Minggu, 23 November 2025

4 Strategi Kelola Risiko Trading Futures dengan Leverage Tinggi

BACA JUGA

Selular.id – Trading futures dengan leverage tinggi menawarkan potensi keuntungan besar, namun juga membawa risiko likuidasi yang signifikan jika tidak dikelola dengan strategi tepat.

Platform seperti Pintu Futures menyediakan leverage hingga 25x, memungkinkan trader membuka posisi bernilai 25 kali lipat dari modal yang dimiliki.

Untuk membantu trader, terutama pemula, mengoptimalkan peluang sekaligus meminimalkan risiko, berikut empat strategi utama yang dapat diterapkan.

Leverage dalam trading futures berfungsi sebagai alat yang memungkinkan trader membuka posisi lebih besar dari modal tersedia.

Sebagai contoh, dengan leverage 10x, trader dapat membuka posisi senilai USDT 1.000 hanya dengan modal USDT 100. Meski berpotensi memperbesar keuntungan, penggunaan leverage tinggi juga meningkatkan kerugian jika harga bergerak berlawanan.

Posisi dapat terlikuidasi dengan cepat jika margin tidak mencukupi untuk menahan fluktuasi pasar.

Peningkatan popularitas trading futures tercermin dari laporan Selular.id yang menunjukkan kenaikan 340% trader baru di Pintu Pro Futures.

Fenomena ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman mendalam tentang manajemen risiko, terutama bagi mereka yang baru memasuki dunia trading berleverage tinggi.

1. Tentukan Margin dengan Tepat

Strategi pertama dan paling krusial adalah pengaturan margin yang proporsional. Hindari mengalokasikan terlalu banyak modal dalam satu posisi.

Sebagai pedoman, pertimbangkan untuk menggunakan maksimal 5-10% dari total modal sebagai initial margin per posisi.

Dengan pendekatan ini, trader dapat mengelola eksposur risiko lebih efektif dan menyisakan cadangan margin untuk menahan kerugian jika analisis tidak sesuai harapan.

Sebagai ilustrasi, dengan akun balance USDT 500, penggunaan initial margin USDT 50 berarti trader tidak menghabiskan seluruh saldo.

Bandingkan dengan penggunaan leverage penuh 25x, di mana akun hanya mampu menahan kerugian 3% sebelum terlikuidasi.

Dengan menyesuaikan ukuran posisi dan jumlah modal yang digunakan, trader secara efektif mengelola leverage sekaligus mengurangi risiko likuidasi.

Kesalahan umum pemula adalah membuka posisi terlalu besar dibandingkan kapasitas modal, padahal margin tersedia untuk menahan pergerakan harga sangat terbatas.

Ketidaktepatan perhitungan margin ini membuat posisi rentan terlikuidasi karena tidak memiliki “bantalan” cukup untuk fluktuasi pasar. Fitur adjustable leverage dan initial margin buffer yang baru dirilis Pintu Futures dapat membantu trader mengoptimalkan pengaturan ini.

2. Selalu Gunakan Take-Profit dan Stop-Loss

Dalam trading futures berleverage tinggi, take-profit dan stop-loss menjadi komponen wajib yang tidak boleh diabaikan.

Stop-loss berfungsi membatasi kerugian secara otomatis, sementara take-profit mengunci keuntungan sesuai target yang ditetapkan. Kebiasaan menggunakan kedua alat ini mendukung disiplin trading dan menjaga strategi tetap berjalan sesuai rencana, tanpa terpengaruh emosi sesaat.

Trader dapat menghitung take-profit dan stop-loss berdasarkan rasio risk-to-reward. Rasio ini memastikan potensi keuntungan sepadan dengan kerugian yang mungkin terjadi.

Misalnya, dengan rasio 1:3, setiap potensi kerugian USDT 100 harus diimbangi target keuntungan minimal USDT 300. Pendekatan ini membantu menjaga konsistensi performa trading dalam jangka panjang.

Selain itu, gunakan limit order saat mengeksekusi take-profit maupun stop-loss, terutama di pasar yang sangat volatil.

Penggunaan limit order dapat mengurangi dampak pergerakan harga terhadap eksekusi order, yang sering terjadi saat harga bergerak cepat.

Teknik ini menjadi semakin relevan mengingat volatilitas tinggi aset kripto, seperti ketika Bitcoin mencetak all-time high US$123.000 beberapa waktu lalu.

3. Kelola Emosi dan Hindari Overtrading

Trading dengan leverage tinggi membuat nilai saldo berubah sangat cepat, bahkan dalam hitungan menit.

Kondisi ini sering memicu tekanan emosional, mulai dari rasa takut kehilangan hingga keinginan berlebihan untuk meraih keuntungan besar.

Tidak jarang, trader justru membuka posisi berulang kali tanpa pertimbangan matang, hanya karena ingin menutupi kerugian sebelumnya atau mengejar keuntungan secara impulsif.

Kebiasaan ini dikenal sebagai overtrading dan risikonya sangat besar karena bisa menguras modal dalam waktu singkat. Untuk menghindarinya, trader perlu berpegang pada rencana trading yang sudah dibuat, membatasi jumlah posisi yang dibuka, dan memberikan jeda agar pikiran tetap jernih sebelum memutuskan entry berikutnya. Kedisiplinan ini menjadi kunci sukses dalam trading berleverage tinggi.

Platform trading yang user-friendly dapat membantu mengurangi tekanan emosional. Pintu Pro Futures versi web yang baru dirilis menawarkan antarmuka yang intuitif dan fitur lengkap untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih terencana.

4. Pilih Aset dengan Pertimbangan yang Tepat

Tidak semua aset kripto cocok untuk trading leverage tinggi. Bagi pemula, disarankan memilih aset dengan kapitalisasi pasar tinggi seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), atau Solana (SOL).

Aset berkapitalisasi besar umumnya memiliki pergerakan harga yang lebih stabil dibanding aset kecil, sehingga risiko likuidasi lebih mudah dikendalikan.

Selain kapitalisasi pasar, trader dapat memanfaatkan momentum pasar dengan memperhatikan funding rate. Funding rate yang besar, misalnya berkisar 0,5% hingga 2%, bisa menjadi petunjuk bahwa sentimen aset sedang kuat ke satu arah.

Ketika funding rate bernilai negatif, artinya mayoritas trader membuka posisi short, sehingga trader yang memilih posisi long akan mendapatkan pembayaran funding.

Secara singkat, funding rate negatif mengindikasikan mayoritas trader mengambil posisi short, sementara funding rate positif menunjukkan dominasi posisi long.

Pemahaman ini membantu trader membaca sentimen pasar dan menyesuaikan strategi trading mereka.

Pengetahuan semacam ini semakin relevan dengan maraknya kompetisi trading seperti Pintu Year-End Trading Competition 2025 dengan hadiah Rp300 juta yang membutuhkan strategi matang.

Keempat strategi ini membentuk fondasi penting bagi trader futures, terutama yang menggunakan leverage tinggi.

Dengan menentukan margin tepat, selalu menggunakan take-profit dan stop-loss, mengelola emosi untuk menghindari overtrading, serta memilih aset dengan pertimbangan matang, trader dapat mengoptimalkan potensi keuntungan sekaligus meminimalkan risiko kerugian.

Pendekatan terstruktur ini menjadi semakin krusial seiring dengan perkembangan pasar kripto yang terus menunjukkan dinamika tinggi.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU