Selular.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menerapkan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik keramaian, termasuk Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Margasatwa Ragunan, pada malam pergantian tahun.
Kebijakan ini diambil untuk mengantisipasi dan mengurai kepadatan arus kendaraan yang biasanya terjadi di lokasi-lokasi tersebut saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Rekayasa lalu lintas menjadi langkah strategis Dishub DKI Jakarta guna memastikan kelancaran mobilitas warga dan pengunjung.
Masyarakat diimbau untuk menyesuaikan jadwal perjalanan serta mempersiapkan rute alternatif guna menghindari titik-titik kemacetan.
Dengan persiapan ini, diharapkan mobilitas selama malam tahun baru dapat berjalan optimal dan aman.
Langkah proaktif ini sejalan dengan upaya pemerintah menggelar Car Free Night di kawasan Sudirman-Thamrin.
Fokusnya adalah menciptakan pengalaman beraktivitas dan berekreasi yang lebih nyaman sekaligus menjaga keselamatan dan ketertiban umum di tengah tingginya volume kendaraan.
Detail Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan TMII
Rekayasa lalu lintas di kawasan TMII dirancang untuk mengatur arus dari berbagai penjuru.
Bagi pengendara dari arah utara (PGC Cawang) yang menuju selatan (Ceger, Cipayung, Bambu Apus), disediakan dua rute utama.
Rute pertama melalui Simpang TL PGC, Jalan Raya Bogor, Simpang TL Hek, Simpang TL Pasar Rebo, Jalan TB Simatupang, Mabes Hankam, lalu putar balik di depan Polsek Cipayung untuk kembali ke Jalan Raya Mabes Hankam.
Alternatif kedua, dari Simpang TL PGC melalui Jalan Raya Bogor, Simpang TL Hek, lalu masuk ke Jalan H. Bokir Bin Dji’un menuju Simpang TL Keramik, melintasi jembatan di jalan yang sama, lalu ke Simpang TL Garuda, Jalan Raya Pondok Gede, simpang depan RS Haji, Jalan Taman Mini II, Jalan Manunggal XVII, Jalan Albaidho, Rawa Binong, Pagelarang, Jalan Raya Hankam, Jalan Raya Setu, Jalan H. Karim, dan akhirnya sampai di Jalan Raya Mabes Hankam.
Arus dari arah utara Halim Perdana Kusuma ke selatan dapat melalui Jalan Raya Pondok Gede, Simpang Jalan Lubang Buaya, Jalan Lubang Buaya, Jalan Rawa Binong, Jalan Pagelarang, Jalan Raya Hankam, Jalan Raya Setu, Jalan H. Karim, hingga tiba di Jalan Raya Mabes Hankam.
Opsi lain adalah lewat Jalan Raya Pondok Gede, Simpang TL Garuda, jembatan Jalan H. Bokir Bin Dji’un, Simpang TL Keramik, Jalan H. Bokir Bin Dji’un, Simpang TL Hek, Jalan Raya Bogor, Simpang TL Pasar Rebo, Jalan TB Simatupang, Jalan Raya Mabes Hankam, dan putar balik di depan Polsek Cipayung.
Sementara itu, arus dari timur (Pondok Gede) menuju selatan diarahkan melalui Jalan Raya Pondok Gede, Simpang TL Lubang Buaya, Jalan Lubang Buaya, Jalan Rawa Binong, Jalan Pagelarang, Jalan Raya Setu, dan Jalan Raya Mabes Hankam.
Untuk arus dari selatan (Ceger) yang menuju utara Cawang PGC atau Halim Perdana Kusuma, rutenya adalah Simpang TL Ceger, Jalan Raya Mabes Hankam, Jalan Lingkar Luar Selatan, Jalan TB Simatupang, Simpang TL Pasar Rebo, dan Jalan Raya Bogor.
Rute serupa berlaku untuk kendaraan dari Cipayung menuju utara.
Kendaraan dari Bambu Apus yang menuju timur (Pondok Gede) dapat melalui Jalan Raya Mabes Hankam, Jalan Raya Bambu Apus, Jalan Raya Setu, Jalan Raya Hankam, Jalan Pagelarang, Jalan Rawa Binong, Jalan Lubang Buaya, dan akhirnya Jalan Raya Pondok Gede.
Baca Juga:
Pengaturan Lalu Lintas di Taman Margasatwa Ragunan
Di kawasan Taman Margasatwa Ragunan, Dishub DKI akan memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) di Jalan Harsono RM.
Sistem ini aktif pada pagi hari pukul 06.00 hingga 10.00 WIB dengan arah menuju pintu masuk kebun binatang.
Pada sore hari, pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, arah lalu lintas dibalik menjadi keluar menuju Jalan TB Simatupang.
Langkah tambahan termasuk sterilisasi jalur dari hambatan samping seperti parkir liar serta penempatan petugas di titik-titik strategis.
Selain itu, bakal dilakukan penutupan situasional Simpang Jalan TB Simatupang, Jalan Warung Jati Barat, dan Jalan RM Harsono dengan water barrier.
Penutupan ini tidak berlaku untuk kendaraan Transjakarta demi menjaga kelancaran transportasi publik.
Jika terjadi kepadatan di Jalan Harsono RM, pengelola akan mengalihkan pintu masuk Ragunan ke Pintu Barat.
Untuk menuju Pintu Barat, kendaraan dari arah timur (Pasar Minggu) diarahkan melalui Jalan TB Simatupang, Jalan Kebagusan, Jalan Sagu, Jalan Paso, Jalan Moh. Kahfi 1, dan Jalan Margasatwa Barat.
Sementara itu, kendaraan dari arah utara (Warung Jati Barat) atau barat (Cilandak) dapat menuju Pintu Barat melalui Jalan Cilandak KKO yang terhubung langsung dengan Jalan Margasatwa Barat.
Rekayasa lalu lintas semacam ini bukan kali pertama diterapkan.
Pemerintah kerap menggunakan pendekatan serupa untuk mengurai kemacetan di titik-titik vital, seperti yang pernah dilakukan di sekitar gedung DPR RI saat demo buruh atau di koridor TB Simatupang.
Pola ini menunjukkan komitmen untuk mengelola dinamika lalu lintas perkotaan secara lebih adaptif dan responsif.
Bagi warga yang hendak beraktivitas, memantau kondisi lalu lintas secara real-time menjadi kunci.
Selain mengikuti informasi resmi dari Dishub, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai aplikasi pemantau lalu lintas yang tersedia.
Seperti yang pernah diulas Selular.id, terdapat beberapa aplikasi pemantau lalu lintas untuk hindari kemacetan yang bisa diandalkan, terutama di momen-momen puncak seperti liburan.
Teknologi ini memungkinkan pengendara membuat keputusan perjalanan yang lebih cerdas dan efisien.
Persiapan dan kepatuhan terhadap aturan rekayasa lalu lintas di TMII dan Ragunan ini diharapkan dapat menciptakan arus mobilitas yang lebih tertib.
Kolaborasi antara petugas di lapangan dan kesadaran pengguna jalan menjadi faktor penentu keberhasilan pengendalian lalu lintas di malam tahun baru nanti.
Dengan demikian, perayaan dapat berlangsung meriah tanpa diwarnai kemacetan panjang yang mengganggu.




