Selular.ID – Salesforce, perusahaan AI CRM global mengumumkan ketersediaan Agentforce dalam Bahasa Indonesia.
Agentforce Service membantu perusahaan menekan biaya dan menyelesaikan kasus lebih cepat, sekaligus memberi dukungan proaktif berdasarkan data pelanggan real-time menggunakan agen AI.
Hal tersebut diungkapkan, Andreas Diantoro, Presiden Direktur Salesforce Indonesia, dikatakan Andreas, Agentforce Service adalah sebuah platform lengkap untuk menghadirkan layanan Customer Service di berbagai industri dan dalam semua saluran.
Platform ini merepresentasikan layanan pelanggan generasi berikutnya yang tersedia 24 jam setiap hari, selalu aktif dan “tidak pernah tidur”.
“Hasilnya, kepuasan pelanggan meningkat. Keunikannya terletak pada fakta bahwa ini adalah salah satu platform di mana manusia dan agen AI berkolaborasi penuh, mulai dari kontak pertama hingga penyelesaian akhir,”ujar Andreas.
Employee Agent adalah agen AI yang berfungsi sebagai asisten digital pribadi bagi karyawan dan membantu mereka melakukan tugas rutin dan harian dengan lebih cerdas dan efisien.
Tak sekadar memberikan informasi, agen AI ini juga secara proaktif mengambil tindakan untuk membantu karyawan.
Employee Agent terintegrasi langsung ke platform yang biasa digunakan, seperti Slack, ataupun ke dalam perangkat seluler, dan bertindak sebagai “rekan kerja” sejati.
Dengan memanfaatkan pengetahuan organisasi, Employee Agent bisa membantu berbagai hal, mulai dari mengatur rapat, memperbarui peluang bisnis, mendukung proses onboarding karyawan baru, mencari informasi tentang tunjangan karyawan, hingga menyiapkan ringkasan pelanggan sebelum pertemuan.
Dengan begitu, karyawan bisa fokus pada tugas-tugas terpenting, menghemat waktu, dan meningkatkan produktivitas.
“Salesforce memiliki posisi yang strategis untuk membantu mendorong visi ekonomi Indonesia menuju tahap berikutnya.
Yakni, dengan membantu bisnis menjadi Agentic Enterprise, sebuah model kerja baru di mana AI meningkatkan kapasitas manusia, bukan menggantikannya,” kata Andreas lagi.
Salesforce juga membagikan lima tren dan peluang AI Agentik terkini yang dapat dimanfaatkan bisnis Indonesia di tahun 2026 untuk membangun ekonomi digital yang tangguh.
1. Kesempatan emas untuk melompat ke Era Agentic Enterprise
Seperti halnya Indonesia yang melompat langsung ke era mobile, tanpa melalui fase desktop dan laptop, bisnis di Indonesia memiliki kesempatan tidak hanya untuk mengadopsi alat-alat digital, tetapi juga untuk melompat langsung menjadi Agentic Enterprise.
Menurut Survei Salesforce tahun 2024, 82% eksekutif tingkat atas (C-level) di Indonesia menganggap AI generatif sebagai salah satu prioritas utama dan krusial bagi kesuksesan bisnis mereka.
Ini adalah peluang untuk memanfaatkan persepsi positif tersebut dan mempercepat adopsi AI di seluruh Nusantara.
2. UKM dapat membuka peluang besar untuk berkembang dengan AI Agentik
Lebih dari itu, AI Agentik memungkinkan siapa saja berinovasi, sehingga para pengusaha dapat mengembangkan ide dan meluncurkan model bisnis baru dengan investasi minimal namun dalam skala besar.
Hal ini dapat mendorong transformasi ekonomi dari bawah ke atas, dengan semakin banyak UKM yang mengadopsi teknologi AI canggih untuk meningkatkan tingkat kematangan digital di Indonesia.
3. AI Agentik membuka jalan pertumbuhan bagi bisnis di kota-kota kecil
AI Agentik dapat menjadi penyeimbang yang hebat bagi bisnis di kota-kota kecil, membantu mereka bersaing secara efektif seperti halnya perusahaan di kota-kota besar.
Ini dapat memicu pertumbuhan luar biasa di kota kecil, mendorong inklusi ekonomi, memperluas akses layanan, dan menciptakan peluang baru bagi tenaga kerja di daerah.
Sebagai contoh, dengan AI Agentik, bisnis yang berbasis di kota kecil dapat melayani pelanggan di kota-kota besar tanpa harus membangun infrastruktur fisik yang mahal.
4. Agentic Service akan memberikan peluang baru untuk membangun kepercayaan pelanggan serta meningkatkan revenue
Seiring bisnis di Indonesia mulai mengadopsi AI Agentik, agen AI akan menjadi titik kontak pertama konsumen dengan suatu brand. Ini adalah peluang bagi bisnis untuk memanfaatkan agen AI dalam membangun hubungan pelanggan yang tepercaya.
5. Agen AI buka kesempatan untuk memperkuat inklusi keuangan di Indonesia
Agen AI akan meningkatkan akses layanan keuangan di Indonesia secara signifikan, mendorong inklusi keuangan, dan melayani masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 76,3% penduduk Indonesia kini memiliki rekening bank dan 88,7% telah mengakses layanan keuangan formal. Namun, masih ada sekitar 25% populasi dewasa di negara ini yang belum terjangkau layanan perbankan.
Baca Juga:AI Jadi Faktor Kritis Sektor Energi, Ini Penyebabnya
Bank Indonesia telah mengonfirmasi bahwa analisis QRIS yang dibantu AI dapat membantu usaha mikro dan kecil mengakses pinjaman dengan lebih mudah, dan dengan begitu memperkuat inklusi keuangan secara nasional




