Selular.id – Pasar smartphone lipat atau foldable diproyeksikan mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2026, dengan pertumbuhan hampir 30% secara tahunan.
Analisis terbaru dari firma riset International Data Corporation (IDC) menyebutkan, gelombang pertumbuhan ini akan didorong oleh peluncuran sejumlah produk andalan, termasuk iPhone Fold perdana dari Apple yang dijadwalkan rilis tahun depan.
Dalam laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker yang dirilis Senin (15/12/2025), IDC memproyeksikan pertumbuhan pasar hp lipat global pada 2026 mencapai 29,7% year-on-year (yoy).
Angka ini melonjak jauh dari perkiraan sebelumnya yang hanya 6%.
Direktur Riset Senior IDC, Nabila Popal, menyatakan bahwa tahun depan akan menjadi periode yang sangat menarik bagi kategori ponsel lipat.
“Tahun depan akan menjadi tahun yang menarik bagi kategori ponsel lipat dengan berbagai peluncuran yang mendorong pasar mencapai pertumbuhan,” ungkap Nabila.
Data Counterpoint
Sementara itu, dalam laporannya, Counterpoint menilai Samsung Display akan menjadi pemenang terbesar dari tren ini.
Pangsa pasar perusahaan Korea Selatan itu diproyeksikan melesat hingga menguasai 57% dari pasar panel ponsel lipat global pada 2026.
Dominasi ini didukung oleh pengalaman panjang Samsung dalam mengembangkan dan memproduksi layar fleksibel, serta posisinya sebagai pemasok utama untuk lini Galaxy Z Fold dan Flip miliknya sendiri.
Di sisi desain, laporan tersebut juga memperkirakan format “book-style” atau seperti buku akan semakin mengukuhkan dominasinya. Desain ini menampilkan layar besar yang melipat ke dalam, dan semakin digemari konsumen yang mengutamakan produktivitas serta area tampilan yang lebih luas.
Tren ini sudah mulai terlihat, misalnya pada Galaxy Z Fold 7 Samsung, yang untuk pertama kalinya dalam periode penjualan awal di paruh kedua 2025, berhasil menjual lebih banyak unit dibandingkan model clamshell atau flip.
Baca Juga:
Counterpoint mencatat pola serupa terjadi di pasar China, di mana konsumen mulai lebih memprioritaskan ponsel lipat berlayar besar meskipun dengan harga yang lebih premium.
Pergeseran preferensi ini menunjukkan bahwa nilai tambah dari layar besar untuk multitasking dan konsumsi konten mulai diakui, mengimbangi kekhawatiran akan ketebalan dan harga.
Namun, pertumbuhan di sisi produsen panel diperkirakan tidak akan merata. Beberapa pemain kunci akan mengalami dinamika yang berbeda. BOE, misalnya, diperkirakan akan mengalami penurunan pangsa pengiriman sebesar 8% secara tahunan.
Sementara itu, Visionox diproyeksikan tumbuh 8%. Pertumbuhan yang lebih dramatis diprediksi akan dialami oleh TCL CSOT dengan kenaikan 47%, dan Tianma yang bahkan bisa melesat hingga 580% secara tahunan.
Proyeksi keseluruhan untuk pasar ponsel lipat itu sendiri cukup optimis. Counterpoint memperkirakan pengiriman ponsel lipat global akan tumbuh 14% pada 2025, sebelum kemudian mengalami akselerasi menjadi 38% di 2026.
Kehadiran iPhone lipat Apple diyakini menjadi katalis utama yang akan memberikan dorongan signifikan, baik dari sisi volume pasar maupun inovasi teknologi yang akan semakin kompetitif.
Masuknya Apple ke arena ponsel lipat memang telah lama dinantikan dan diprediksi akan mengubah lanskap persaingan.
Sebelumnya, berbagai laporan dan analisis telah membahas bagaimana iPhone Lipat Apple Hadapi Kompetisi Ketat dari pemain mapan seperti Samsung dan merek China.
Persaingan ini tidak hanya soal fitur, tetapi juga daya tahan dan harga, di mana Harga iPhone Lipat Apple Diprediksi Tembus Rp 40 Juta, menempatkannya di segmen ultra-premium.
Aspek teknis lain seperti Kapasitas Baterai iPhone Lipat Apple juga menjadi sorotan, mengingat perangkat dengan dua layar biasanya membutuhkan manajemen daya yang canggih.
Dengan proyeksi pertumbuhan pasar panel yang kuat ini, rantai pasokan untuk komponen-komponen kunci ponsel lipat, termasuk baterai dan engsel, juga diprediksi akan ikut terdongkrak.
Dengan demikian, tahun 2026 dipandang sebagai titik balik penting bagi industri ponsel lipat.
Kombinasi antara matangnya teknologi, diversifikasi desain, dan masuknya pemain besar seperti Apple diperkirakan akan membawa kategori ini semakin mendekati arus utama, setelah selama ini lebih banyak diisi oleh produk-produk early adopter dan penggemar teknologi.




