Selular.id – Opensignal, penyedia wawasan independen terkait kinerja jaringan global, meresmikan kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital (DJID) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan standar kualitas pengalaman digital dari operator seluler dan penyedia layanan internet (ISP) di Indonesia, dengan fokus pada pendekatan regulasi berbasis data.
Kemitraan ini diumumkan pada 11 Desember 2025, menandai babak baru dalam upaya pemerintah untuk tidak hanya memperluas jangkauan akses internet, tetapi juga memastikan konektivitas yang tersedia berkualitas tinggi dan andal. Wayan Toni Supriyanto, Direktur Jenderal Infrastruktur Digital, menegaskan bahwa prioritas DJID telah bergeser dari sekadar menghubungkan masyarakat ke pemberian nilai ekonomi dan sosial yang nyata melalui koneksi digital. “Dengan berkolaborasi bersama Opensignal, DJID mengadopsi pendekatan regulasi berbasis data,” ujarnya.
Wawasan independen dari Opensignal diharapkan dapat memungkinkan DJID mengidentifikasi kesenjangan kinerja jaringan secara lebih tepat, mendorong kompetisi sehat antar penyedia layanan, dan pada akhirnya menjembatani kesenjangan digital. Langkah ini sejalan dengan data penetrasi pengguna internet Indonesia yang mencapai 79,5% atau sekitar 221,6 juta jiwa pada awal 2024, yang menuntut fokus lebih besar pada kualitas layanan di samping perluasan akses.
Charles Rutstein, CEO Opensignal, menyebut kemitraan ini sebagai langkah penting dalam memperkuat infrastruktur komunikasi Indonesia. “Dengan menyediakan DJID wawasan independen terkait pengalaman nyata pengguna, kami berharap dapat membantu mengurangi kesenjangan digital serta mendorong keterlangsungan aktif antara sektor industri dan pemerintah,” jelas Rutstein. Inisiatif ini diharapkan membawa nilai tambah konkret bagi dunia usaha dan konsumen di seluruh negeri.
Mengubah Paradigma Regulasi dari Akses Menuju Kualitas
Kolaborasi antara regulator dan perusahaan analitik seperti Opensignal mencerminkan evolusi dalam pendekatan pembangunan infrastruktur digital Indonesia. Jika sebelumnya fokus utama adalah membangun jaringan hingga ke daerah terpencil dan tertinggal (3T), kini tantangannya adalah memastikan jaringan yang telah dibangun tersebut memberikan pengalaman yang memadai bagi penggunanya. Opensignal akan menyediakan DJID analisis tingkat lanjut serta visibilitas menyeluruh tentang kinerja jaringan fixed broadband dan seluler, yang menjadi dasar pembuatan kebijakan yang lebih tepat sasaran.
Data riil dari pengguna, seperti kecepatan unduh-unggah, latensi, dan konsistensi koneksi, akan menjadi kompas baru bagi DJID. Informasi ini sangat krusial untuk mengevaluasi apakah komitmen investasi operator seluler dan ISP telah sejalan dengan peningkatan kualitas layanan yang dirasakan masyarakat. Analisis mendalam dari Opensignal, yang selama ini rutin merilis laporan kinerja operator di Indonesia, akan memberikan gambaran obyektif yang sulit diperdebatkan.
Sebagai contoh, laporan-laporan sebelumnya dari Opensignal telah memberikan gambaran kompetisi yang ketat di pasar telekomunikasi Indonesia. Laporan mengenai operator seluler terbaik di Indonesia tahun 2024 menjadi referensi penting bagi konsumen dan pelaku industri. Sementara itu, di ranah fixed broadband, Telkomsel disebut memimpin pasar dalam analisis terbaru. Data semacam inilah yang nantinya akan diperdalam dan disinergikan dengan tujuan regulasi DJID.
Baca Juga:
Implikasi bagi Industri dan Konsumen
Kemitraan strategis ini berpotensi menciptakan ekosistem digital yang lebih adil dan berkembang pesat. Bagi operator seluler dan ISP, keberadaan regulator yang dilengkapi data granular dan independen berarti tingkat akuntabilitas yang lebih tinggi. Klaim-klaim komersial mengenai kecepatan atau jaringan terluas harus dapat diverifikasi dengan pengalaman pengguna yang diukur secara obyektif. Hal ini pada gilirannya akan mendorong investasi yang lebih terarah untuk menutupi celah-celah kualitas, bukan sekadar ekspansi geografis.
Bagi konsumen, langkah ini adalah angin segar. Regulasi berbasis data riil diharapkan dapat menerjemahkan langsung menjadi peningkatan kualitas layanan yang mereka rasakan sehari-hari, baik saat streaming, bekerja daring, maupun berkomunikasi. Kompetisi yang didorong oleh data transparan juga berpotensi menciptakan penawaran harga dan paket layanan yang lebih kompetitif dari para penyedia. Beberapa operator seperti XL, 3, dan Telkomsel telah beberapa kali masuk dalam daftar teratas penghargaan Opensignal, menunjukkan potensi pasar Indonesia yang dinamis.
Ke depan, sinergi antara Opensignal dan DJID dapat menjadi model bagi sektor-sektor regulasi lainnya yang ingin mengadopsi pendekatan berbasis bukti. Keberhasilan dalam mendorong peningkatan kualitas jaringan telekomunikasi akan memiliki efek multiplier pada pertumbuhan ekonomi digital, pendidikan, kesehatan, dan berbagai sektor lain yang kini sangat bergantung pada konektivitas yang andal. Kemitraan ini bukan sekadar nota kesepahaman, melainkan sebuah komitmen praktis untuk membawa pengalaman digital Indonesia setara dengan standar global.




