Kamis, 4 Desember 2025
Selular.ID -

Cara Aktifkan Starlink Gratis hingga Akhir 2025 untuk Korban Banjir Sumatra

BACA JUGA

Selular.id – Layanan internet satelit Starlink resmi diaktifkan secara gratis untuk membantu akses telekomunikasi di wilayah terdampak banjir bandang di Pulau Sumatra.

Kebijakan ini merupakan bagian dari respons kemanusiaan SpaceX, perusahaan induk Starlink milik Elon Musk, terhadap bencana alam yang melanda Indonesia.

Layanan gratis ini berlaku bagi pelanggan baru maupun lama hingga akhir Desember 2025.

Keputusan ini diumumkan langsung oleh Elon Musk melalui akun Twitter-nya pada 28 November 2025.

Musk menegaskan bahwa kebijakan standar perusahaan adalah menyediakan Starlink tanpa biaya setiap kali terjadi bencana alam di mana pun di dunia.

“Tidaklah benar untuk mengambil keuntungan dari kesialan,” tulis Musk dalam cuitannya.

Pernyataan resmi dari Starlink juga mengonfirmasi hal ini, menyatakan bahwa bagi mereka yang terdampak banjir parah di Indonesia, Starlink menyediakan layanan gratis.

Guna mengaktivasi layanan ini, pelanggan yang terdampak akan mendapatkan kredit layanan dari SpaceX.

Mekanisme serupa juga berlaku bagi pengguna yang status layanannya sebelumnya ditangguhkan.

Bantuan akses internet berbasis satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara bagi komunitas yang terisolasi akibat putusnya infrastruktur telekomunikasi darat pasca bencana.

Kehadiran Starlink dalam situasi darurat seperti ini bukanlah yang pertama kali.

Perusahaan yang berbasis di AS ini memiliki rekam jejak dalam menyediakan konektivitas kritis di zona konflik dan area bencana global.

Teknologi satelit LEO-nya memungkinkan penyediaan internet berkecepatan tinggi dengan latensi rendah, yang dapat diakses melalui terminal portabel, menjadi alternatif vital ketika jaringan fiber optik atau seluler rusak.

Bagi Indonesia, langkah ini menjadi bantuan signifikan mengingat dampak luas banjir bandang di Sumatra yang melumpuhkan komunikasi.

Isolasi akses informasi dapat menghambat proses koordinasi evakuasi, distribusi bantuan, dan komunikasi warga dengan keluarga.

Dengan Starlink, posko komando bencana, rumah sakit lapangan, dan komunitas yang terputus dapat kembali terhubung ke dunia maya.

Mekanisme Aktivasi dan Dukungan Jangka Panjang

Meski belum dirinci lebih lanjut prosedur pendaftaran bagi korban di Sumatra, pola yang biasa diterapkan Starlink dalam respons bencana adalah dengan membebaskan biaya berlangganan dan perangkat untuk periode tertentu.

Pelanggan di area terdampak yang sudah terdaftar biasanya mendapat pemberitahuan otomatis mengenai kredit layanan.

Sementara warga yang membutuhkan akses baru dapat mendaftar melalui saluran khusus yang dibuka oleh perusahaan.

Komitmen hingga akhir tahun 2025 memberikan waktu pemulihan yang cukup panjang bagi wilayah terdampak.

Periode ini memungkinkan pemerintah dan operator telekomunikasi lokal untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak tanpa meninggalkan masyarakat dalam kondisi gelap informasi.

Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam memperkuat ketahanan komunikasi nasional, terutama dengan mempertimbangkan rencana penambahan frekuensi E-Band untuk Starlink di Indonesia yang pernah dibahas sebelumnya.

Keberadaan pemain seperti Starlink di pasar telekomunikasi Indonesia memang menciptakan dinamika tersendiri.

Di satu sisi, layanannya menjangkau area terpencil yang secara ekonomis kurang menarik bagi operator terrestrial.

Di sisi lain, tekanan pada spektrum frekuensi dan regulasi menjadi tantangan, seperti yang tercermin dari pemberhentian sementara penerimaan pengguna baru beberapa waktu lalu karena masalah kapasitas.

Konteks dan Implikasi ke Depan

Respons cepat Starlink dalam bencana ini menggarisbawahi peran strategis teknologi satelit LEO dalam arsitektur ketahanan digital suatu negara.

Ketika bencana alam melumpuhkan jaringan berbasis darat, satelit di angkasa menjadi lapisan penyelamat yang tidak terpengaruh kondisi geologis di bumi.

Model bisnis Starlink yang juga bermitra dengan operator lokal di berbagai negara, seperti kerja sama dengan Jio Platforms di India, menunjukkan potensi kolaborasi yang bisa ditiru di Indonesia untuk perluasan jangkauan.

Bantuan gratis ini juga menjadi uji nyata bagi keandalan infrastruktur Starlink dalam kondisi cuaca ekstrem di Indonesia.

Data performa dari penggunaan di Sumatra dapat menjadi bahan evaluasi berharga baik bagi Starlink maupun regulator Indonesia untuk pengembangan layanan satelit komersial yang lebih matang di masa depan.

Dari sisi kebutuhan trafik, meski bersifat sementara, penambahan akses internet di zona bencana dapat meredam lonjakan permintaan yang berlebihan pada jaringan seluler yang masih beroperasi.

Pola kenaikan trafik signifikan selama peristiwa besar pernah terjadi, seperti prediksi kenaikan 30% yang diantisipasi oleh XL Axiata selama Piala Dunia U-17.

Di zona bencana, keberadaan jalur komunikasi alternatif seperti Starlink dapat mendistribusikan beban tersebut.

Kebijakan Starlink ini menetapkan preseden bagi kontribusi sosial perusahaan teknologi global dalam penanggulangan bencana di Indonesia.

Sementara fokus utama saat ini adalah pemulihan akses, langkah ini membuka percakapan tentang bagaimana solusi konektivitas satelit dapat diintegrasikan secara lebih permanen dalam peta ketahanan bencana nasional.

Perkembangan penggunaan Starlink di Sumatra hingga akhir tahun depan akan menjadi bahan observasi penting bagi semua pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi tanah air.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU