Selular.id – MediaTek bersiap meluncurkan chipset flagship Dimensity 9600 yang diposisikan secara strategis di antara dua varian Snapdragon 8 Elite Gen 6 dari Qualcomm. Chip unggulan terbaru Qualcomm akan hadir dalam dua versi: model standar (SM8950) dan model Pro (SM8975), keduanya menggunakan teknologi proses 2nm TSMC yang menjadi lompatan signifikan dari generasi sebelumnya.
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa MediaTek kali ini hanya akan merilis satu varian Dimensity 9600. Posisi strategis ini memungkinkan MediaTek menawarkan alternatif yang kompetitif bagi produsen smartphone yang menginginkan performa tinggi dengan positioning harga yang lebih fleksibel. Chipset MediaTek ini akan berbasis arsitektur Arm, melanjutkan tradisi desain yang telah terbukti di pasar global.
Perubahan paling mencolok pada seri Snapdragon 8 Elite Gen 6 adalah transisi dari proses 3nm ke 2nm TSMC. Ini menandai chip seluler 2nm pertama Qualcomm sekaligus mengawali era 2nm bagi ekosistem Android secara keseluruhan. Seperti yang telah diungkap dalam laporan sebelumnya, migrasi ke proses 2nm ini diharapkan membawa peningkatan signifikan dalam efisiensi daya dan performa.
Arsitektur CPU Snapdragon 8 Elite Gen 6 juga mengalami penyempurnaan dengan perubahan dari desain asli 2+6 menjadi konfigurasi 2+3+3. Versi Pro tambahannya akan mendukung memori LPDDR6 yang menawarkan bandwidth lebih tinggi. Desain baru ini dirancang untuk memberikan peningkatan substansial dalam paralelisme multi-inti dan efisiensi energi.
Baca Juga:
Strategi Arsitektur yang Lebih Terfokus
Konfigurasi 2+3+3 pada Snapdragon 8 Elite Gen 6 menghadirkan pendekatan yang lebih terfokus dalam manajemen daya dan performa. Dua inti super besar dirancang khusus untuk menangani tugas-tugas beban tinggi yang membutuhkan kinerja puncak. Tiga inti performa bertanggung jawab menangani komputasi dengan intensitas sedang hingga tinggi, sementara tiga inti efisiensi tinggi lainnya berfokus pada pemeliharaan efisiensi energi dalam skenario penggunaan sehari-hari.
Pendekatan ini memungkinkan keseimbangan dinamis antara konsumsi daya dan performa, yang menjadi concern utama dalam pengembangan chipset modern. Seperti yang terlihat pada generasi sebelumnya, evolusi arsitektur terus berlanjut untuk memenuhi tuntutan aplikasi dan game yang semakin kompleks.
Qualcomm melalui Snapdragon 8 Elite Gen 6 sedang membangun fondasi komputasi untuk platform smartphone selama tiga tahun ke depan. Investasi dalam teknologi 2nm dan arsitektur baru ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam mempertahankan posisinya di puncak pasar chipset premium.
Tantangan MediaTek di Pasar Flagship
Posisi Dimensity 9600 yang berada di antara dua varian Snapdragon 8 Elite Gen 6 menghadirkan dinamika menarik di pasar chipset flagship. Strategi satu varian MediaTek ini memungkinkan fokus yang lebih intens pada optimasi dan kematangan produk, berbeda dengan pendekatan multi-varian Qualcomm.
Namun, tantangan terbesar MediaTek adalah kemampuan Dimensity 9600 dalam bersaing dengan CPU Oryon generasi ketiga Qualcomm yang dikabarkan sangat canggih. Persaingan ini akan menentukan peta kekuatan chipset flagship tahun 2026 dan mempengaruhi pilihan produsen smartphone dalam menentukan chipset untuk produk andalan mereka.
Dampak teknologi 2nm terhadap harga smartphone flagship juga patut diperhitungkan. Seperti yang telah diungkap dalam analisis sebelumnya, migrasi ke proses manufaktur yang lebih advanced biasanya diikuti dengan kenaikan biaya produksi yang dapat mempengaruhi harga jual akhir perangkat.
Perkembangan persaingan antara Qualcomm dan MediaTek di segmen chipset flagship akan terus menentukan arah industri smartphone global. Dengan Snapdragon 8 Elite Gen 6 yang hadir dalam dua varian dan Dimensity 9600 yang mengambil posisi tengah, konsumen dapat mengharapkan lebih banyak pilihan dengan karakteristik performa dan harga yang beragam di tahun 2026.




