Selular.id – Ponsel Android ternyata bisa berfungsi ganda sebagai router travel sederhana, membantu pengguna mengatasi batasan koneksi Wi-Fi perangkat di hotel, kapal pesiar, atau pesawat.
Fitur berbagi Wi-Fi (Wi-Fi sharing) yang tersembunyi memungkinkan satu ponsel terhubung ke jaringan publik, lalu membagikan koneksi itu ke perangkat lain melalui hotspot, sehingga menghemat biaya dan menghemat waktu login.
Masalah umum saat bepergian adalah banyak penyedia layanan internet publik memberlakukan batasan koneksi perangkat. Seringkali, hanya satu atau dua perangkat pertama yang mendapatkan akses gratis, sementara perangkat tambahan dikenai biaya. Bagi traveler yang membawa laptop, tablet, dan lebih dari satu ponsel, hal ini bisa merepotkan dan menambah pengeluaran.
Fitur Wi-Fi sharing pada Android menawarkan solusi praktis. Dengan mengaktifkannya, ponsel utama yang sudah terhubung ke Wi-Fi hotel dapat berperan sebagai titik akses (access point) bagi perangkat lain. Ini berbeda dari tethering biasa yang membagikan paket data seluler.
Cara ini tidak hanya memungkinkan satu koneksi digunakan banyak perangkat, tetapi juga mempersingkat proses menghadapi portal captive—layar login yang wajib diisi—hanya sekali untuk semua perangkat.

Implementasi fitur ini bergantung pada kemampuan perangkat keras Wi-Fi ponsel. Tidak semua ponsel Android mendukungnya, terutama model lama atau entry-level, karena memerlukan dukungan mode Access Point dan Station secara bersamaan. Artinya, ponsel harus bisa menerima sinyal Wi-Fi (sebagai klien) dan memancarkannya kembali (sebagai hotspot) pada waktu yang sama.
Pengujian pada sejumlah flagship terbaru seperti OnePlus 13, Xiaomi 15 Ultra, dan Pixel 9 Pro XL menunjukkan fitur ini berjalan dengan baik. Di sisi lain, perangkat Apple seperti iPhone dan iPad tidak memiliki kemampuan serupa. Saat hotspot diaktifkan di perangkat iOS, koneksi Wi-Fi otomatis terputus, sehingga tidak dapat digunakan sebagai perantara koneksi Wi-Fi publik.
Cara Menggunakan Ponsel Android sebagai Router Travel
Memanfaatkan fitur ini cukup sederhana. Pertama, pastikan ponsel Android Anda terhubung ke jaringan Wi-Fi publik yang tersedia, seperti di lobi hotel, dan sudah melewati proses login di portal captive jika ada. Pastikan koneksi internet sudah berjalan normal di ponsel tersebut.
Kedua, buka pengaturan ponsel dan aktifkan fitur hotspot atau tethering Wi-Fi. Jalur menuju menu ini bisa berbeda-beda, umumnya berada di Settings > Network & Internet > Hotspot & Tethering > Wi-Fi Hotspot. Jika ponsel mendukung Wi-Fi sharing, opsi hotspot akan tetap aktif meski Wi-Fi tersambung. Jika tidak mendukung, opsi hotspot mungkin akan berwarna abu-abu atau malah mematikan koneksi Wi-Fi.

Ketiga, sambungkan semua perangkat sekunder Anda—seperti laptop, tablet, atau ponsel lain—ke jaringan hotspot yang dipancarkan ponsel utama tadi. Semua perangkat ini sekarang akan mengakses internet melalui koneksi Wi-Fi publik yang disalurkan ulang.
Langkah opsional namun disarankan adalah menonaktifkan data seluler pada ponsel utama. Ini bertujuan mencegah penggunaan data pribadi secara tidak sengaja jika koneksi Wi-Fi publik tiba-tiba terputus dan ponsel beralih ke jaringan seluler, yang berpotensi menimbulkan tagihan membengkak. Tantangan seperti koneksi yang tiba-tiba putus dan harus loading kembali memang bisa menguji kesabaran, sehingga langkah pencegahan ini penting.
Keunggulan dan Keterbatasan Dibanding Router Travel Dedicated
Solusi menggunakan ponsel Android ini efektif untuk kebutuhan dasar: menghindari batasan perangkat dan menyederhanakan login portal captive. Fitur ini juga mengaktifkan kembali fungsi penemuan perangkat lokal (local discovery) di jaringan yang dibagikan, memungkinkan perangkat seperti printer atau penyimpanan jaringan saling terlihat.
Namun, router travel dedicated masih memiliki kelebihan untuk penggunaan yang lebih kompleks. Misalnya, menyetel koneksi VPN pada tingkat router jauh lebih mudah dan melindungi semua perangkat sekaligus. Melakukan hal yang sama melalui ponsel Android memerlukan konfigurasi tambahan yang lebih rumit.
Router travel fisik juga biasanya dilengkapi port Ethernet. Jika kamar hotel menyediakan koneksi kabel, penggunaan Ethernet melalui router travel bisa memberikan koneksi yang lebih stabil dan berpotensi lebih cepat dibandingkan Wi-Fi. Perkembangan perangkat jaringan, termasuk untuk keperluan machine-to-machine (M2M), terus menunjukkan inovasi dalam konektivitas.

Dengan demikian, keputusan untuk membeli router travel atau memanfaatkan ponsel yang ada bergantung pada kebutuhan spesifik pengguna. Bagi traveler casual yang hanya ingin menghubungkan beberapa perangkat pribadi tanpa repot, fitur bawaan Android ini sudah sangat mencukupi dan menghemat biaya.
Fitur seperti Wi-Fi sharing ini merupakan contoh bagaimana smartphone modern terus berkembang menjadi perangkat serba bisa, mengkonsolidasikan fungsi berbagai gadget menjadi satu. Tren integrasi fungsi ini telah terlihat dalam berbagai sorotan inovasi teknologi dari tahun ke tahun.
Ke depannya, kemampuan konektivitas dan berbagi jaringan pada perangkat mobile diprediksi akan semakin canggih dan mudah diakses, memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna yang aktif bergerak.



