Jumat, 5 Desember 2025
Selular.ID -

Raksasa Teknologi Cina Sebut Dampak Penting Bubble AI di Indonesia

BACA JUGA

Selular.id – Raksasa teknologi asal Cina, Huawei sebut dampak penting terjadinya bubble kecerdasan buatan atau AI yang terjadi di seluruh dunia.

Sunny Shang, President of Huawei Cloud Asia Pacific menyebut jika bubble AI sudah terjadi, tetapi yang harus diperhatikan adalah dampaknya.

Sunny menjelaskan jika dampak yang penting yakni, semua orang akan merasakan pentingnya kehadiran AI.

“Bubble sudah terjadi, tetapi yang terpenting yakni setiap orang akan merasakan dampak yang begitu besar terhadap penggunaan AI,” kata Sunny, belum lama ini, Selasa (2/12/2025).

AI sebagai Pengungkit Efisiensi dan Inovasi

Di sisi lain, fokus pada kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) juga menjadi perhatian utama.

Leon Fang, Chief Executive Officer (CEO) Huawei Cloud Indonesia, menyoroti keseriusan Pemerintah Indonesia dalam mengadopsi teknologi AI.

Menurut Fang, pemerintah sudah menempatkan AI sebagai prioritas untuk mendorong perkembangan ekonomi.

“Pemerintah Indonesia sudah mementingkan AI dari bahan atau praktik untuk mendorong perkembangan ekonomi supaya mendorong pertumbuhan seperti di Cina dan Amerika Serikat,” jelas Leon Fang.

Dia memandang AI bukan sekadar tren, melainkan alat strategis yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan menciptakan inovasi di berbagai sektor.

Pandangan ini sejalan dengan upaya global di mana AI menjadi pengungkit produktivitas dan daya saing bangsa.

Komitmen Huawei terhadap ekosistem digital dan AI di Asia Pasifik bukanlah hal baru.

Perusahaan secara konsisten terlibat dalam berbagai forum dan inisiatif untuk mendorong adopsi teknologi terkini, seperti yang pernah dibahas dalam Huawei ISP Summit, Bahas Era AI dan Cloud di Asia Pasifik.

Kini, fokus tersebut semakin mengerucut pada Indonesia sebagai epicentrum pertumbuhan.

Baca Juga:

Indonesia Lokasi Penting Data Center

Indonesia dinilai sebagai pasar yang sangat penting bagi pengembangan data center dan layanan cloud di kawasan Asia Pasifik.

Keyakinan ini disampaikan langsung oleh Sunny Shang, President of Huawei Cloud Asia Pacific, yang melihat potensi besar dari populasi yang mencapai 280 juta jiwa serta percepatan transformasi digital yang masif di tanah air.

Shang menegaskan bahwa momentum digitalisasi yang sedang berlangsung, baik di sektor pemerintahan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), maupun perusahaan swasta, menjadi pendorong utama.

“Indonesia memiliki 280 juta penduduk dan selain itu, Indonesia juga sedang melakukan percepatan digital baik pemerintah maupun secara perusahaan BUMN dan swasta,” ujarnya.

Faktor-faktor inilah yang menjadikan Indonesia pasar strategis bagi Huawei Cloud dalam ekspansinya di kawasan.

Bahkan, posisi Indonesia saat ini sudah sangat signifikan bagi perusahaan teknologi asal Tiongkok tersebut.

Sunny Shang mengungkapkan bahwa Indonesia kini merupakan pasar nomor tiga terbesar di ASEAN bagi Huawei. Dengan optimisme yang tinggi, dia meyakini bahwa pasar Indonesia berpotensi untuk naik peringkat.

“Dia yakin jika ke depannya akan menjadi pasar nomor satu bagi Huawei,” tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan komitmen jangka panjang Huawei untuk terus berinvestasi dan berinovasi di Indonesia.

Menjawab Tantangan dengan Kolaborasi dan Talenta Digital

Potensi besar Indonesia tentu tidak lepas dari tantangan.

Salah satunya adalah kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia di bidang teknologi.

Huawei Cloud tampaknya menyadari hal ini dan telah menjalankan berbagai program untuk membangun kapasitas lokal.

Upaya membina talenta digital generasi muda Indonesia, misalnya, tercermin dari kontes seperti Huawei ICT Competition 2024-2025 Asia Pasifik yang rutin digelar.

Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan juga menjadi kunci.

Huawei Cloud aktif menjalin kemitraan strategis, sebagaimana terlihat dalam inisiatif CXO Camp 2024 yang digelar untuk merajut kolaborasi inovasi bersama para pemimpin industri.

Pendekatan kolaboratif ini dianggap penting untuk menciptakan solusi cloud dan AI yang sesuai dengan kebutuhan spesifik pasar Indonesia.

Dengan status sebagai pasar ketiga terbesar di ASEAN dan prediksi untuk terus naik daun, Indonesia berada di posisi yang menentukan bagi masa depan bisnis Huawei Cloud di kawasan.

Percepatan digitalisasi yang didukung oleh kebijakan pemerintah yang pro-inovasi menjadi angin segar.

Jika berbagai faktor pendukung seperti infrastruktur, regulasi, dan pengembangan talenta terus diperkuat, prediksi Sunny Shang tentang Indonesia sebagai pasar nomor satu mungkin bukan sekadar wacana, melainkan sebuah keniscayaan dalam peta persaingan cloud dan AI di Asia Pasifik.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU