Selular.id – Perplexity secara resmi meluncurkan Comet Browser yang ditenagai kecerdasan artifisial (AI) untuk pengguna Android. Browser ini kini tersedia gratis di Google Play Store, menandai ekspansi signifikan perusahaan dalam persaingan browser AI mobile. Peluncuran ini mengakhiri periode eksklusivitas yang sebelumnya membatasi akses pengguna hanya melalui langganan premium atau daftar tunggu.
Comet Browser hadir dengan pendekatan AI-first yang membedakannya dari browser konvensional. Berbeda dengan Chrome dan Edge yang menambahkan fitur AI sebagai ekstensi, Comet menjadikan interaksi dengan AI sebagai metode utama pengoperasian. Pengguna dapat berkomunikasi dengan Comet Assistant melalui teks atau suara untuk berbagai keperluan, mulai dari meringkas artikel hingga melakukan tugas-tugas kompleks.
Fitur paling inovatif yang ditawarkan adalah kemampuan Comet Assistant berfungsi sebagai Agentic AI Assistant yang dapat mengambil tindakan atas nama pengguna. Misalnya, pengguna dapat meminta browser untuk mencari tiket pesawat terbaik ke Paris bulan depan, membandingkan nilai tiga gitar yang sedang dipertimbangkan, atau bahkan meringkas laporan PDF 10 halaman dan mengirimkannya via email ke manajer.
Browser ini menggunakan mesin pencari Perplexity AI sebagai alat pencarian default. Alih-alih menampilkan daftar tautan berwarna biru seperti Google Search, Perplexity AI memberikan jawaban kompleks yang dilengkapi sumber referensi. Mode kontrol suara memungkinkan interaksi hands-free dengan browser, termasuk pencarian dan navigasi tanpa perlu menyentuh layar.
Integrasi dengan aplikasi seperti Gmail dan Google Calendar memperluas fungsionalitas Comet Browser. AI assistant dapat membantu pengguna menjadwalkan acara dan membersihkan kotak masuk Gmail, menawarkan pengalaman produktivitas yang lebih terintegrasi.
Baca Juga:
Respon Pengguna dan Ketersediaan
Dalam waktu singkat setelah peluncuran, Comet: AI Browser telah menerima respon positif dari komunitas Android. Browser ini meraih skor rata-rata 4.4 dari 5 bintang berdasarkan 1.470 review di Play Store. Angka ini menunjukkan penerimaan yang baik terhadap fitur-fitur AI yang ditawarkan.
Kebijakan Perplexity yang menghapus persyaratan berbayar untuk Comet Browser bulan lalu menjadi langkah strategis dalam memperluas basis pengguna. Sebelumnya, ketika pertama kali diluncurkan untuk desktop Juli lalu, browser ini hanya dapat diakses melalui paket Perplexity yang mahal atau melalui daftar tunggu yang panjang.
Perkembangan ini mencerminkan strategi ekspansi Perplexity dalam pasar browser AI yang semakin kompetitif. Seperti yang pernah dilaporkan Selular.id sebelumnya, perusahaan ini bahkan sempat melakukan penawaran akuisisi terhadap Google Chrome dengan nilai fantastis $34,5 miliar, menunjukkan ambisi besarnya dalam industri pencarian dan browser.
Bagi pengguna yang ingin mengakses layanan Perplexity di platform lain, aplikasi Perplexity tetap tersedia untuk iOS melalui App Store. Namun, dengan hadirnya Comet Browser untuk Android, Perplexity kini menawarkan solusi yang lebih terintegrasi dan khusus untuk perangkat mobile.
Persaingan browser AI semakin memanas dengan kehadiran Comet Browser di Android. Beberapa bulan sebelumnya, OpenAI telah meluncurkan Atlas, browser AI bertenaga ChatGPT untuk bersaing dengan Chrome. Sementara itu, Opera juga memperkenalkan Neon, browser AI premium dengan harga Rp333 ribu per bulan.
Di Indonesia, upaya meningkatkan inklusi AI juga terus dilakukan, termasuk melalui kerjasama antara Telkomsel dan Perplexity Pro yang menawarkan bundling AI kepada pengguna. Langkah-langkah ini menunjukkan semakin pentingnya peran AI dalam ekosistem digital sehari-hari.
Kehadiran Comet Browser gratis untuk Android membuka akses yang lebih luas terhadap teknologi AI canggih bagi pengguna biasa. Dengan pendekatan AI-first dan kemampuan agentic yang ditawarkan, browser ini berpotensi mengubah cara pengguna berinteraksi dengan internet melalui perangkat mobile.
