Selular.id – Pasar smartphone India menunjukkan performa positif pada kuartal ketiga 2025 dengan pertumbuhan volume 5% dan nilai 18% year-over-year (YoY). Laporan terbaru dari Counterpoint Research mengungkapkan bahwa peningkatan signifikan dalam segmen premium menjadi pendorong utama pertumbuhan nilai pasar.
Pengiriman smartphone dengan harga di atas INR 30.000 (sekitar Rp 5,8 juta) melonjak 29% YoY, didorong permintaan kuat terhadap flagship Apple dan Samsung.
Apple menjadi pemain kunci dalam transformasi pasar ini. Meski hanya menguasai 9% share volume total, raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu berhasil meraih 28% share nilai pasar India. Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Apple mempertahankan posisinya di segmen high-end meski dengan harga premium. Samsung menempati posisi kedua dalam hal nilai dengan 23% share pasar, mengukuhkan dominasi duopoli di segmen premium.
Vivo berhasil mempertahankan kepemimpinan dalam volume pengiriman smartphone sekaligus menempati posisi ketiga dalam hal nilai. Kesuksesan brand China ini didukung performa solid seri T di segmen mid-range, yang terus mendapatkan respons positif dari konsumen India. Ekspansi Vivo di pasar India memang konsisten, seperti terlihat dari pencapaian sebelumnya yang menunjukkan penguasaan 21% market share.
Baca Juga:
Pertumbuhan Spektakuler iQOO dan Motorola
iQOO, sub-brand dari Vivo, tercatat sebagai brand dengan pertumbuhan tercepat dalam hal volume dengan peningkatan 54% YoY. Pertumbuhan eksplosif ini menunjukkan strategi diferensiasi produk iQOO berhasil menjangkau segmen pasar yang tepat. Sementara itu, Motorola juga mencatatkan pertumbuhan impresif dengan peningkatan pengiriman 53% YoY, didorong permintaan kuat terhadap seri G dan Edge.
Di segmen entry-level, Lava menjadi brand dengan pertumbuhan tercepat untuk smartphone di bawah INR 10.000. Pencapaian ini mengindikasikan bahwa meski segmen premium tumbuh pesat, pasar entry-level tetap menjadi bagian penting dari ekosistem smartphone India.
Transformasi pasar India menuju segmen yang lebih premium sebenarnya sudah terlihat dalam beberapa kuartal terakhir. Laporan sebelumnya menunjukkan tren pertumbuhan 7% di Q2 2025 dengan Vivo tetap memimpin pasar. Namun, laporan Q3 2025 ini mengkonfirmasi akselerasi yang lebih cepat dalam hal nilai pasar.
Dominasi MediaTek dalam Platform Prosesor
Dari sisi platform prosesor, MediaTek memimpin pasar smartphone India dengan 46% stake, diikuti Qualcomm dengan 29%. Dominasi MediaTek ini mencerminkan strategi penetrasi yang sukses di berbagai segmen harga, dari entry-level hingga mid-range. Ketersediaan chipset MediaTek yang kompetitif secara harga menjadi faktor pendukung pertumbuhan brand-brand yang mengandalkan value proposition.
Pertumbuhan nilai pasar yang mencapai 18% YoY ini merupakan pencapaian signifikan mengingat pasar sempat mencapai rekor tertinggi di Q2 2025. Konsistensi pertumbuhan ini menunjukkan resilience pasar smartphone India di tengah dinamika ekonomi global.
Perubahan struktur pasar India menuju model lebih premium mencerminkan peningkatan daya beli konsumen dan preferensi terhadap perangkat dengan fitur lebih lengkap. Pergeseran ini sejalan dengan prediksi sebelumnya tentang transisi pasar India ke segmen premium yang kini terwujud dalam data nyata.
Ke depan, kompetisi di pasar smartphone India diperkirakan akan semakin ketat, terutama di segmen mid-range dan premium. Brand-brand yang mampu menawarkan nilai terbaik dengan harga kompetitif diprediksi akan terus tumbuh, sementara mereka yang gagal beradaptasi dengan preferensi konsumen berisiko kehilangan market share.




