Selular.ID – Apple mengintensifkan diskusi internal tentang siapa yang akan menggantikan CEO Tim Cook, dengan dewan direksi bersiap untuk pengunduran diri sang CEO paling cepat tahun depan, lapor Financial Times.
Para pemimpin senior dilaporkan telah meningkatkan perencanaan suksesi dalam beberapa minggu terakhir, dengan Wakil Presiden Senior Rekayasa Perangkat Keras John Ternus muncul sebagai kandidat internal terdepan.
Ternus memimpin semua pengembangan perangkat keras untuk produk-produk seperti iPhone, iPad, Mac, dan AirPods.
Di sisi lain, Cook, yang berusia 65 tahun pada bulan ini, telah memimpin Apple selama hampir 15 tahun. Naiknya Cook sebagai orang nomor satu, seiring dengan mangkatnya sang pendiri perusahaan raksasa itu, Steve Jobs.
Apple diperkirakan tidak akan mengonfirmasi transisi apa pun hingga setelah melaporkan pendapatan kuartalan pada akhir Januari, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat dan jadwalnya dapat berubah.
Sukses ini menyusul perombakan kepemimpinan yang signifikan pada 2025, menyusul kepergian CFO lama Luca Maestri dan COO Jeff Williams awal tahun ini.
Sumber mengatakan kepada FT bahwa transisi Cook tidak terkait dengan kinerja bisnis Apple karena perusahaan tersebut sedang menuju siklus penjualan iPhone akhir tahun yang diproyeksikan kuat.
Richard Windsor, pendiri Radio Free Mobile, menyoroti rekam jejak keuangan Cook, mencatat lonjakan valuasi produsen iPhone tersebut dari $350 miliar di awal masa jabatannya menjadi sekitar $4 triliun saat ini.
Baca Juga: Apple Ubah Siklus Peluncuran iPhone Jadi Dua Kali Setahun Mulai 2026
“Entah seseorang menyukai atau membenci Tuan Cook, dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam mengambil apa yang diciptakan Steve Jobs dan memaksimalkan penciptaan nilai darinya,” ujarnya.
Namun, ia memperingatkan bahwa CEO berikutnya akan menghadapi keputusan strategis yang lebih sulit karena Apple menghadapi dua tantangan yang berpotensi “eksistensial”: AI dan kebangkitan perangkat era metaverse.
“Ada dua tantangan yang dapat sepenuhnya menjungkirbalikkan perusahaan,” katanya, dengan alasan bahwa Apple “benar-benar kesulitan” dalam AI sementara para pesaing terus maju dengan asisten yang didukung LLM.
Windsor juga menyoroti momentum kacamata pintar yang sedang berkembang yang dipimpin oleh Meta dan RayBan, dengan alasan bahwa jika pengguna memprioritaskan kacamata daripada ponsel pintar, “iPhone secara efektif akan menjadi usang”, katanya.
Dengan latar belakang ini, Windsor berpendapat Apple mungkin memerlukan pendekatan baru.
“Saya pikir perusahaan akan lebih baik jika ada sudut pandang baru,” ujarnya, seraya memperingatkan bahwa penunjukan internal berisiko “terjadi lagi hal yang sama, yang menurut saya bukan yang dibutuhkan perusahaan ini”.
Baca Juga: Apple Harus Bayar Rp 9,9 Triliun ke Masimo Atas Pelanggaran Paten




