26 Ultra. Berdasarkan dokumen sertifikasi Federal Communications Commission (FCC) Amerika Serikat, varian top-tier flagship 2026 tersebut akan menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 5 secara eksklusif di semua pasar, tanpa opsi chipset Exynos. Keputusan ini mengakhiri spekulasi panjang dan menegaskan komitmen Samsung untuk memberikan performa terbaik pada lini Ultra.

Dua model Galaxy S26 Ultra dengan kode SM-S948B dan SM-S948U telah terdaftar di database FCC. Dokumen tersebut secara gamblang menyebutkan kode internal chipset SM8850, yang merupakan nama kualifikasi untuk Snapdragon 8 Elite Gen 5 dari Qualcomm.

Pola kode model ini konsisten dengan strategi Samsung sebelumnya, di mana varian “B” ditujukan untuk pasar global atau versi unlocked, sementara “U” adalah model khusus operator di Amerika Serikat. Kehadiran chipset yang sama untuk kedua model ini menjadi bukti konkret bahwa Samsung memilih jalan tunggal dengan Qualcomm untuk Galaxy S26 Ultra.

Langkah ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari tren yang telah berjalan selama beberapa generasi. Lini Galaxy S Ultra, setidaknya dalam dua iterasi terakhir, memang lebih condong memakai Snapdragon secara eksklusif.

Sementara itu, varian standar dan Plus seperti Galaxy S26 dan S26+ masih akan menerapkan strategi ganda. Berbagai bocoran dan daftar benchmark mengindikasikan, kedua model tersebut akan menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 5 hampir di seluruh dunia, kecuali di Korea Selatan yang kemungkinan akan tetap dilayani dengan chipset buatan dalam negeri, Exynos 2600.

Namun, untuk mahakarya tertinggi mereka, Samsung tampaknya tidak ingin mengambil risiko.

Dengan mengandalkan Snapdragon 8 Elite Gen 5 di semua wilayah, Samsung memberikan sinyal kuat kepada calon konsumen bahwa mereka bisa mengharapkan lompatan performa dan efisiensi daya yang konsisten, terlepas dari lokasi pembelian.

Hal ini penting untuk menjaga reputasi seri Ultra sebagai perangkat dengan kemampuan komputasi dan grafis puncak, yang sering menjadi andalan bagi pengguna berat, kreator konten, dan gamer.

Dampak dan Konteks Strategi Chipset Samsung

Keputusan untuk fokus pada satu platform chipset untuk model Ultra mencerminkan dinamika persaingan yang ketat di pasar flagship high-end.

Dengan kompetitor seperti Apple yang memiliki kendali penuh atas chipset A-series-nya, dan merek China yang agresif mengadopsi chip Snapdragon terbaru, konsistensi performa menjadi nilai jual yang kritis.

Pengalaman di masa lalu, di mana performa Exynos dan Snapdragon pada model yang sama bisa berbeda signifikan, tampaknya menjadi pelajaran berharga bagi Samsung.

Dengan menyamakan pengalaman pengguna di semua pasar melalui Snapdragon 8 Elite Gen 5, Samsung juga mempermudah proses pengembangan perangkat lunak dan optimasi.

Developer aplikasi dan game, khususnya yang menargetkan pengalaman high-fidelity, dapat mengoptimalkan produk mereka untuk satu konfigurasi hardware utama pada model Ultra. Ini berpotensi menghasilkan ekosistem aplikasi yang lebih stabil dan performa yang lebih terjamin untuk pengguna akhir.

Informasi dari FCC ini semakin melengkapi gambaran tentang Galaxy S26 Ultra yang mulai terbentuk dari berbagai bocoran sebelumnya.

Sebelumnya, telah beredar kabar mengenai peningkatan kapasitas baterai pada model ini, yang tentunya akan berpadu dengan klaim efisiensi dari Snapdragon 8 Elite Gen 5.

Selain itu, desain eksterior dengan aksen kamera yang menonjol dan pilihan warna yang berani juga telah menjadi bahan perbincangan.

Langkah “all-in” pada Snapdragon untuk varian Ultra ini tidak serta merta mengakhiri riwayat chipset Exynos.

Eksistensi Exynos 2600 yang dikabarkan akan menghidupi Galaxy S26 dan S26+ di Korea Selatan menunjukkan bahwa Samsung tetap berkomitmen pada pengembangan chipset in-house.

Ini bisa dilihat sebagai strategi dual-track: memanfaatkan solusi terbaik dari Qualcomm untuk produk andalan yang harus bersaing ketat di panggung global, sambil terus mengasah kemampuan desain chipset sendiri untuk pasar tertentu dan generasi mendatang.

Kepastian ini datang pada waktu yang tepat, mengingat siklus rumor dan antisipasi terhadap generasi penerus Galaxy S25 Ultra sudah mulai memanas.

Bagi konsumen yang mengutamakan performa tertinggi dan konsistensi, keputusan Samsung ini bisa menjadi penenang sekaligus penguat minat.

Mereka tidak perlu lagi khawatir tentang perbedaan chipset berdasarkan wilayah geografis saat mempertimbangkan untuk membeli flagship Ultra terbaru Samsung.

Dengan konfigurasi yang kini semakin jelas, perhatian selanjutnya akan beralih ke bagaimana Samsung memanfaatkan kekuatan Snapdragon 8 Elite Gen 5 ini.

Optimasi pada sistem pendinginan, integrasi dengan kamera, dan pemanfaatan AI on-device akan menjadi faktor penentu apakah Galaxy S26 Ultra benar-benar dapat menjadi yang terdepan di kelasnya.

Sertifikasi FCC seringkali menjadi pertanda bahwa proses persiapan peluncuran telah memasuki tahap akhir, sehingga kehadiran resmi perangkat ini di pasaran mungkin tidak akan lama lagi.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU