Kamis, 18 Desember 2025
Selular.ID -

Imbas Melambungnya Harga Chip, Vendor Smartphone Kurangi Kualitas Komponen, Segmen Low End Paling Terpukul

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Counterpoint Research menyoroti beberapa produsen ponsel pintar menurunkan kualitas komponen yang digunakan pada model tertentu untuk mengimbangi kenaikan biaya memori/chip global.

Seiring dengan permintaan chip yang tinggi namun tidak diimbangi oleh produksi yang masih terbatas, Counterpoint dalam laporan terbaru memangkas perkiraan mereka pada 2026.

Lembaga riset pasar yang berbasis di Hong Kong itu, mencatat kenaikan harga memori akses acak dinamis (DRAM/Dynamic Random Access Memory) telah meningkatkan biaya produksi ponsel pintar sekitar 25 persen untuk perangkat kelas bawah dan 10 persen untuk model kelas atas sejak awal tahun ini.

Biaya itu diperkirakan akan meningkat lagi sebesar 10 persen hingga 15 persen pada paruh pertama 2026.

Analis senior Counterpoint Research, Shenghao Bai, mengindikasikan bahwa beberapa pihak yang paling terpengaruh sedang mengadopsi strategi untuk mengurangi kenaikan ini.

“Pada beberapa model, kami melihat penurunan kualitas komponen seperti modul kamera dan solusi periskop, layar, komponen audio, dan tentu saja, konfigurasi memori,” katanya.

“Taktik lain termasuk menggunakan kembali komponen lama, merampingkan portofolio, dan mendorong konsumen ke varian Pro dengan spesifikasi lebih tinggi serta mengadopsi desain baru untuk merangsang peningkatan”, imbuh Bai.

Baca Juga:

Segmen Low End Paling Terdampak

Komentar tersebut muncul ketika Counterpoint Research bergabung dengan perusahaan analis lainnya, IDC, dalam merevisi prediksi sebelumnya tentang pertumbuhan pengiriman smartphone pada 2026 yang tidak baik-baik saja.

Diperkirakan akan terjadi penurunan sebesar 2,1 persen secara tahunan dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya yang menunjukkan sedikit kenaikan.

Sebelumnya pada awal bulan ini, IDC memperkirakan penurunan hampir 1 persen penjualan smartphone sepanjna 2026.

Khusus permintaan di China, yang merupakan pasar ponsel terbesar di dunia, Counterpoint Research memperkirakan produsen di negara itu akan mengalami penurunan pengiriman terbesar, dengan perangkat berharga terendah kemungkinan akan menjadi segmen yang paling terdampak.

Harga jual rata-rata diperkirakan akan meningkat di semua segmen.

Analis senior Counterpoint Research, Yang Wang, mencatat bahwa di segmen pasar yang lebih murah, “kenaikan harga yang tajam pada smartphone tidak berkelanjutan” dan produsen diperkirakan akan “mulai memangkas sebagian portofolio mereka” sebagai akibatnya.

“Apple dan Samsung berada di posisi terbaik untuk melewati beberapa kuartal berikutnya,” tambah Wang.

“Tetapi akan sulit bagi yang lain yang tidak memiliki banyak ruang gerak untuk mengelola pangsa pasar versus margin keuntungan. Kita akan melihat hal ini terjadi terutama pada vendor-vendor China seiring berjalannya tahun.”

Pasokan komponen yang terbatas, dan produksi chip yang terhambat, sejauh ini telah berdampak pada pengiriman smartphone di pasar global.

Tercatat, pasar smartphone global sepanjang 2021 tumbuh tipis. Laporan International Data Corporation (IDC) menunjukkan pengiriman mencapai 1,35 miliar unit. Naik hanya 5,74% dibandingkan periode yang sama 2020 (YoY) sebanyak 1,28 miliar unit.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU