Senin, 1 Desember 2025
Selular.ID -

Asus Ascent GX10, Superkomputer AI Desktop dengan Chip NVIDIA Grace Blackwell

BACA JUGA

[adrotate banner="10"]

Selular.id – ASUS secara resmi meluncurkan Ascent GX10 di India, sebuah superkomputer AI desktop yang dirancang khusus untuk pengembang, peneliti kecerdasan buatan, dan ilmuwan data.

Perangkat ini mengusung NVIDIA GB10 Grace Blackwell Superchip dan perangkat lunak NVIDIA AI lengkap, menawarkan komputasi AI dalam faktor bentuk yang ringkas dan cocok untuk desktop.

Ascent GX10 menggabungkan CPU NVIDIA Grace 20-core dengan GPU NVIDIA Blackwell terbaru.

Kombinasi ini menghasilkan performa AI hingga 1 petaflop, yang dapat digunakan untuk inferensi dan fine-tuning model AI.

Sistem ini dilengkapi dengan memori LPDDR5x terpadu berkapasitas 128GB, memungkinkan penggunaannya untuk mengolah model dengan parameter hingga 200 miliar.

[adrotate banner="10"]

Dengan dimensi yang sangat kompak, yaitu 150 x 150 x 51 mm, GX10 dirancang untuk diletakkan di atas meja kerja.

Perangkat ini mendukung seluruh tumpukan perangkat lunak AI NVIDIA, memfasilitasi prototipe, penyempurnaan, dan inferensi untuk berbagai beban kerja seperti robotika, visi komputer, dan model Vision-Language (VLM).

ASUS Ascent GX10 AI workstation

Keunggulan lain dari GX10 adalah kemampuannya untuk diskalakan. Dua unit dapat dihubungkan melalui antarmuka NVIDIA ConnectX-7 berkecepatan tinggi, yang menggandakan performa menjadi 2 petaflop dengan memori terpadu 256GB dan penyimpanan hingga 8TB. Opsi penyimpanannya sendiri beragam, mulai dari SSD M.2 NVMe 1TB dan 2TB dengan PCIe 4.0 x4, hingga SSD 4TB dengan antarmuka PCIe 5.0 x4 yang lebih cepat.

Manajemen termal menjadi perhatian utama dalam desain kompak ini. ASUS menerapkan sistem kontrol kipas 7-level, sirip pendingin yang sangat lebar, lima heat pipe, serta dua kipas berukuran 140 x 80mm untuk memastikan suhu tetap optimal meski beban kerja tinggi.

Spesifikasi Lengkap dan Konektivitas

Spesifikasi kunci Ascent GX10 mencakup CPU ARM v9.2-A, GPU NVIDIA Blackwell terintegrasi, konektivitas WiFi 7 dengan Bluetooth 5, port LAN 10G, serta sistem operasi NVIDIA DGX OS yang sudah dilengkapi tumpukan perangkat lunak AI NVIDIA. Dari sisi port, bagian belakang perangkat menawarkan tiga port USB 3.2 Gen 2×2 Type-C dengan mode alternatif DisplayPort, satu port USB 3.2 Gen 2×2 Type-C dengan input daya 180W PD, HDMI 2.1, satu NIC NVIDIA ConnectX-7, satu port LAN 10G, dan slot Kensington lock. Sementara di bagian depan, hanya terdapat tombol power.

Perangkat ini mendukung output daya hingga 240W melalui USB-C PD 3.1, dengan konsumsi daya maksimum yang ditarik sebesar 180W. Dengan berat hanya 1,48 kg, GX10 tergolong ringan untuk sebuah workstation bertenaga tinggi. ASUS juga memastikan produk ini telah memenuhi berbagai sertifikasi global, seperti BSMI, CB, CE, FCC, UL, CCC, C-Tick, WiFi, RF, dan VCCI.

Peluncuran workstation AI seperti Ascent GX10 menandakan semakin kuatnya tren komputasi AI di tingkat edge atau lokal. Perangkat ini memungkinkan penelitian dan pengembangan model AI berjalan lebih cepat tanpa selalu bergantung pada pusat data cloud yang besar. Inovasi dalam chipset AI, seperti yang juga dilakukan oleh perusahaan lain, terus mendorong efisiensi dan kemampuan perangkat kompak.

Sebagai perbandingan, perkembangan prosesor untuk komputasi intensif juga terus berlanjut, seperti yang terlihat pada lini prosesor server Intel Xeon Scalable generasi keempat yang dirancang untuk beban kerja data center yang berat.

Harga dan Ketersediaan

ASUS Ascent GX10 akan tersedia di India mulai Desember 2025 melalui mitra dan pengecer resmi ASUS. Harga yang ditetapkan (MRP) adalah Rs. 4,50,000.

Kehadiran superkomputer AI desktop ini diharapkan dapat mempercepat inovasi di kalangan developer dan peneliti di India, memberikan mereka alat yang powerful langsung di meja kerja mereka.

Langkah ASUS ini memperkuat persaingan di segmen workstation AI berperforma tinggi yang kompak. Dengan dukungan perangkat lunak dan perangkat keras dari NVIDIA, GX10 berpotensi menjadi pilihan menarik bagi profesional yang membutuhkan komputasi AI yang andal tanpa memakan banyak ruang.

Perkembangan pasar chip AI sendiri diproyeksikan akan terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan adopsi teknologi ini di berbagai sektor industri.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU