Sabtu, 13 Desember 2025
Selular.ID -

Apple Disebut Siap Gandeng Intel untuk Kurangi Ketergantungan pada TSMC

BACA JUGA

Selular.id – Apple dikabarkan tengah mempertimbangkan kerja sama dengan Intel untuk memproduksi chip buatannya, sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC).

Rencana ini, menurut analis, bisa mulai berjalan antara pertengahan 2027 hingga 2028, menandai kembalinya kemitraan kedua raksasa teknologi AS setelah sebelumnya berpisah jalan.

Langkah strategis ini muncul dari kekhawatiran Apple terhadap risiko dalam rantai pasok chip.

Sebagai perusahaan fabless, Apple merancang chip sendiri tetapi bergantung sepenuhnya pada pihak ketiga seperti TSMC untuk proses manufakturnya.

Persaingan untuk mendapatkan kapasitas produksi di TSMC sangat ketat, dengan pesanan datang dari banyak nama besar seperti Qualcomm, MediaTek, AMD, dan NVIDIA.

Situasi ini membuat Apple berisiko menghadapi gangguan pasokan jika TSMC kelebihan permintaan atau mengalami kendala produksi.

Analis firma investasi GF Securities, Jeff Pu, seperti dikutip MacRumors, memprediksi kerja sama Apple dan Intel akan dimulai pada 2028.

Intel dikabarkan siap memproduksi System-on-Chip (SoC) untuk Apple, setidaknya untuk lini iPhone non-Pro.

Chip untuk iPhone tersebut rencananya akan dibuat dengan proses fabrikasi canggih 14A (setara 1,4 nanometer).

Sementara itu, analis rantai pasok ternama, Ming-Chi Kuo, memberikan timeline yang lebih maju.

Menurutnya, kolaborasi bisa dimulai pada pertengahan 2027, dengan Intel awalnya menyuplai chip Apple M Series kategori terendah yang diproduksi dengan proses 18A (1,8 nm) untuk beberapa model MacBook dan iPad.

Kedekatan geografis menjadi salah satu faktor pendukung potensi kerja sama ini. Baik Apple yang berkantor pusat di Cupertino maupun Intel yang berbasis di Santa Clara, sama-sama berada di negara bagian California, Amerika Serikat.

Kedekatan ini dapat mempermudah koordinasi dan pengawasan produksi.

Selain itu, sejarah panjang kemitraan sebelumnya menjadi fondasi yang kuat.

Intel pernah menjadi pemasok prosesor utama untuk komputer Mac sebelum Apple beralih ke chip Apple Silicon berbasis ARM miliknya sendiri mulai tahun 2020.

Perpindahan Apple dari Intel ke desain chip sendiri merupakan momen bersejarah yang mengubah lanskap industri.

Namun, ketergantungan pada satu pemasok manufaktur, TSMC, menciptakan kerentanan strategis baru.

Diversifikasi pemasok ke Intel, yang memiliki pabrik (fab) sendiri, dapat menjadi solusi untuk mengamankan pasokan dan memberikan leverage negosiasi yang lebih baik bagi Apple.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya lebih luas untuk mendekatkan produksi chip canggih ke wilayah AS, mengurangi ketergantungan pada Asia.

Kemampuan manufaktur Intel, yang sedang berusaha bangkit dengan proses node terdepan seperti 18A dan 14A, menjadi kunci menarik minat Apple.

Jika prediksi analis akurat, kolaborasi ini tidak hanya akan mencakup chip untuk perangkat mobile seperti iPhone, tetapi juga untuk komputer Mac, menandai babak baru dalam hubungan kedua perusahaan.

Meski demikian, transisi produksi chip yang sangat kompleks dari satu foundry ke foundry lainnya membutuhkan waktu dan koordinasi yang sangat matang untuk memastikan kualitas dan kinerja tetap terjaga.

Perkembangan ini juga terjadi dalam konteks dinamika internal Apple. Baru-baru ini, muncul kabar mengenai Johny Srouji, otak di balik chip Apple Silicon, dikabarkan akan mundur.

Pergantian kepemimpinan di divisi hardware technologies ini bisa membawa perspektif baru dalam strategi sourcing dan desain chip perusahaan.

Selain itu, Intel sendiri telah menunjukkan keseriusannya dalam bisnis foundry dengan merangkul klien-klien besar, seperti yang terlihat dari kerjasamanya dengan Microsoft, Tesla, Qualcomm, dan NVIDIA untuk layanan advanced packaging di AS.

Rencana Apple untuk menggandeng Intel juga menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya mempertimbangkan opsi untuk chip kelas entry-level.

Sebelumnya, telah beredar analisis bahwa Apple pertimbangkan Intel untuk produksi chip M7 dasar.

Ini mengindikasikan bahwa skenario kerja sama bisa meliputi berbagai lini produk, menciptakan peta pasokan chip yang lebih beragam dan tangguh untuk masa depan.

Jika kolaborasi Apple-Intel benar-benar terwujud, langkah ini akan menjadi perubahan signifikan dalam strategi supply chain Apple selama satu dekade terakhir.

Selain mengamankan pasokan, diversifikasi ke Intel dapat membantu Apple mengelola biaya produksi dengan lebih baik dalam jangka panjang.

Bagi Intel, menjadi pemasok untuk Apple akan menjadi kemenangan besar yang memvalidasi teknologi manufaktur canggihnya dan mengokohkan posisinya dalam persaingan foundry global.

Meski demikian, perjalanan dari rumor hingga realisasi produksi massal masih panjang.

Kedua perusahaan perlu menyelaraskan desain, proses pengujian, dan standar kualitas yang sangat ketat milik Apple dengan kemampuan fabrikasi Intel.

Hasil akhir dari kemitraan potensial ini akan sangat menentukan masa depan produk-produk Apple dan dinamika kekuatan dalam industri semikonduktor dunia.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU