Selular.id – Google dikabarkan tengah menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengubah nama alamat (username) email Gmail mereka tanpa harus membuat akun baru dari awal.
Uji coba terbatas ini terungkap melalui pembaruan diam-diam pada dokumentasi dukungan resmi Google India, menandai perubahan signifikan dari aturan lama yang selama ini mengharuskan pengguna membuat email baru jika ingin mengganti username.
Selama bertahun-tahun, salah satu batasan utama layanan email gratis Google adalah ketidakmampuan untuk mengubah bagian nama depan dari alamat email yang berakhiran @gmail.com.
Jika pengguna merasa username lamanya sudah tidak relevan, kurang profesional, atau sekadar ingin mengubahnya, satu-satunya opsi adalah membuat akun baru dan memindahkan data secara manual—proses yang merepotkan dan berisiko kehilangan informasi.
Fitur yang sedang diuji ini akan mengubah dinamika tersebut. Berdasarkan informasi dari dokumentasi dukungan, pengguna nantinya dapat mengubah bagian nama pada alamat Gmail mereka, yaitu teks yang berada sebelum simbol “@gmail.com”.
Misalnya, alamat “nama.lama123@gmail.com” dapat diubah menjadi “nama.baru456@gmail.com”.
Perubahan ini dilakukan melalui pengaturan Akun Google (My Account), bukan langsung di aplikasi Gmail.
Mekanisme dan Batasan Perubahan
Google menetapkan beberapa aturan dan mekanisme penting terkait fitur perubahan alamat ini.
Pertama, setiap akun hanya diperbolehkan mengganti alamat @gmail.com hingga tiga kali.
Artinya, total akan ada empat alamat berbeda yang pernah terhubung dengan satu akun Google tersebut.
Batasan ini kemungkinan diterapkan untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga stabilitas sistem.
Kedua, perubahan username ini belum memungkinkan pengguna untuk mengubah domain selain @gmail.com, seperti domain custom yang digunakan dengan Google Workspace.
Selain itu, pengguna juga tidak dapat memilih username yang sudah digunakan oleh pengguna Gmail lain, karena setiap alamat email harus tetap unik.
Ketika pengguna memutuskan untuk mengubah username Gmail mereka, ada beberapa konsekuensi dan kemudahan yang mengikuti. Alamat email lama tidak serta-merta hilang.
Google secara otomatis akan mengonversinya menjadi “alias” untuk akun yang sama.
Ini berarti, email yang dikirim ke alamat lama akan tetap diteruskan ke kotak masuk akun yang baru, sehingga pengguna tidak akan kehilangan komunikasi penting.
Baca Juga:
Data Aman dan Implikasi bagi Pengguna
Salah satu keunggulan utama fitur ini adalah keamanan data pengguna.
Seluruh konten akun, termasuk riwayat email lama, file yang tersimpan di Google Drive, foto di Google Photos, hingga langganan layanan (subscription) yang aktif, akan tetap utuh dan dapat diakses seperti biasa.
Pengguna tidak perlu melakukan proses transfer data yang rumit atau mengelola dua akun berbeda secara bersamaan.
Fitur ini sangat bermanfaat bagi pengguna yang merasa alamat email lamanya sudah tidak sesuai, misalnya karena mengandung nama masa kecil, angka acak, atau kombinasi huruf yang sulit diingat.
Dengan kemampuan untuk memperbarui username, pengguna dapat memiliki alamat email yang lebih profesional atau personal tanpa harus kehilangan jejak digital dan data penting yang terakumulasi selama bertahun-tahun.
Perkembangan ini juga menarik untuk dilihat dalam konteks persaingan layanan email.
Fleksibilitas seperti ini sebelumnya lebih banyak ditawarkan oleh penyedia layanan email berbayar atau platform yang menyediakan alias email.
Dengan menghadirkan fitur serupa di Gmail, Google tampaknya ingin meningkatkan retensi pengguna dan mengurangi alasan bagi mereka untuk beralih ke layanan lain hanya karena ingin mengubah alamat email.
Meski demikian, pengguna tetap disarankan untuk berhati-hati. Mengubah alamat email utama bisa berdampak pada layanan lain yang terhubung, seperti media sosial, rekening bank, atau aplikasi penting.
Selalu pastikan untuk memperbarui informasi login di semua layanan setelah melakukan perubahan.
Selain itu, waspadai upaya penipuan yang mungkin memanfaatkan kebingungan selama masa transisi alamat email. Pelajari ciri-ciri penipuan melalui Gmail untuk melindungi diri.
Uji coba ini juga mengingatkan pengguna akan pentingnya menjaga keamanan akun.
Fitur baru, sebermanfaat apa pun, bisa menjadi target eksploitasi jika tidak dikelola dengan baik.
Selalu aktifkan verifikasi dua langkah dan pantau aktivitas mencurigakan di akun Anda. Ingatlah bahwa Google memiliki kebijakan penghapusan akun tidak aktif, sehingga menjaga akses ke akun utama Anda tetap krusial.
Kehadiran fitur ini sejalan dengan tren peningkatan fitur di ekosistem Google lainnya.
Baru-baru ini, Google Chat juga akhirnya mendapatkan fitur penjadwalan pesan, yang telah lama hadir di Gmail.
Ini menunjukkan upaya Google untuk menyelaraskan dan meningkatkan pengalaman pengguna di seluruh produknya.
Saat ini, belum ada informasi resmi dari Google mengenai kapan fitur perubahan alamat Gmail ini akan diluncurkan secara global.
Statusnya masih dalam uji coba terbatas, yang biasanya melibatkan sejumlah pengguna terpilih sebelum diluncurkan lebih luas.
Komunitas pengguna Gmail kini menunggu pengumuman lebih lanjut dari Google mengenai timeline dan detail final dari fitur yang sangat dinantikan ini.




