Selasa, 30 Desember 2025
Selular.ID -

Harga RAM 4 TB Nemix Tembus Rp 1,2 Miliar, Lebih Mahal dari Mobil Denza

BACA JUGA

Selular.id – Lonjakan kebutuhan komputasi untuk kecerdasan buatan (AI) telah mendorong harga komponen memori RAM ke level yang fantastis.

Sebuah paket RAM DDR5 dengan kapasitas 4 terabyte (TB) dari produsen Nemix kini dijual dengan harga sekitar Rp 1,2 miliar, sebuah angka yang bahkan melampaui harga mobil mewah seperti Denza D9 di Jakarta.

Paket RAM yang dimaksud terdiri dari 16 unit modul DDR5 dengan spesifikasi 6400 MHz (PC5-51200 RDIMM) berkapasitas 256 GB per unit.

Ketika disusun menjadi satu stack, total kapasitasnya mencapai 4 TB.

Menurut laporan dari situs hardware VideoCardz, komponen high-end ini dibanderol seharga 76.999 dolar AS atau sekitar Rp 1,2 miliar jika mengacu pada kurs 1 dolar AS sekitar Rp 16.700.

Untuk memberikan perspektif, harga tersebut lebih tinggi daripada harga satu unit mobil mewah Denza D9 yang dijual dengan harga OTR Jakarta sekitar Rp 950 juta.

Bahkan, banderol RAM ini nyaris mendekati harga Toyota Alphard Hybrid EV seri terbaru yang melampaui Rp 1,6 miliar.

Ini jelas bukan RAM untuk PC gaming atau komputer rumahan biasa, melainkan ditujukan untuk server di data center yang menangani beban kerja enterprise skala besar.

Spesifikasi dan harganya yang luar biasa mencerminkan tujuan utamanya: menunjang sistem komputasi berperforma tinggi untuk pelatihan AI, komputasi awan (cloud), dan analisis Big Data.

Kebutuhan memori yang masif untuk “melatih” model AI agar semakin pintar dan berjalan optimal menjadi pendorong utama permintaan.

Pusat data AI secara agresif menyerap stok memori high-density seperti ini, yang pada gilirannya mengurangi pasokan di pasar dan mendongkrak harga.

Fenomena ini bukanlah kenaikan harga biasa. Laporan dari TechPowerUp menunjukkan bahwa paket RAM Nemix 4 TB ini sempat dihargai 70.800 dolar AS atau sekitar Rp 1,1 miliar.

Artinya, dalam hitungan hari, harganya telah naik sekitar Rp 100 juta. Kenaikan yang cepat ini menjadi indikator nyata dari tekanan permintaan yang sangat kuat di segmen memori server.

Nemix sendiri menawarkan berbagai konfigurasi RAM DDR5 lainnya dengan harga yang bervariasi, mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.

Namun, paket berkapasitas 4 TB ini berada di puncak piramida, menandai puncak dari tren kenaikan harga yang sedang terjadi.

Dunia teknologi saat ini memang tengah menghadapi isu kelangkaan memori (RAM) dan media penyimpanan (storage), dua komponen krusial untuk server, smartphone, laptop, dan perangkat elektronik lainnya.

Dampak Rantai dari Kelangkaan Komponen Memori

Keterbatasan pasokan komponen memori, terutama yang berkapasitas tinggi dan berkecepatan tinggi, tidak terjadi dalam ruang hampa.

Beberapa produsen memori besar dilaporkan kini lebih memprioritaskan produksi RAM dan storage yang dikhususkan untuk kebutuhan AI dan data center.

Pergeseran fokus ini, meski logis dari sisi bisnis, secara tidak langsung mengurangi alokasi produksi untuk segmen konsumen.

Akibatnya, stok untuk pasar mainstream menjadi menipis. Kondisi ini memicu lonjakan harga yang signifikan, bahkan mencapai ratusan persen jika dibandingkan dengan kondisi normal.

Krisis ini telah memaksa berbagai pihak di industri untuk beradaptasi, termasuk produsen smartphone yang terpaksa mempertimbangkan kembali spesifikasi perangkat mereka untuk menyeimbangkan kinerja dan biaya produksi.

Seperti diungkap dalam laporan terpisah, krisis RAM global telah memaksa produsen memangkas spesifikasi smartphone tertentu.

Efeknya juga terasa di pasar sekunder dan e-commerce, di mana kelangkaan dan harga tinggi memicu aktivitas yang tidak diinginkan.

Maraknya penipuan RAM DDR5 di Amazon, di mana modul bekas DDR2 diselundupkan dalam kemasan asli, adalah salah satu contoh dampak sampingan dari situasi pasar yang panas ini.

Pembeli yang ingin mendapatkan komponen dengan harga lebih murah justru berisiko tinggi menjadi korban penipuan.

Masa Depan Pasar dan Implikasi bagi Konsumen

Meski RAM 4 TB senilai miliaran rupiah ini berada jauh dari jangkauan konsumen biasa, harganya berfungsi sebagai barometer untuk seluruh industri memori.

Kenaikan di segmen high-end enterprise perlahan-lahan menciptakan tekanan pada seluruh rantai pasokan.

Untuk memahami skala masalah ini secara lebih mendalam, penting untuk memahami dampak krisis DRAM global yang sedang berlangsung.

Bagi pasar konsumen, implikasi jangka pendek bisa berupa harga PC rakitan, laptop gaming, dan smartphone yang lebih tinggi atau stagnasinya peningkatan spesifikasi RAM pada harga tertentu.

Produsen perangkat mungkin akan lebih berhati-hati dalam menyusun spesifikasi, menunda peluncuran, atau mencari alternatif optimasi perangkat lunak untuk mengimbangi keterbatasan perangkat keras.

Tren ini bahkan bisa mempengaruhi lini produk flagship, seperti yang terlihat pada peluncuran laptop gaming flagship Lenovo Legion 9i dengan harga Rp99 juta, di mana biaya komponen menjadi faktor penentu harga jual.

Di sisi lain, lonjakan harga komponen memori juga menyoroti betapa sentralnya peran AI dalam transformasi digital saat ini.

Permintaan yang hampir tak terbatas dari sektor ini menunjukkan bahwa investasi dalam infrastruktur komputasi high-performance akan terus menjadi prioritas bagi perusahaan-perusahaan besar.

Sementara itu, pasar konsumen, termasuk untuk perangkat seperti OnePlus 15R yang baru saja meluncur global, harus bersiap menghadapi periode di mana harga komponen mungkin belum sepenuhnya stabil.

Ke depan, normalisasi harga sangat bergantung pada kemampuan produsen memori seperti Samsung, SK Hynix, dan Micron untuk menambah kapasitas produksi serta bagaimana permintaan dari sektor AI akan berkembang.

Jika permintaan tetap tinggi dan pasokan tetap ketat, era di mana harga satu paket RAM bisa menyamai mobil mewah mungkin bukan lagi sekadar berita sensasional, melainkan gambaran dari struktur pasar teknologi yang baru.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU