Selular.id – Industri smartphone bersiap menyambut lompatan besar dalam teknologi baterai. Produsen China kini tengah menguji prototipe baterai berkapasitas 15.000 mAh dan mempersiapkan produksi massal baterai 12.000 mAh. Perkembangan ini menandai babak baru dalam evolusi daya tahan perangkat mobile, dengan Realme diduga kuat sebagai pelopor teknologi baterai raksasa ini.
Laporan terbaru mengungkapkan bahwa prototipe baterai 15.000 mAh sedang menjalani serangkaian pengujian intensif. Langkah ini merupakan kelanjutan dari tren peningkatan kapasitas baterai yang konsisten dilakukan produsen China dalam beberapa tahun terakhir menggunakan teknologi silikon-karbon. Sebelumnya, pasar sudah dikenalkan dengan ponsel berkapasitas baterai di atas 8.000 mAh seperti Honor X9d, sementara ponsel konsumen dengan baterai 10.000 mAh dikabarkan akan segera menyusul.
Realme menjadi perusahaan yang paling sering disebut dalam perkembangan baterai berkapasitas ekstrem ini. Brand asal China tersebut sebelumnya pernah menunjukkan prototipe ponsel dengan baterai 15.000 mAh, dan kini diduga sedang mempersiapkan versi konsumen untuk diproduksi massal. Inovasi ini sejalan dengan komitmen Realme dalam menghadirkan baterai smartphone 10.000mAh+ yang diumumkan dalam anniversary ke-828 perusahaan.

Bersamaan dengan pengujian baterai 15.000 mAh, laporan yang sama menyebutkan bahwa baterai berkapasitas 12.000 mAh sedang dipersiapkan untuk produksi massal. Beberapa analis memprediksi versi konsumen dari baterai 15.000 mAh akan muncul sebelum akhir 2026, sementara baterai 12.000 mAh kemungkinan besar sudah tersedia pada paruh pertama tahun depan. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa baterai smartphone mencapai 9.000 mAh pada 2026 mungkin hanya menjadi batu loncatan menuju kapasitas yang lebih besar.
Baca Juga:
Dampak pada Ponsel Kelas Menengah
Revolusi kapasitas baterai ini tidak hanya akan dinikmati oleh segmen flagship. Ponsel kelas menengah juga diprediksi akan mendapatkan manfaat dari perkembangan teknologi ini. Meski mungkin belum mencapai kapasitas 15.000 mAh, baterai berkapasitas 8.000 mAh hingga 10.000 mAh diperkirakan akan menjadi standar baru untuk ponsel budget. Perubahan ini akan mentransformasi pengalaman penggunaan smartphone sehari-hari, meski tetap perlu diimbangi dengan tips hemat baterai smartphone untuk penggunaan yang optimal.
Sayangnya, perkembangan menggembirakan ini belum diikuti oleh produsen smartphone ternama di pasar Amerika seperti Samsung, Apple, dan Google. Ketiga raksasa teknologi ini masih bertahan dengan baterai lithium-ion konvensional dan belum mengadopsi teknologi silikon-karbon yang menjadi kunci peningkatan kapasitas baterai. Apple memang telah mengambil langkah awal dengan menggunakan anode silikon-karbon untuk iPhone 17, namun implementasinya masih terbatas.

Ketertinggalan produsen Amerika Serikat dalam hal kapasitas baterai menjadi semakin terlihat ketika membandingkan Galaxy S25 Ultra dan iPhone 17 Pro Max yang hanya memiliki baterai 5.000 mAh. Angka ini terlihat sangat kecil dibandingkan dengan baterai 12.000 mAh dan 15.000 mAh yang sedang dipersiapkan produsen China. Minimnya kompetisi dari perusahaan China di pasar Amerika diduga menjadi penyebab lambatnya adopsi teknologi baterai mutakhir oleh Samsung dan Apple.
Masa depan teknologi baterai smartphone memang sedang menuju ke arah yang menggembirakan bagi konsumen yang mengutamakan daya tahan. Namun, seperti yang diungkap dalam analisis sebelumnya, kapasitas raksasa tak jamin ketahanan baterai dalam jangka panjang. Perkembangan teknologi pengisian cepat dan manajemen daya yang efisien tetap menjadi faktor kritis yang harus diperhatikan para produsen.
Dengan persiapan produksi massal baterai 12.000 mAh dan pengujian prototipe 15.000 mAh yang sedang berlangsung, industri smartphone tampaknya akan segera memasuki era baru dimana kekhawatiran akan daya baterai habis menjadi cerita masa lalu. Transformasi ini tidak hanya akan mengubah kebiasaan penggunaan smartphone, tetapi juga membuka peluang untuk fitur-fitur baru yang sebelumnya tidak mungkin karena keterbatasan daya.




