Minggu, 14 Desember 2025
Selular.ID -

APJATEL dan IFA Jalin Kerja Sama Percepat Jaringan Open Access Fiber di Indonesia

BACA JUGA

Selular.id – Asosiasi Penyedia Jaringan Telekomunikasi Indonesia (APJATEL) dan International Fiber Alliance (IFA) resmi menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat implementasi jaringan Open Access Fiber di Indonesia.

Nota Kesepahaman (MoU) ditandatangani oleh Jerry Mangasas Swandy, Ketua Umum APJATEL, dan Richard Watts, Chief Commercial Officer IFA, dalam sebuah acara khusus di JW Marriott, Jakarta, pada Rabu (11/12/2025).

Kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan infrastruktur fiber nasional, meningkatkan kompetisi pasar, serta menurunkan biaya layanan internet berkualitas tinggi bagi masyarakat.

Kerja sama ini menandai komitmen bersama untuk membawa keahlian global dan platform teknologi terdepan guna mendukung agenda transformasi digital Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Model Open Access Fiber, yang memisahkan kepemilikan infrastruktur dari penyediaan layanan, diyakini dapat menciptakan ekosistem telekomunikasi yang lebih kompetitif, inovatif, dan terjangkau, sebagaimana telah terbukti di berbagai negara.

Jerry Mangasas Swandy dalam pernyataannya menekankan bahwa MoU dengan IFA adalah langkah strategis bagi APJATEL dan anggotanya.

“Dengan pengalaman 25 tahun IFA di bidang open access global dan platform FOS RevOps™ yang terbukti, kami yakin dapat membangun fondasi fiber yang lebih terbuka, efisien, dan siap menjawab tantangan digital masa depan,” ujarnya.

Pernyataan ini sejalan dengan berbagai upaya APJATEL tingkatkan kontribusi terhadap ekosistem telekomunikasi nasional yang telah dilakukan sebelumnya.

Richard Watts dari IFA menambahkan bahwa jaringan akses terbuka berfungsi tidak hanya sebagai solusi teknis, tetapi juga sebagai akselerator ekonomi yang kuat.

“Dengan meningkatkan persaingan, mengurangi pembangunan berlebih, dan memaksimalkan pemanfaatan serta hasil komersial dari setiap serat yang dipasang, akses terbuka menciptakan ekosistem digital yang lebih kuat dan inklusif,” jelas Watts.

IFA sendiri membawa rekam jejak panjang sebagai pelopor dan operator jaringan open access fiber skala besar, dengan pengalaman dari pasar-pasar seperti Swedia, Inggris, dan Timur Tengah.

Fokus Kerja Sama: Platform, Dukungan Teknis, dan Model Bisnis Baru

Melalui kerja sama ini, APJATEL dan IFA akan berfokus pada beberapa pilar utama. Pertama, penyediaan platform Open Access dengan mengintegrasikan platform manajemen Fiber Operating Services RevOps™ milik IFA ke dalam ekosistem jaringan anggota APJATEL.

Platform ini adalah sistem teruji yang telah mengoperasikan jaringan open access terbesar di dunia dengan lebih dari 1 juta pelanggan.

Kedua, kolaborasi akan menyediakan dukungan operasional dan teknis yang fleksibel. IFA menawarkan skema kolaborasi mulai dari layanan fully managed, partially managed, hingga software-only, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing penyedia jaringan anggota APJATEL.

Fleksibilitas ini diharapkan dapat menjawab beragam tantangan operasional yang dihadapi penyedia jaringan di Indonesia.

Ketiga, kerja sama ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan keandalan jaringan. Hal ini akan diwujudkan melalui sistem monitoring 24/7, dukungan Network Operations Center (NOC), dan jaminan kualitas layanan.

Langkah ini penting untuk membangun kepercayaan pengguna akhir dan memastikan layanan internet yang stabil.

Keempat, dan yang tak kalah strategis, adalah penciptaan model bisnis baru. Kolaborasi APJATEL dan IFA dirancang untuk membuka aliran pendapatan tambahan bagi pemilik infrastruktur melalui skema wholesale dan retail yang lebih terbuka.

Model ini juga akan memudahkan lebih banyak ISP (Penyelenggara Jasa Internet) untuk beroperasi di atas jaringan fiber yang sama, sehingga mendorong kompetisi sehat dan inovasi layanan.

Platform FOS RevOps™ dari IFA dirancang khusus untuk mengorkestrasi hubungan multi-pihak yang kompleks ini dalam satu sistem terpadu yang transparan dan efisien.

Katalis untuk Percepatan Penetrasi Fiber Optik Nasional

M Tri Prasetya, Wakil Ketua Umum I APJATEL, menyampaikan bahwa kerja sama dengan IFA diharapkan dapat menjadi katalis bagi percepatan penetrasi fiber optic di Indonesia. Targetnya adalah mendukung terwujudnya Indonesia

Digital yang lebih maju, merata, dan berdaya saing global. Pernyataan ini relevan mengingat penyebaran jaringan fiber optik di Indonesia masih dikatakan baru mencapai sekitar 30%, sehingga masih memerlukan akselerasi signifikan.

Implementasi model open access juga dipandang sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tantangan efisiensi dan optimalisasi infrastruktur yang ada.

Daripada membangun jaringan baru yang tumpang tindih, model ini mendorong pemanfaatan bersama infrastruktur fiber yang sudah terpasang.

Pendekatan ini sejalan dengan semangat untuk melindungi infrastruktur telekomunikasi dari beban biaya tambahan yang tidak perlu, sehingga sumber daya dapat dialihkan untuk pengembangan dan perluasan jangkauan.

Keberhasilan kolaborasi semacam ini tidak lepas dari kekuatan asosiasi dalam menyatukan para pelaku industri.

APJATEL, sebagai wadah para penyedia jaringan telekomunikasi, terus aktif membangun sinergi, salah satunya melalui kegiatan seperti Apjatel Fun Golf Tournament yang menjadi ajang perkuat kerjasama antar anggota.

Kemitraan dengan IFA merupakan perluasan dari upaya-upaya membangun ekosistem yang solid tersebut ke tingkat global.

Dengan membawa pengalaman IFA dari berbagai belahan dunia, kerja sama ini diharapkan dapat mengakselerasi pembelajaran dan adaptasi best practices model open access di Indonesia.

Transformasi menuju jaringan fiber yang lebih terbuka dan terkelola dengan baik bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang menciptakan lingkungan regulasi dan bisnis yang mendukung.

Langkah APJATEL dan IFA ini menjadi sinyal positif bagi industri telekomunikasi tanah air untuk bergerak menuju efisiensi dan inklusivitas yang lebih besar dalam era digital.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU