Sabtu, 20 Desember 2025
Selular.ID -

Exynos 2600 Bakal Dipasang di Galaxy Z Flip 8, Tanda Yields 2nm Samsung Meningkat?

BACA JUGA

Selular.id – Samsung dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melengkapi ponsel lipat kelas menengahnya, Galaxy Z Flip 8, dengan chipset buatan sendiri, Exynos 2600. Langkah ini, yang dilaporkan oleh media Korea The Bell, dianggap sebagai indikator positif bahwa proses manufaktur 2nm GAA (Gate-All-Around) perusahaan mulai menunjukkan stabilitas dan yield (hasil produksi) yang memadai.

Rencana tersebut dikatakan tengah didiskusikan antara divisi Mobile Experience (MX) dan LSI (Large Scale Integration) Samsung. Jika terealisasi, Galaxy Z Flip 8 yang dijadwalkan rilis musim panas mendatang akan menjadi perangkat ketiga yang diketahui menggunakan Exynos 2600, setelah Galaxy S26 dan Galaxy S26+. Sementara itu, varian lipat premium, Galaxy Z Fold 8, diprediksi tetap akan mengandalkan Snapdragon 8 Elite Gen 5 dari Qualcomm.

Penggunaan Exynos 2600 pada lini Z Flip dinilai sebagai langkah strategis untuk menekan biaya produksi. Harga komponen Snapdragon 8 Elite Gen 5 diperkirakan mencapai $280 per unit, angka yang cukup signifikan untuk perangkat dengan margin lebih tipis seperti seri Flip. Dengan memanfaatkan chipset in-house, Samsung berpotensi menghemat pengeluaran sekaligus tetap menawarkan kemampuan flagship pada ponsel lipat yang lebih terjangkau.

Keputusan ini juga tidak terlepas dari perkembangan yield proses 2nm GAA Samsung. Pada September lalu, perusahaan dilaporkan telah memulai produksi massal Exynos 2600 dengan yield awal sekitar 50%. Target yang dicanangkan adalah mencapai minimal 70% untuk membuat proses produksi secara ekonomi layak dan menarik bagi pelanggan eksternal. Ekspansi penggunaan Exynos 2600 ke lebih banyak model, seperti yang kini dikabarkan untuk Galaxy Z Flip 8, mengisyaratkan bahwa target yield tersebut mungkin sedang dalam proses tercapai.

Strategi Dual-Chipset dan Tantangan Pasar

Pola penggunaan chipset ganda—Exynos untuk model tertentu dan Snapdragon untuk yang lain—telah lama menjadi strategi Samsung. Untuk generasi Galaxy S26 mendatang, misalnya, kabar yang beredar menyebut hanya Galaxy S26 Ultra yang akan eksklusif menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 5, sementara varian S26 dan S26+ di beberapa wilayah akan mengadopsi Exynos 2600. Hal ini sejalan dengan upaya Samsung untuk menyeimbangkan ketergantungan pada pemasok eksternal dengan pengembangan kemampuan internal.

Namun, strategi ini selalu dihadapkan pada pertanyaan tentang konsistensi performa. Performa komersial Exynos 2600 di perangkat nyata masih menjadi tanda tanya besar. Samsung telah merilis angka-angka resmi untuk proses 2nm GAA-nya, yang menunjukkan peningkatan efisiensi dan performa dibandingkan generasi 3nm, meski tidak terlalu drastis. Keberhasilan Exynos 2600 di Galaxy Z Flip 8 nantinya akan menjadi ujian penting untuk membangun kepercayaan tidak hanya konsumen, tetapi juga calon pelanggan korporat yang mungkin tertarik memesan chipset 2nm Samsung.

Dinamika pasar chipset untuk lini flagship Samsung sendiri cukup kompleks. Sebuah laporan sebelumnya bahkan menyebut bahwa Qualcomm diperkirakan akan mendominasi pasokan chipset untuk Galaxy S26 dengan porsi 75%, menyisakan hanya 25% untuk Exynos 2600. Angka ini mencerminkan skeptisisme awal terhadap kapasitas produksi dan penerimaan pasar terhadap chipset buatan Samsung tersebut.

Implikasi bagi Masa Depan Exynos

Jika kabar penggunaan Exynos 2600 di Galaxy Z Flip 8 ini terbukti benar, hal itu bisa menjadi titik balik. Ini menunjukkan kepercayaan divisi MX terhadap produk divisi LSI untuk perangkat yang dijual secara global, bukan hanya di wilayah tertentu seperti yang pernah dikabarkan untuk Galaxy S26. Keberhasilan dalam hal yield dan stabilitas produksi adalah kunci. Tanpa yield yang tinggi, biaya produksi per chip menjadi mahal dan menggerus keuntungan yang seharusnya didapat dari penghematan dengan tidak membeli chip Qualcomm.

Perkembangan terbaru ini juga memberikan konteks baru terhadap berbagai laporan yang saling bertentangan mengenai Exynos 2600. Di satu sisi, ada kabar optimis tentang produksi massal yang telah dimulai. Di sisi lain, beredar analisis yang mempertanyakan kesiapan produksi massal chipset tersebut. Ekspansi rencana penggunaannya ke model Z Flip 8 cenderung mengarah pada narasi yang lebih positif mengenai progres teknologi 2nm Samsung.

Langkah Samsung ini juga tidak lepas dari persaingan sengit di pasar chipset mobile, di mana perusahaan seperti Qualcomm terus mendikte harga dengan teknologi terdepannya. Dengan mengembangkan dan menggunakan Exynos secara lebih agresif, Samsung tidak hanya berusaha mengontrol biaya tetapi juga mengamankan kemandirian teknologi dalam jangka panjang. Keberhasilan Exynos 2600 akan menjadi fondasi penting untuk generasi chipset 2nm berikutnya dan untuk menarik mitra fabrikasi semikonduktor dari luar.

Untuk sekarang, semua mata tertuju pada stabilitas yield proses 2nm GAA Samsung. Keputusan akhir mengenai pemasangan Exynos 2600 di Galaxy Z Flip 8, serta performanya nanti di Galaxy S26, akan menjadi jawaban nyata atas semua pertanyaan tersebut. Kabar ini setidaknya memberi sinyal bahwa Samsung cukup percaya diri dengan kemajuan teknologi chipset teranyarnya.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU