Rabu, 26 November 2025

Di Tengah Perang yang Tak Kunjung Usai, Kyivstar Jadi Operator Pertama Luncurkan Direct to Cell Besutan Starlink di Eropa

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Operator telekomunikasi terbesar Ukraina, Kyivstar, menjadi yang pertama di Eropa yang meluncurkan teknologi satelit langsung ke selular (direct to cell) Starlink dalam upaya menjaga jutaan orang tetap terhubung di tengah pemadaman listrik akibat perang dan infrastruktur yang terganggu.

Dalam pernyataan resmi perusahaan pada Senin (24/11),

Kyivstar awalnya menawarkan kemampuan SMS melalui teknologi ini dan berencana untuk memperluas layanannya ke layanan suara dan data tahun depan.

Layanan itu diluncurkan berdasarkan kesepakatan antara Starlink milik Elon Musk dan grup telekomunikasi Veon, pemilik Kyivstar.

“Di Ukraina, tetap terhubung berarti tetap aman,” ujar CEO Kyivstar, Oleksandr Komarov, seraya menambahkan bahwa layanan ini akan meningkatkan ketahanan jaringan.

Saat ini, Kyivstar melayani sekitar 22,5 juta pelanggan selular di Ukraina.

Baca Juga: SpaceX Blokir 2.500 Starlink di Myanmar untuk Basmi Penipuan Online

Layanan ini akan memungkinkan pelanggan untuk tetap terhubung menggunakan ponsel pintar 4G biasa selama pemadaman listrik berkepanjangan, di wilayah yang baru saja dibebaskan dari pendudukan di mana jaringan terestrial berpotensi rusak atau sedang dalam pemulihan, serta selama misi penyelamatan dan kemanusiaan.

Perusahaan telah meningkatkan langkah-langkah untuk menjaga jaringannya tetap online dengan menambahkan baterai dan generator untuk menyediakan lebih dari 10 jam jangkauan berkelanjutan ketika listrik dari jaringan tidak tersedia karena pemadaman listrik yang berkepanjangan, kata Komarov.

Selama hampir empat tahun perang, Rusia sering menyerang sektor kelistrikan Ukraina dan infrastruktur lainnya dengan ratusan drone dan rudal, yang merusak distribusi listrik dan kapasitas pembangkitan serta menyebabkan pemadaman listrik yang berkepanjangan.

Teknologi langsung ke selular memungkinkan ponsel pintar terhubung ke jaringan satelit di luar angkasa yang memancarkan sinyal telepon kembali ke Bumi.

Angkatan bersenjata Ukraina sangat bergantung pada terminal Starlink untuk komunikasi medan perang dan beberapa operasi drone. Lebih dari 50.000 terminal saat ini beroperasi di Ukraina.

Di sisi lain, Starlink menyediakan layanan internet melalui konstelasi satelit orbit rendah Bumi dan banyak digunakan di daerah terpencil dan zona konflik.

Meski dikepung banyak pemain, Starlink merupakan penyedia satelit Orbit Rendah Bumi terbesar di dunia.

Pada akhir Oktober lalu, SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, telah mencapai tonggak sejarah dengan meluncurkan lebih dari 10.000 satelit Starlink ke orbit Bumi.

Pencapaian ini menjadikan SpaceX sebagai operator satelit terbesar di dunia yang menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi secara global.

SpaceX mengonfirmasi bahwa seluruh satelit ini akan memancarkan internet Starlink berkecepatan tinggi ke berbagai penjuru dunia.

Pencapaian angka 10.000 satelit ini terjadi setelah dua roket Falcon 9 milik SpaceX lepas landas dari Florida dan California pada minggu ketiga Oktober 2025.

Masing-masing roket membawa 28 satelit Starlink, menambah total 56 satelit baru ke angkasa.

Starlink, merupakan proyek ambisius yang dimulai pada 2018 dengan peluncuran dua satelit uji, kemudian dilanjutkan dengan 60 satelit operasional pertama setahun berikutnya.

Sejak itu, SpaceX secara konsisten memperluas armada Starlink dalam skala besar.

Baca Juga: SpaceX Borong Spektrum Rp 43 Triliun untuk Satelit 5G 

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU