Selular.id – Huawei secara resmi meluncurkan smartwatch terbarunya, Huawei Watch Fit 4 Pro, di pasar Indonesia.
Perangkat yang mengusung desain tipis dan ringan ini hadir dengan sejumlah fitur kesehatan dan kebugaran canggih, termasuk pemantauan suhu tubuh dan analisis tidur yang mendalam.
Smartwatch ini dibanderol dengan harga Rp 2.499.000 dan mulai tersedia untuk pre-order mulai 12 Desember 2025.
Peluncuran ini menandai kembalinya Huawei ke pasar wearable Indonesia dengan produk yang difokuskan pada kesehatan dan gaya hidup aktif. Huawei Watch Fit 4 Pro hadir dalam dua pilihan warna yang elegan:
Black dan White. Perangkat ini menawarkan layar AMOLED 1,82 inci dengan bezel ultra-tipis, memberikan tampilan visual yang luas dan imersif dalam bodi yang tetap ramping.
“Huawei Watch Fit 4 Pro dirancang untuk menjadi pendamping yang sempurna bagi mereka yang ingin menjalani hidup lebih sehat dan aktif, tanpa mengorbankan gaya,” ujar perwakilan Huawei dalam pernyataan resminya.
Smartwatch ini diklaim memiliki ketahanan baterai hingga 10 hari dalam mode penggunaan tipikal, dan mendukung pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu singkat untuk daya yang cukup digunakan seharian.
Fitur Kesehatan dan Kebugaran yang Komprehensif
Sebagai inti dari produk ini, Huawei Watch Fit 4 Pro dilengkapi dengan berbagai sensor dan algoritma untuk pemantauan kesehatan 24/7.
Fitur unggulannya adalah kemampuan untuk memantau suhu kulit pengguna, memberikan data tambahan untuk memahami kondisi tubuh.
Perangkat ini juga memiliki sistem pemantauan tidur TruSleep™ 3.0 yang menganalisis berbagai tahap tidur, termasuk tidur REM, ringan, dan dalam, serta memberikan laporan dan saran untuk meningkatkan kualitas tidur.
Untuk mendukung aktivitas kebugaran, smartwatch ini memiliki lebih dari 100 mode olahraga yang telah diprogram sebelumnya. Fitur yang disebut Workout Status memberikan analisis real-time tentang kondisi latihan, seperti apakah pengguna berada dalam fase pemanasan, pembakaran lemak, atau ketahanan, sehingga pengguna dapat mengoptimalkan sesi olahraganya. Huawei Watch Fit 4 Pro juga dilengkapi dengan built-in GPS untuk melacak rute secara akurat tanpa bergantung pada ponsel.
Dalam segi kesehatan jantung, perangkat ini menawarkan pemantauan detak jantung terus-menerus dan notifikasi untuk detak jantung yang tidak teratur. Fitur pengukuran SpO2 atau saturasi oksigen dalam darah juga tersedia untuk memeriksa tingkat oksigen secara cepat.
Kombinasi fitur-fitur ini menempatkan Watch Fit 4 Pro sebagai pesaing serius di segmen smartwatch kesehatan, bersaing dengan produk seperti Fitbit Charge 6 yang juga fokus pada pelacakan kesehatan mendalam.
Baca Juga:
Posisi di Pasar dan Strategi Harga
Kehadiran Huawei Watch Fit 4 Pro dengan harga Rp 2,5 jutaan menempatkannya di segmen menengah-atas pasar wearable Indonesia.
Posisi ini berada di antara produk fitness band terjangkau seperti Xiaomi Smartband 8 Active dan smartwatch premium dengan fitur serupa seperti Garmin Lily 2 Active.
Dengan banderol ini, Huawei tampaknya ingin menarik konsumen yang menginginkan fitur kesehatan komprehensif dan desain premium, namun dengan budget yang lebih terjangkau dibandingkan merek-merek high-end.
Pre-order yang dimulai pada 12 Desember 2025 juga kemungkinan akan disertai dengan penawaran bundling atau bonus aksesori untuk menarik minat pembeli awal.
Peluncuran Watch Fit 4 Pro juga memperkuat portofolio wearable Huawei di Indonesia, yang sebelumnya telah diisi oleh seri Band, seperti Huawei Band 10.
Keberagaman produk ini memungkinkan Huawei menjangkau berbagai segmen pasar, dari pengguna pemula hingga pengguna yang lebih melek teknologi dan kesehatan.
Ke depan, kesuksesan Huawei Watch Fit 4 Pro di pasar Indonesia akan sangat bergantung pada penerimaan konsumen terhadap nilai yang ditawarkan dibandingkan dengan pesaing-pesaing utamanya.
Fitur pemantauan suhu tubuh dan analisis tidur mendalam bisa menjadi pembeda utama. Namun, ekosistem aplikasi dan integrasi dengan smartphone, terutama di luar perangkat Huawei sendiri, akan menjadi faktor penentu lain dalam persaingan pasar wearable yang semakin ketat.




