Selular.ID – Pasar ponsel pintar China mengalami penurunan untuk kuartal kedua berturut-turut, dengan Counterpoint Research menyoroti permintaan konsumen yang lesu di kuartal ketiga dan prospek ekonomi yang lesu.
Data lembaga riset tersebut menunjukkan penjualan turun 2,7 persen secara tahunan (year-on-year) pada periode Juli hingga September, tetapi mencatat bahwa program subsidi pemerintah terus mendukung ASP (average selling price).
Vivo memimpin dengan pangsa pasar 18,5 persen setelah penjualan turun 5,9 persen. Huawei berada di posisi kedua dengan pangsa pasar yang stabil sebesar 16,4 persen, meskipun mengalami penurunan sebesar 2,6 persen.
Xiaomi di posisi ketiga dan Oppo di posisi keempat. Kedua vendor mencatat pertumbuhan penjualan masing-masing sebesar 1,1 persen dan 2,1 persen, dan meningkatkan pangsa pasar mereka.
Melengkapi posisi lima besar terselip Honor. Meski demikian, kinerja vendor yang dulunya merupakan sub brand Huawei itu juga melorot.
Tercatat penjualan Honor sepanjang Q3-2025 turun 8,1 persen, dengan pangsa pasarnya menciut menjadi 14,4 persen dari 15,3 persen tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tim Cook Meyakini Lonjakan Permintaan iPhone 17 Bakal Pulihkan Posisi Apple
Apple berada di peringkat keenam, dengan penjualan turun 2 persen. Namun pangsa pasar raksasa asal Cupertino – California itu, stabil di 13,6 persen.
Penurunan penjualan menunjukkan bahwa Apple masih terus berjuang di China imbas persaingan yang ketat dengan merek-merek domestik. Faktanya, peluncuran iPhone 17 belum mampu mendongkrak Apple untuk kembali ke posisi elit.
Padahal sebelumnya, CEO Tim Cook meyakini akan ada pemulihan berkat meningkatnya permintaan untuk jajaran iPhone 17.
Pendapatan raksasa teknologi AS di China Raya, yang mencakup China daratan, Hong Kong, dan Taiwan, turun 4 persen secara tahunan menjadi US$14,5 miliar dalam tiga bulan yang berakhir September, Apple melaporkan pada Kamis (30/10).
Dalam panggilan konferensi dengan para analis, Cook mengaitkan melemahnya penjualan di China dengan “kendala pasokan” selama kuartal tersebut yang memengaruhi ketersediaan beberapa model iPhone 16 dan 17, meskipun permintaan kuat.
Cook menyatakan optimisme bahwa pasar China akan kembali tumbuh, dengan mengacu pada penerimaan positif terhadap seri iPhone 17.
“Dengan peningkatan lalu lintas (toko) yang signifikan dari tahun ke tahun dan (karena) penerimaan keluarga (iPhone) 17, kami berharap dapat kembali bertumbuh pada kuartal ini,” kata Cook.
Dirilis pada September, seri iPhone 17 mendorong penjualan ponsel pintar Apple sebesar 29 persen dalam dua minggu pertama Oktober lalu, memuncaki grafik penjualan di China, menurut data yang dirilis oleh Counterpoint Research pada Jumat (30/10).
Total penjualan iPhone antara 29 September dan 12 Oktober di China melonjak 40 persen dari tahun ke tahun, didorong oleh nilai produk, permintaan untuk peningkatan ponsel pintar, dan musim belanja liburan, menurut laporan Counterpoint.
Sayangnya, secara keseluruhan pencapaian itu belum sepenuhnya mampu mengatrol kembali kinerja Apple. Perusahaan masih harus puas berada di peringkat keenam di bawah Honor.
Padahal, Apple pernah memuncaki pangsa pasar ponsel pintar di China pada 2023, menjadikannya vendor terbesar di negara tersebut untuk pertama kalinya. Pangsa pasar Apple saat itu mencapai 17.3 persen berdasarkan pengiriman tahunan.
Baca Juga: Kesaing? iPhone 17 Rilis dengan Harga Lebih Kompetitif



