Kamis, 4 Desember 2025
Selular.ID -

Rusia Blokir Roblox, Ini Penyebab Fatalnya

BACA JUGA

Selular.id – Rusia secara resmi memblokir akses ke platform permainan daring populer asal Amerika Serikat, Roblox.

Langkah ini diambil oleh badan pengawas komunikasi negara itu, Roskomnadzor, yang menuduh platform tersebut mendistribusikan materi ekstremis dan melakukan “propaganda LGBT” yang dianggap dapat merusak perkembangan anak-anak.

Dalam pernyataannya, Roskomnadzor menyebut Roblox “penuh dengan konten yang tidak pantas” yang berpotensi berdampak negatif pada perkembangan spiritual dan moral generasi muda Rusia.

Tuduhan ini konsisten dengan kebijakan ketat Moskow dalam mengontrol konten digital, terutama yang berasal dari platform teknologi Barat.

Roskomnadzor memiliki rekam jejak panjang dalam membatasi akses ke media dan layanan online asing yang dianggap melanggar hukum setempat.

Roblox Corp, perusahaan di balik platform tersebut, belum memberikan tanggapan resmi atas keputusan pemblokiran ini.

Platform yang rata-rata memiliki 151,5 juta pengguna aktif harian pada kuartal ketiga tahun ini ini sebelumnya juga telah dilarang di beberapa negara lain, termasuk Irak dan Turki, terutama karena kekhawatiran akan keamanan anak dan potensi eksploitasi oleh predator online.

Latar Belakang Kebijakan Konten di Rusia

Keputusan memblokir Roblox bukanlah tindakan yang terisolasi.

Ini merupakan bagian dari rangkaian kebijakan yang semakin ketat dari pemerintah Rusia terhadap konten yang dianggap merusak nilai-nilai tradisional negara.

Pada tahun 2023, Rusia secara resmi menetapkan apa yang disebutnya “gerakan LGBT internasional” sebagai organisasi ekstremis.

Kebijakan ini membuka jalan bagi penuntutan pidana serius terhadap individu lesbian, gay, biseksual, transgender, serta para pendukungnya.

Roskomnadzor telah aktif memantau dan mengambil tindakan terhadap platform yang dianggap melanggar aturan ini.

Contoh sebelumnya terjadi pada tahun lalu, ketika aplikasi pembelajaran bahasa Duolingo menghapus referensi tentang “hubungan seksual non-tradisional” setelah mendapat peringatan dari pengawas tersebut terkait konten yang dianggap sebagai propaganda LGBT.

Tekanan tidak hanya berlaku untuk konten sensitif secara sosial. Pada Agustus tahun ini, Rusia juga mulai membatasi beberapa fungsi panggilan di aplikasi perpesanan populer seperti WhatsApp (milik Meta Platforms) dan Telegram.

Pemerintah menuduh platform asing tersebut menolak berbagi informasi dengan penegak hukum Rusia dalam kasus-kasus yang melibatkan penipuan dan terorisme.

Bahkan, Roskomnadzor minggu lalu mengancam akan memblokir WhatsApp sepenuhnya jika tidak mematuhi permintaan mereka.

Respons dan Komitmen Keamanan Roblox

Di tengah berbagai tuduhan dan pemblokiran di beberapa negara, Roblox secara konsisten menyatakan komitmennya terhadap keamanan pengguna, terutama anak-anak.

Pada situs web resminya, perusahaan menyatakan bahwa mereka berinvestasi penuh dalam menjaga lingkungan yang aman.

Upaya ini meliputi penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memantau konten, memiliki tim moderasi manusia yang khusus, serta menjalin kolaborasi dengan penegak hukum dan pakar keselamatan anak di berbagai negara.

Platform yang memungkinkan pengguna membuat dan memainkan berbagai game buatan komunitas ini juga telah memperkenalkan sejumlah fitur keamanan.

Salah satunya adalah pembatasan fitur chat untuk melindungi pengguna muda dari pengaruh dan interaksi yang berpotensi buruk.

Langkah-langkah proaktif ini menunjukkan upaya Roblox dalam menyeimbangkan kebebasan kreatif dengan tanggung jawab sosial, meski tampaknya belum cukup untuk memenuhi standar regulasi yang diterapkan oleh pemerintah seperti Rusia.

Pemblokiran Roblox di Rusia memperlihatkan perbedaan mendasar dalam pendekatan regulasi konten digital antara Barat dan beberapa negara dengan kebijakan yang lebih restriktif.

Sementara banyak negara fokus pada perlindungan data dan privasi, Rusia menekankan kontrol ketat terhadap narasi dan nilai-nilai yang beredar di ruang digitalnya, dengan alasan kedaulatan dan perlindungan budaya.

Langkah ini juga berpotensi mempengaruhi lanskap game online di Rusia. Dengan diblokirnya platform besar seperti Roblox, mungkin akan terbuka peluang bagi pengembang game lokal untuk mengisi kekosongan tersebut.

Namun, daya tarik komunitas global dan konten buatan pengguna yang masif dari Roblox mungkin sulit tergantikan.

Ke depan, perkembangan situasi ini akan menjadi bahan pengamatan bagi platform teknologi global lainnya yang beroperasi di yurisdiksi dengan regulasi ketat.

Keputusan Rusia terhadap Roblox, Duolingo, dan WhatsApp menjadi sinyal kuat bahwa kepatuhan terhadap hukum lokal, yang mencakup aspek sosial dan politik, adalah harga yang harus dibayar untuk dapat mengakses pasar tersebut.

Bagi Roblox, yang sebagian basis penggunanya adalah anak-anak, tantangan untuk menavigasi aturan yang berbeda-beda di setiap negara akan terus menjadi prioritas utama dalam ekspansi bisnisnya.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU