Kamis, 4 Desember 2025
Selular.ID -

ASEAN Foundation Apresiasi Tiga UKM Digital Unggulan dari Indonesia, Filipina, dan Brunei

BACA JUGA

Selular.id – ASEAN Foundation memberikan penghargaan kepada tiga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terpilih sebagai Digital SME ASEAN Champions dalam acara “Scaling Digital SMEs in ASEAN: Celebrating ASEAN SME Digital Champions” di Jakarta.

Acara ini menjadi puncak dari program Enhancing Digital Skills of SMEs in ASEAN (EDS ASEAN) yang didukung Huawei, sekaligus wadah berbagi wawasan untuk percepatan adopsi digital di kalangan pelaku usaha kecil regional.

Ketiga UKM yang meraih penghargaan tersebut adalah Ailldoit dari Filipina, DigiTiket dari Indonesia, dan Orca: Springhill Farmers’ Market dari Brunei Darussalam.

Mereka terpilih dari 100 peserta pelatihan virtual yang berasal dari sepuluh negara anggota ASEAN.

Pemilihan didasarkan pada konsistensi keterlibatan selama tujuh modul, penilaian tertinggi dari sesama peserta, serta kekuatan dan potensi skalabilitas strategi transformasi digital yang mereka kembangkan.

“Saya mengucapkan selamat kepada para Digital SME ASEAN Champions dan seluruh peserta yang telah menunjukkan keterbukaan serta semangat kolaborasi selama tiga bulan mengikuti sesi pelatihan. Digitalisasi merupakan penggerak penting inovasi, dan kami berharap program EDS ASEAN dapat membuka peluang baru bagi UKM untuk menciptakan value,” ujar H.E. Satvinder Singh, Deputy Secretary-General of ASEAN for ASEAN Economic Community, dalam sambutannya.

Program EDS ASEAN yang berjalan selama tiga bulan dirancang khusus untuk mengatasi tantangan konkret yang dihadapi UKM.

Fokus pelatihan mencakup penguatan keterampilan di bidang pemasaran digital, adopsi model bisnis baru, kesiapan teknologi, kepatuhan regulasi, serta praktik terbaik dalam digital commerce dan pemanfaatan AI Cloud.

Inisiatif ini mendapat dukungan penuh dari Huawei, yang menyediakan materi dan pendampingan teknis.

“Huawei menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta program EDS ASEAN yang telah mengambil langkah nyata dalam perjalanan transformasi digital. Kemitraan kami dengan ASEAN Foundation menegaskan pentingnya adopsi teknologi cloud dalam meningkatkan daya saing UKM,” jelas Mr. Peter Pan Junfeng, Vice President of Huawei Asia Pacific Region.

Profil Tiga Juara Digital ASEAN

Tiga UKM yang dinobatkan sebagai champion merepresentasikan diversifikasi solusi digital di kawasan.

Ailldoit dari Filipina menawarkan layanan otomatisasi pembuatan iklan video, membantu UKM lain memproduksi konten pemasaran secara efisien dan terjangkau.

Dari Indonesia, DigiTiket hadir sebagai platform pemesanan tiket untuk tur, acara, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) yang bertujuan menyederhanakan operasional pelaku usaha di sektor pariwisata.

Sementara itu, Orca: Springhill Farmers’ Market dari Brunei menghubungkan petani lokal langsung dengan konsumen melalui platform berbasis kecerdasan artifisial (AI) yang memanfaatkan media sosial untuk pemesanan hasil panen.

Keberhasilan ketiganya menunjukkan bahwa transformasi digital yang diinginkan banyak UKM dapat diwujudkan dengan pendekatan dan alat yang tepat.

UKM: Tulang Punggung dan Tantangan Ekonomi Digital ASEAN

Latar belakang penyelenggaraan program ini sangat kuat. Data dari penelitian SMEs and Economic Integration in Southeast Asia mengungkap bahwa 97 hingga 99 persen perusahaan di ASEAN adalah UKM.

Sektor ini menyerap 60 hingga 80 persen total tenaga kerja, menjadikannya tulang punggung perekonomian kawasan.

Namun, di balik peran strategisnya, banyak UKM masih terbentur hambatan struktural.

Tantangan klasik meliputi keterbatasan akses terhadap infrastruktur digital yang cepat dan andal, jangkauan pasar yang masih lokal, serta yang paling krusial, minimnya keterampilan dan literasi digital.

Program EDS ASEAN hadir untuk menjembatani kesenjangan ini, sejalan dengan kebijakan regional seperti ASEAN Strategic Action Plan for SME Development (2016–2025) dan ASEAN Digital Economy Framework.

Upaya kolaboratif untuk memberdayakan UKM melalui digitalisasi juga sejalan dengan upaya memperluas inklusi keuangan digital, di mana layanan digital memainkan peran sentral.

Acara penghargaan di Jakarta tidak hanya seremonial, tetapi juga dilanjutkan dengan sesi presentasi dan Fireside Chat yang mendalam.

Dalam sesi presentasi, tiga pemenang memaparkan strategi bisnis digital mereka di hadapan panel juri yang terdiri dari Dr. Sivaram Superamanian (ASEAN Secretariat), Mr. Jorge Zhu Wenjie (Huawei Cloud), dan Mr. Edmund Carulli (BNI Ventures).

Penilaian berfokus pada pemanfaatan teknologi seperti cloud computing dan AI, strategi bisnis yang dapat diskalakan secara regional, serta kemampuan financial storytelling.

“Kami mendorong peserta untuk lebih kreatif dan berani mengeksplorasi peluang baru di luar zona nyaman,” pesan para juri secara kolektif. Sesi Fireside Chat yang dimoderatori Dr. Satish Rao Appalanaidu kemudian menghadirkan pembahasan studi kasus dan solusi praktis mengatasi tantangan adopsi digital, kesiapan teknologi, dan regulasi.

Kolaborasi lintas sektor seperti ini dinilai krusial untuk membangun ekosistem digital ASEAN yang inklusif.

Dukungan terhadap UKM juga tercermin dalam komitmen berbagai pemain kunci, seperti yang ditunjukkan dalam event besar ASEAN Para Games dimana penyedia telekomunikasi berperan memastikan konektivitas.

Dr. Piti Srisangnam, Executive Director ASEAN Foundation, menegaskan komitmen lembaganya.

“Keterbukaan kalian untuk berinovasi dan belajar membuktikan bahwa UKM di ASEAN dapat memanfaatkan alat digital untuk mengembangkan dan memajukan bisnis. ASEAN Foundation tetap berkomitmen untuk mendukung UKM dan menampilkan potensi besar mereka dalam pertumbuhan dan inovasi.”

Program EDS ASEAN dan penghargaan bagi tiga champion menjadi bukti nyata bahwa dengan pelatihan terstruktur, pendampingan, dan akses ke teknologi yang tepat, UKM ASEAN tidak hanya bisa bertahan tetapi juga menjadi pemain kompetitif di era ekonomi digital.

Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak UKM untuk memulai transformasi, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, dan memperkuat ketahanan kawasan di tengah percepatan digitalisasi global.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU

Rekap Tahunan Youtube Hadir Kembali