Selasa, 16 Desember 2025
Selular.ID -

RAM 16GB di Ponsel Bisa Punah pada 2026, Harga Tetap Naik

BACA JUGA

Selular.id – Ponsel dengan memori RAM 16GB diprediksi akan hampir punah dari pasaran pada 2026. Kebijakan ini didorong oleh tekanan kenaikan harga komponen memori yang memaksa produsen mencari penghematan, meski harga jual perangkat tetap berpotensi naik.

Bocoran dari seorang tipster di platform Naver, seperti dilansir dari sumber terpercaya, mengungkapkan bahwa smartphone yang dilengkapi RAM 16GB bisa hampir lenyap tahun depan, kecuali untuk beberapa model spesifik dari produsen tertentu. Lebih mengejutkan lagi, varian dengan RAM 4GB justru diprediksi akan menjadi jauh lebih umum dibandingkan saat ini.

Yang menjadi perhatian utama, beberapa ponsel tersebut berpotensi tetap dijual dengan harga lebih tinggi daripada model saat ini, meski dibekali kapasitas memori yang lebih kecil. Fenomena ini menjadi gambaran nyata dari tekanan inflasi pada komponen elektronik yang mulai dirasakan konsumen.

Bocoran tersebut lebih lanjut menyebutkan, ponsel dengan RAM 12GB bisa mengalami pengurangan pasokan hingga 40% dan akan digantikan oleh model dengan RAM 6GB atau 8GB.

Sementara itu, model dengan RAM 8GB diperkirakan berkurang 50% dan digantikan oleh varian dengan RAM 4GB atau 6GB. Pergeseran konfigurasi memori ini merupakan strategi produsen untuk menyeimbangkan biaya produksi yang melonjak.

Lonjakan harga modul memori telah menjadi isu global. Tekanan ini berasal dari permintaan yang tumbuh pesat di berbagai industri, tidak hanya smartphone, yang menciptakan kelangkaan pasokan.

Dampaknya sudah terlihat pada peluncuran flagship baru-baru ini, seperti iQoo 15 yang mengalami kenaikan harga hingga 33% di India dibandingkan pendahulunya.

Namun, menaikkan harga bukanlah strategi yang mudah diterapkan di semua pasar. Di ekonomi yang sensitif harga seperti India, akan sulit bagi merek untuk membenarkan biaya lebih tinggi jika perangkat yang ditawarkan tidak membawa peningkatan fitur yang signifikan.

Oleh karena itu, mengurangi spesifikasi seperti RAM menjadi opsi yang dipertimbangkan untuk menjaga harga tetap kompetitif, meski dengan konsekuensi pada kinerja.

Krisis memori ini tidak hanya berdampak pada ponsel baru yang akan datang. Laporan terbaru menunjukkan bahwa Samsung juga berencana menaikkan harga untuk ponsel Galaxy yang sudah beredar di India.

Ini mengindikasikan bahwa gelombang kenaikan harga bersifat sistemik dan akan mempengaruhi seluruh lini produk, baik yang lama maupun baru.

Efek domino dari kelangkaan pasokan memori juga merambah ke pasar PC. Menurut laporan dari firma riset TrendForce, merek PC besar seperti Dell dan Lenovo telah mulai memberi tahu pelanggan tentang kenaikan harga yang akan datang.

Dell, khususnya, diperkirakan akan menaikkan harga PC sebesar 15 hingga 20 persen. Hal ini memperkuat narasi bahwa inflasi komponen elektronik adalah tren industri yang luas.

Bagi konsumen, prediksi ini berarti perlu mempertimbangkan kembali waktu pembelian. Jika kebutuhan mendesak, membeli ponsel dengan spesifikasi memadai di akhir 2025 mungkin menjadi pilihan yang strategis sebelum harga dan konfigurasi standar berubah di tahun depan.

Dinamika pasar ini juga akan mempengaruhi strategi peluncuran series flagship baru dari berbagai vendor.

Implikasi bagi Pengalaman Pengguna dan Pasar

Berkurangnya ketersediaan ponsel RAM besar seperti 16GB berpotensi mempengaruhi pengalaman pengguna, terutama bagi mereka yang bergantung pada multitasking berat atau gaming.

Ponsel dengan RAM 4GB atau 6GB, meski lebih hemat, mungkin akan lebih sering menutup aplikasi di latar belakang dan memiliki keterbatasan dalam menjalankan aplikasi yang haus sumber daya.

Di sisi lain, produsen mungkin akan lebih mengandalkan optimisasi perangkat lunak dan teknologi memori virtual untuk mengkompensasi berkurangnya RAM fisik.

Inovasi di bidang AI juga diprediksi akan menjadi penyeimbang, dimana chipset dapat mengelola sumber daya memori dengan lebih cerdas. Tren dominasi AI di smartphone 2026 bisa jadi adalah respons terhadap keterbatasan hardware ini.

Pasar smartphone mid-range dan entry-level akan menjadi area yang paling merasakan perubahan ini.

Pengurangan RAM akan paling terlihat di segmen ini, sementara segmen flagship mungkin akan mempertahankan spesifikasi tinggi dengan harga premium yang jauh lebih tinggi.

Persaingan di segmen ponsel lipat premium pun akan semakin ketat dengan biaya produksi yang meningkat.

Prediksi ini sekaligus menjadi peringatan bagi industri tentang ketergantungan pada rantai pasokan global.

Fluktuasi harga di satu komponen kritis dapat mengubah lanskap produk yang ditawarkan ke konsumen secara keseluruhan. Ke depan, diversifikasi supplier dan investasi dalam teknologi memori yang lebih efisien mungkin akan menjadi fokus banyak perusahaan.

Perkembangan situasi ini akan terus dipantau, termasuk respons dari produsen chipset dan manufaktur memori dalam meningkatkan kapasitas produksi.

Keputusan konsumen dalam memilih perangkat pada 2026 nanti akan sangat dipengaruhi oleh keseimbangan baru antara harga, spesifikasi RAM, dan kinerja keseluruhan yang ditawarkan.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU