Selasa, 23 Desember 2025
Selular.ID -

Firefox Siapkan “Saklar Mati” AI untuk Jawab Kekhawatiran Privasi Pengguna

BACA JUGA

Selular.id – Mozilla akan menghadirkan opsi “saklar mati” untuk semua fitur kecerdasan buatan (AI) di browser Firefox pada kuartal pertama 2026. Langkah ini merupakan respons langsung atas kekhawatiran komunitas pengguna setia yang mengkhawatirkan dampak AI terhadap privasi dan performa browser.

Keputusan ini diumumkan oleh CEO Mozilla Corporation yang baru, Anthony Enzor-DeMeo, setelah mendapat masukan keras dari pengguna di platform seperti Reddit.

Anthony Enzor-DeMeo, yang baru saja ditunjuk memimpin perusahaan pengembang Firefox, sebelumnya menyatakan visinya untuk menjadikan Firefox sebagai browser modern yang didukung AI. Namun, pernyataan itu justru memantik reaksi negatif dari segmen pengguna yang menghargai Firefox precisely karena komitmennya terhadap kontrol pengguna dan privasi, bukan karena fitur AI.

Sebuah surat terbuka dari pengguna di Reddit menjadi viral, intinya meminta Mozilla fokus memperbaiki fungsi inti browser daripada terjebak dalam tren AI.

Menanggapi hal tersebut, Anthony Enzor-DeMeo secara langsung berkomentar di forum Reddit. Ia menyatakan apresiasi terhadap masukan tersebut dan menegaskan bahwa Firefox akan selalu menjadi browser yang dibangun di sekitar kendali pengguna. Sebagai bentuk nyata dari komitmen itu, Mozilla akan mengimplementasikan sebuah saklar yang memungkinkan pengguna menonaktifkan semua fungsi AI di browser dengan satu klik.

Pengembang Firefox, Jake Archibald, menambahkan bahwa nama fitur tersebut kemungkinan akan lebih ramah dan tidak seseram “AI kill switch” ketika diluncurkan nanti.

Latar belakang penolakan ini berakar pada identitas Firefox itu sendiri. Di tengah dominasi browser seperti Chrome yang telah dipenuhi fitur AI seperti “Help me write” atau Edge dengan Copilot terintegrasi, Firefox selama ini dipilih sebagai alternatif yang lebih menjaga privasi. Banyak pengguna khawatir integrasi AI, yang sering kali melibatkan pengiriman data ke server cloud untuk diproses, akan mengikis prinsip dasar tersebut.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa fitur AI akan membebani sumber daya sistem dan memperlambat performa browser yang selama ini dikenal ringan.

Sebenarnya, fitur AI yang sudah ada di Firefox saat ini masih terbatas. Beberapa di antaranya termasuk saran tab, rekomendasi nama untuk grup tab, serta alat bantu ringkasan dan penulisan yang masih dalam tahap eksperimen. Versi iOS Firefox juga baru saja mendapatkan fitur “A Shake to Summarize” yang memungkinkan pengguna meringkas halaman web panjang hanya dengan menggoyangkan perangkat.

Mozilla juga telah mengumumkan rencana untuk menghadirkan “jendela AI” terpisah di Firefox, di mana pengguna dapat berinteraksi dengan asisten AI untuk membantu penelusuran internet. Fitur ini masih dalam daftar tunggu.

Kehadiran saklar mati AI ini diprediksi akan menjadi pembeda utama Firefox dibandingkan pesaing. Meskipun browser seperti Chrome dan Edge juga menyediakan opsi untuk menonaktifkan fitur AI tertentu, tidak ada satu saklar universal yang dapat mematikan semua fungsi AI sekaligus dengan mudah.

Opsi ini memberikan kendali penuh kepada pengguna untuk menentukan pengalaman browsing mereka, apakah ingin memanfaatkan kemudahan AI atau mengutamakan privasi dan performa murni.

Langkah Mozilla ini mencerminkan dilema yang dihadapi banyak pengembang perangkat lunak di era AI. Di satu sisi, tekanan untuk berinovasi dan mengikuti tren pasar sangat besar. Seperti yang terlihat pada aplikasi Android terbaik untuk travel 2025, integrasi AI telah menjadi nilai jual.

Di sisi lain, ada basis pengguna inti yang setia justru karena nilai-nilai lama yang dipegang teguh, seperti privasi dan kesederhanaan. Kebijakan “saklar mati” AI Firefox berusaha menjembatani kedua kebutuhan ini.

Dinamika serupa juga terjadi di platform lain, di mana pengembang berusaha menemukan keseimbangan antara kemampuan AI dan batasan etis. Misalnya, ChatGPT yang menyiapkan “Adult Mode” pada 2026 menunjukkan upaya untuk memberikan kontrol lebih kepada pengguna atas konten yang dihasilkan AI.

Prinsip kontrol pengguna ini sejalan dengan yang diusung Firefox dengan saklar AI-nya.

Dengan rencana peluncuran pada awal 2026, komunitas pengguna Firefox kini memiliki kepastian bahwa identitas browser sebagai garda privasi akan tetap terjaga. Fitur ini memungkinkan Mozilla untuk terus bereksperimen dan mengembangkan kemampuan AI, seperti yang dilakukan kompetitor dengan fitur-fitur baru di produk Google, tanpa mengasingkan pengguna setianya.

Keputusan akhir untuk hidup bersama AI atau menolaknya sepenuhnya akan berada di tangan setiap individu yang menggunakan Firefox.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU

Asus VM670KA Copilot+ PC AIO, Resmi Dirilis