Selular.id – Pemulihan jaringan dan infrastruktur internet di wilayah terdampak banjir di Sumatra terus menunjukkan progres signifikan. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) per Jumat (19/12/2025), persentase menara BTS yang telah kembali beroperasi di masing-masing wilayah telah melampaui angka 70 persen. Pencapaian ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang terdampak, sekaligus modal penting menjelang puncak arus mudik dan liburan Natal serta Tahun Baru 2026.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak dalam percepatan pemulihan ini. “Hari ini kita ada kenaikan on air (BTS) yang cukup baik, cukup signifikan. Sehingga saya merasa perlu menyampaikan terima kasih kepada teman-teman sekalian,” kata Meutya dalam acara Posko Siaga Kualitas Layanan Telekomunikasi Natal Tahun 2025 dan Tahun Baru 2026. Ia menegaskan bahwa kemajuan ini adalah hasil kolaborasi erat antara pemerintah dan para operator telekomunikasi.
Data terbaru menunjukkan pemulihan di wilayah Sumatra Barat dan Sumatra Utara telah berada di ambang penyelesaian penuh. Untuk Sumatra Barat, persentase BTS yang sudah on air berada di atas 98-99 persen. Sementara di Sumatra Utara, angka pemulihan juga sudah mencapai 97-98 persen, yang menandakan kondisi jaringan di kedua provinsi tersebut sudah sangat stabil. Fokus utama kini beralih ke Provinsi Aceh, yang meski menunjukkan peningkatan pesat, masih memerlukan perhatian khusus.
“Nah Aceh ini dalam satu hari terakhir (dari 17 Desember-18 Desember), kita melihat ada kenaikan yang cukup tinggi. Dari 50-an persen tadi pukul 00:00 ini BTS yang on air sudah di 73,5 persen,” tambah Meutya. Lonjakan dari sekitar 50 persen menjadi 73,5 persen dalam sehari menggambarkan intensitas upaya perbaikan yang dilakukan. Angka ini merupakan akumulasi dari tiga operator yang beroperasi di wilayah terdampak.
Fokus pada Titik-Titik Kritis di Aceh
Meski ada kemajuan, Meutya menekankan bahwa pekerjaan rumah di Aceh belum selesai. Pemerintah dan operator terus memetakan area-area yang masih membutuhkan penanganan intensif. “Kita masih akan lihat, nanti kita akan lihat per titiknya kabupaten kota mana yang masih perlu penanganan, kabupaten kota mana yang perlu difokuskan sehingga teman-teman operator juga bukan hanya presentasinya, tapi memprioritaskan kabupaten kota mana yang perlu segera diselesaikan,” ujarnya.
Beberapa kabupaten di Aceh disebutkan masih menghadapi tantangan berat dalam pemulihan infrastruktur telekomunikasi. Daerah-daerah seperti Bener Meriah, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues menjadi prioritas utama untuk segera dinormalkan konektivitasnya. “Untuk angka 73 persen meskipun ini juga kenaikan, tetap harus mencapai 100 persen,” tegas Meutya. Upaya pemulihan di Aceh sebelumnya sempat terkendala oleh pasokan listrik yang belum stabil, seperti yang pernah dilaporkan dalam perkembangan sebelumnya mengenai pemulihan BTS di Aceh yang baru mencapai 50%.
Baca Juga:
Antisipasi Lonjakan Trafik Menjelang Nataru
Percepatan pemulihan jaringan ini menjadi semakin krusial mengingat datangnya periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Komdigi memprediksi akan terjadi peningkatan trafik data hingga 30 persen selama masa liburan tersebut. Lonjakan ini berasal dari meningkatnya komunikasi, aktivitas media sosial, serta penggunaan layanan digital oleh masyarakat yang sedang berlibur atau mudik.
Untuk mengantisipasi hal ini, Komdigi bersama para operator seluler telah berkoordinasi menyusun strategi. Langkah-langkah yang diambil tidak hanya terfokus pada pemulihan konektivitas dasar, tetapi juga pada penguatan dan optimalisasi jaringan di titik-titik rawan padat pengunjung. “Layanan juga menjadi fokus. Jadi tidak hanya konektivitas, layanan selama libur Nataru ini juga perlu menjadi fokus teman-teman sekalian untuk ditingkatkan,” pesan Meutya Hafid.
Operator-operator besar seperti XL Axiata (XLSmart), Telkomsel, dan Indosat Ooredoo Hutchison telah mulai melakukan optimalisasi di sejumlah Point of Interest (POI) yang diperkirakan menjadi pusat keramaian selama liburan Natal. Optimalisasi ini mencakup penambahan kapasitas jaringan, pemerataan sinyal, dan penyiapan layanan pemantauan yang siap siaga untuk mengantisipasi segala risiko gangguan.
Upaya bantuan dan pemulihan infrastruktur digital pasca-bencana ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebelumnya, TelkomGroup telah menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp2,3 miliar disertai pengaktifan internet satelit di titik-titik kritis. Selain itu, inisiatif dari penyedia layanan internet lain juga turut mendukung, seperti yang dilakukan MyRepublic dengan memberikan internet gratis berkecepatan 500 Mbps ke sekolah-sekolah korban banjir di Sumatra.
Dengan kondisi pemulihan di Sumatra Barat dan Utara yang hampir tuntas, serta percepatan yang terus dikebut di Aceh, diharapkan masyarakat di seluruh wilayah terdampak dapat segera menikmati konektivitas yang stabil. Hal ini tidak hanya vital untuk komunikasi sehari-hari dan pemulihan ekonomi, tetapi juga menjadi fondasi penting untuk menyambut periode liburan yang padat aktivitas digital. Komitmen pemerintah dan operator untuk terus memantau dan memprioritaskan daerah-daerah yang masih tertinggal menjadi kunci untuk mencapai pemulihan 100 persen di seluruh wilayah.




