Jumat, 26 Desember 2025
Selular.ID -

Meta Hentikan Program Horizon OS untuk Pihak Ketiga

BACA JUGA

Selular.id – Meta secara resmi menghentikan program pembukaan sistem operasi Horizon OS (sebelumnya Quest OS) untuk digunakan oleh produsen perangkat keras pihak ketiga. Keputusan ini menandai perubahan strategi besar bagi divisi XR (Extended Reality) perusahaan, Reality Labs, yang telah berinvestasi miliaran dolar selama lebih dari satu dekade namun masih terus merugi.

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya persaingan dari raksasa teknologi seperti Google, Samsung, dan Apple di pasar realitas campuran.

Inisiatif membuka Horizon OS untuk mitra eksternal seperti Lenovo dan Asus, yang diumumkan belum lama ini, awalnya disambut sebagai angin segar bagi industri. Program itu diharapkan dapat memperluas ekosistem perangkat VR/XR dan mempercepat adopsi. Namun, Meta kini memutuskan untuk menghentikan atau setidaknya menjeda program tersebut.

Perusahaan memilih untuk kembali memusatkan sumber dayanya pada pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak first-party untuk menghadapi tantangan dari kompetitor baru.

Perubahan haluan ini didorong oleh pertimbangan bisnis yang mendasar. Meta diketahui menjual headset VR andalannya, seperti seri Quest, dengan harga yang seringkali lebih rendah dari biaya produksi (sold at a loss).

Dengan membuka Horizon OS untuk pihak lain, Meta pada dasarnya membiarkan perusahaan lain memanfaatkan investasi besar-besaran yang telah mereka tanamkan selama bertahun-tahun untuk mengembangkan platform yang matang, sementara Meta sendiri masih berjuang untuk mencapai titik impas. Dalam lanskap yang semakin kompetitif, perusahaan merasa perlu menjaga keunggulan dan pengalaman industrinya agar tidak dimanfaatkan oleh pesaing.

Kehadiran sistem operasi alternatif, khususnya Android XR dari Google yang kini digunakan oleh headset Samsung Galaxy XR, menjadi faktor pendorong lainnya. Dengan adanya pilihan platform lain, nilai strategis Horizon OS sebagai aset eksklusif Meta menjadi semakin tinggi.

Perusahaan-perusahaan besar kini serius menggarap ruang XR yang telah dibangun Meta sejak lama, sehingga kepemilikan atas sistem operasi yang sudah mapan menjadi kartu as yang berharga.

Dampak bagi Industri dan Langkah Strategis Meta

Penghentian program headset pihak ketiga berbasis Horizon OS tentu menjadi kekecewaan bagi para penggemar VR yang mengharapkan variasi perangkat lebih banyak dengan platform yang sama. Namun, dari sudut pandang bisnis Meta, langkah ini dinilai masuk akal.

Perusahaan saat ini tengah fokus pada proyek-proyek masa depan yang ambisius, termasuk pengembangan versi konsumen dari kacamata pintar Orion serta menyiapkan generasi berikutnya dari headset Meta Quest 4.

Persaingan di segmen high-end semakin ketat dengan kehadiran Apple Vision Pro, sementara di segmen yang lebih terjangkau, Samsung dengan Galaxy XR juga mulai memberikan alternatif. Meski harga pesaing ini jauh lebih tinggi dibandingkan headset Quest, mereka menandai dimulainya era persaingan baru yang memaksa setiap pemain, termasuk Meta, untuk memperkuat posisi mereka.

Dengan mengkonsolidasikan pengembangan Horizon OS secara internal, Meta berupaya menyiapkan medan pertempuran sesuai keunggulannya sebelum kompetisi semakin memanas.

Langkah Meta ini juga tidak terlepas dari konteks evaluasi menyeluruh terhadap investasi di bidang XR dan metaverse. Reality Labs terus mencatatkan kerugian operasional yang signifikan, yang memicu berbagai langkah efisiensi dan penyesuaian strategi. Keputusan untuk memangkas anggaran di beberapa area metaverse telah menjadi sinyal bahwa perusahaan lebih selektif dalam mengalokasikan sumber daya.

Fokus yang bergeser ke kecerdasan buatan (AI) juga terlihat jelas, dengan restrukturisasi divisi AI untuk bersaing lebih agresif dengan pemain seperti OpenAI.

Di balik semua perubahan ini, Horizon OS tetap menjadi tulang punggung bagi seluruh produk XR Meta. Sistem operasi ini adalah hasil dari pengembangan panjang dan pembelajaran dari jutaan pengguna headset Quest di seluruh dunia.

Dengan menjaga platform ini tetap berada dalam kendali penuh, Meta berharap dapat berinovasi lebih cepat dan menciptakan integrasi yang lebih erat antara perangkat keras, perangkat lunak, dan layanan seperti Horizon Worlds, yang masa depannya juga kerap dipertanyakan seiring perubahan strategi perusahaan.

Masa depan ekosistem XR tetap menarik untuk diikuti. Meski program keterbukaan Horizon OS untuk pihak ketiga dihentikan, keputusan Meta ini justru menggarisbawahi betapa bernilainya aset platform tersebut di pasar yang sedang berkembang. Perusahaan kini memilih jalan untuk berkompetisi dengan mengandalkan kekuatan produk sendiri, sambil terus berinovasi di tengah tekanan untuk mencapai profitabilitas.

Perkembangan ini juga menunjukkan dinamika pasar XR yang mulai matang, di mana setiap pemain besar mulai memperketat strategi dan melindungi teknologi inti mereka, mirip dengan persaingan di platform lain seperti yang dialami oleh Roblox dengan platform metaverse-nya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU