Selular.id – Industri telekomunikasi Indonesia mencatatkan sejumlah tonggak sejarah sepanjang tahun 2025.
Dari penunjukkan direktur utama perempuan pertama di Telkom, konsolidasi besar-besaran melalui merger, hingga terobosan layanan internet terjangkau dan upaya pemulihan pasca bencana.
Berikut kilas balik peristiwa-peristiwa yang membentuk wajah sektor telekomunikasi di tanah air, tahun ini.
Pada Mei 2025, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) secara resmi menunjuk Dian Siswarini sebagai Direktur Utama yang baru.
Penunjukan ini dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar pada 27 Mei.
Dian Siswarini resmi menggantikan Ririek Adriansyah yang telah memimpin perusahaan selama dua periode sejak 2019.
Momen ini menjadi sejarah baru, menandai untuk pertama kalinya posisi puncak di perusahaan telekomunikasi plat merah tersebut diisi oleh seorang perempuan.
Perubahan kepemimpinan di Telkom ini juga diiringi dengan penyesuaian dalam jajaran komisaris dan direksi perusahaan.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi untuk melanjutkan transformasi digital yang telah digaungkan.
Sebagai bagian dari ekosistem digital nasional, kolaborasi global menjadi kunci, seperti yang terlihat dalam inisiatif Telkom Gelar ICRES-ISCLO 2025, Wadah Kolaborasi Global Percepat Transformasi Digital.
Baca Juga:
Konsolidasi Pasar: Merger XL Axiata dan Smartfren
Gelombang konsolidasi di industri telekomunikasi mencapai puncaknya dengan peresmian merger antara PT XL Axiata, PT Smartfren Telecom, dan PT Smart Telecom pada Maret 2025.
Entitas baru hasil merger, XLSmart, kemudian menetapkan susunan pengurus baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Hasil rapat tersebut menyepakati pengangkatan Sanjay Gordhan A Vaghasia sebagai Direktur Perseroan XLSmart.
Sosoknya dipercaya akan menjadi kekuatan baru untuk memastikan integrasi pasca merger berjalan efektif.
Jabatan tersebut akan efektif hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun buku 2029 mendatang.
Merger ini diharapkan dapat menciptakan operator yang lebih kuat dan efisien dalam persaingan pasar yang semakin ketat.
Terobosan Layanan: Internet Rakyat 5G Unlimited Rp100 Ribu
Di tengah dinamika korporasi, kebutuhan akan akses internet yang cepat dan terjangkau terus menjadi perhatian.
Menjawab hal ini, hadir layanan Internet Rakyat yang menawarkan paket 5G Unlimited dengan harga hanya Rp100.000 per bulan.
Layanan ini memanfaatkan teknologi nirkabel 5G Fixed Wireless Access (FWA) berbasis Open Radio Access Network (Open RAN) yang beroperasi pada frekuensi 1,4 GHz.
Paket yang ditawarkan mencakup layanan 5G dengan kecepatan hingga 100 Mbps dan kuota tanpa batas (unlimited).
Untuk menarik minat pengguna, tersedia pula promo gratis sewa modem serta gratis biaya langganan untuk bulan pertama penggunaan.
Kehadiran Internet Rakyat diharapkan dapat memperluas penetrasi broadband berkualitas di berbagai lapisan masyarakat.
Transformasi Digital: Rencana Face Recognition untuk Registrasi SIM
Transformasi digital di sektor telekomunikasi terus berlanjut dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menerapkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk registrasi kartu SIM fisik maupun elektronik (eSIM).
Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari para operator seluler serta Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) guna menciptakan ekosistem telekomunikasi yang lebih aman.
Sejalan dengan rencana tersebut, para operator seluler di Indonesia telah memulai uji coba teknologi face recognition untuk layanan eSIM.
Tahapan uji coba ini menunjukkan kesiapan teknologi serta infrastruktur dalam mendukung sistem registrasi biometrik yang lebih aman dan praktis bagi pengguna, sekaligus mengurangi potensi penyalahgunaan kartu perdan.
Ujian Ketangguhan: Gangguan Internet Akibat Banjir Sumatra
Tahun 2025 juga diwarnai ujian ketangguhan infrastruktur telekomunikasi nasional.
Bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatra Barat menyebabkan gangguan layanan internet di sejumlah wilayah.
Laporan awal dari Kementerian Komdigi menyebutkan ada 16 site atau sekitar 0,12 persen dari total 12.865 site eksisting di provinsi tersebut yang mengalami gangguan.
Penyebab utama gangguan meliputi tiga faktor: padamnya aliran listrik PLN, gangguan transmisi, serta kerusakan perangkat keras.
Berbagai upaya pemulihan dan bantuan kemanusiaan pun digelar.
Starlink turut menyediakan layanan internet gratis bagi masyarakat terdampak, sementara Kominfo mengerahkan satelit Satria-1 untuk mempercepat pemulihan akses komunikasi.
Operator seluler juga bergerak cepat menyalurkan bantuan, termasuk paket internet gratis.
Upaya pemulihan jaringan pasca bencana ini melibatkan banyak pihak, seperti yang terlihat dalam kerja sama Telkomsel Rampungkan Pemulihan Jaringan di Seluruh 289 Kecamatan Aceh.
Tidak hanya jaringan, bantuan kemanusiaan juga dijalankan, dengan TelkomProperty Jadi Garda Depan Bantuan Kemanusiaan Korban Bencana Sumatra.
Serangkaian peristiwa sepanjang 2025 ini menggambarkan dinamika industri telekomunikasi Indonesia yang terus bergerak.
Mulai dari transformasi kepemimpinan, konsolidasi bisnis, inovasi layanan, hingga respons terhadap tantangan alam.
Langkah-langkah strategis dan respons cepat di tahun ini diharapkan dapat menjadi fondasi yang lebih kokoh bagi pertumbuhan dan ketahanan sektor digital nasional di tahun-tahun mendatang.




