Selular.id – Apple memperkenalkan cara baru yang lebih cerdas untuk menambahkan acara ke kalender di iPhone.
Dalam pembaruan iOS 26, pengguna kini dapat membuat acara baru di aplikasi Kalender secara langsung dari tangkapan layar (screenshot) yang berisi informasi acara.
Fitur ini didukung oleh peningkatan kemampuan Visual Intelligence yang merupakan bagian dari Apple Intelligence pada semua model iPhone yang kompatibel.
Sebelumnya, proses menambahkan acara dari informasi di luar aplikasi seringkali melibatkan langkah manual, seperti menyalin dan menempel teks atau membuka aplikasi Kalender secara terpisah.
Dengan fitur baru ini, iOS 26 secara otomatis mendeteksi detail acara seperti tanggal, waktu, dan nama acara yang tertangkap dalam screenshot.
Sistem kemudian akan memunculkan tombol aksi berlabel “Tambahkan ke Kalender” sebagai pintasan cepat.
Perubahan ini juga disertai dengan penyesuaian pada perilaku screenshot itu sendiri.
Jika sebelumnya thumbnail screenshot mengambang di sudut layar, kini hasil tangkapan layar akan ditampilkan dalam layar penuh secara default.
Ini memberikan ruang yang lebih luas bagi sistem untuk menganalisis konten visual dan bagi pengguna untuk melihat pratinjau sebelum menambahkan acara.
Saat pengguna mengetuk tombol “Tambahkan ke Kalender”, mereka akan langsung disajikan dengan pratinjau acara yang telah diisi secara otomatis oleh sistem.
Pratinjau ini menunjukkan detail acara yang telah “dibaca” oleh AI dari screenshot.
Jika semua informasi seperti judul, tanggal, dan waktu sudah akurat, pengguna tinggal mengetuk “Buat Acara” untuk menyimpannya ke kalender default.
Namun, fitur ini juga memberikan fleksibilitas. Jika ada detail yang perlu disesuaikan, tersedia tombol “Edit” yang akan membuka panel pembuatan acara standar di dalam aplikasi Kalender.
Panel ini memungkinkan pengguna untuk mengubah kalender tujuan, menambahkan lokasi, pengingat, atau catatan, mirip dengan proses pembuatan acara manual.
Fleksibilitas ini memastikan bahwa meskipun AI melakukan pekerjaan awal, kontrol akhir tetap berada di tangan pengguna.
Fitur ini tidak terbatas pada kalender bawaan Apple saja. Bagi pengguna yang telah terbiasa dengan aplikasi kalender pihak ketiga, proses integrasi tetap berjalan.
Sistem akan mengenali aplikasi kalender default yang telah ditetapkan pengguna di pengaturan iPhone.
Ini berarti efisiensi yang ditawarkan dapat dinikmati oleh lebih banyak pengguna, terlepas dari preferensi aplikasi kalender mereka, selama aplikasi tersebut mendukung integrasi dengan sistem iOS.
Kemampuan inti dari fitur ini terletak pada peningkatan Visual Intelligence Apple.
Teknologi ini memungkinkan perangkat untuk memahami konteks visual dalam sebuah gambar, tidak sekadar mengenali teks melalui Optical Character Recognition (OCR) biasa.
AI dilatih untuk mengidentifikasi pola informasi yang umum ditemukan dalam undangan digital, poster acara, atau pesan teks yang membicarakan janji temu, lalu mengekstrak datanya menjadi field yang terstruktur untuk kalender.
Pendekatan ini sejalan dengan tren integrasi AI yang lebih dalam ke dalam sistem operasi, di mana tugas-tugas harian menjadi lebih kontekstual dan proaktif.
Ini mengingatkan pada cara Google Lens yang mampu memproses pencarian dengan campuran teks dan gambar, namun dengan eksekusi yang lebih terintegrasi langsung ke dalam alur kerja sistem seperti Kalender.
Dari perspektif produktivitas, fitur menambahkan acara ke Kalender dari screenshot di iOS 26 ini berpotensi memangkas beberapa langkah yang sebelumnya diperlukan.
Bayangkan Anda menerima screenshot jadwal rapat dari rekan kerja atau melihat poster acara di media sosial.
Alih-alih harus beralih aplikasi, membuka Kalender, dan mengetik ulang semua informasi, kini cukup ambil screenshot dan ketuk satu tombol.
Alur kerja yang disederhanakan ini dirancang untuk menghemat waktu dan mengurangi kemungkinan kesalahan pengetikan.
Fitur ini juga menunjukkan bagaimana Apple terus mengembangkan ekosistemnya untuk menciptakan pengalaman yang lebih mulus antar-aplikasi.
Meskipun ada banyak aplikasi kalender pihak ketiga yang powerful seperti Fantastical, integrasi fitur sistem-level seperti ini seringkali hanya dapat diwujudkan oleh pengembang sistem operasi itu sendiri. Kemudahan akses dan eksekusi cepat menjadi nilai jual utama.
Perkembangan AI di perangkat mobile memang semakin kompetitif. Kemampuan untuk memahami dan bertindak berdasarkan konten visual adalah area yang terus diperebutkan.
Sementara Apple memperkuat Apple Intelligence untuk fitur-fitur sistem seperti ini, perusahaan lain juga berinovasi dengan asisten AI mereka yang dapat diakses dari berbagai titik, termasuk lock screen seperti yang dilakukan Gemini.
Persaingan ini pada akhirnya mendorong lebih banyak kemudahan bagi pengguna akhir.
Kehadiran fitur ini di iOS 26 mengisyaratkan komitmen Apple untuk membuat interaksi dengan perangkat menjadi lebih intuitif dan minim gesek (frictionless).
Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memahami maksud pengguna dari konteks visual, Apple tidak hanya mengotomatiskan sebuah tugas, tetapi juga mendekatkan hubungan antara input alami pengguna (dalam hal ini, mengambil screenshot) dengan hasil yang diinginkan (acara di kalender).
Dengan demikian, pembaruan ini bukan sekadar tambahan fitur kecil, melainkan bagian dari evolusi cara kita berinteraksi dengan informasi di sekeliling kita.
iOS 26 mengubah screenshot dari sekadar rekaman statis menjadi pintu gerbang untuk aksi cepat, menandai babak baru di mana intelligence yang tertanam dalam perangkat bekerja di belakang layar untuk menyederhanakan tugas-tugas digital sehari-hari.




