Rabu, 8 Oktober 2025
Selular.ID -

Xiaomi 17 Tantang iPhone 17, CEO Terang-terangan Ajak Pengguna Apple Pindah

BACA JUGA

Selular.id – Di tengah riuh rendah audiens di Beijing, sebuah pernyataan mengejutkan meluncur dari mulut pendiri Xiaomi.

“Pengguna Apple silakan membeli ponsel Xiaomi,” ujar Lei Jun dengan senyum percaya diri.

Kalimat sederhana itu bukan sekadar guyonan di acara peluncuran, melainkan deklarasi perang terbuka di pasar smartphone premium yang selama ini didominasi raksasa asal Cupertino.

Lima tahun lalu, Xiaomi memulai strategi premium dengan rendah hati belajar dari kompetitor terbesar.

Kini, setelah melalui proses benchmarking ketat, perusahaan asal China itu merasa sudah siap berdiri sejajar—bahkan melampaui—iPhone di berbagai aspek.

Pergeseran strategi ini bukan hanya tentang spesifikasi teknis, tetapi juga tentang positioning produk di benak konsumen.

Xiaomi 17 series hadir dengan penuh keyakinan, membawa perubahan signifikan baik dari segi penamaan maupun kemampuan teknis.

Lei Jun dan Presiden Xiaomi Lu Weibing secara gamblang menyatakan bahwa seri terbaru mereka memang dirancang khusus untuk bersaing langsung dengan iPhone 17 series.

Pertanyaannya, apakah klaim-klaim ini sekadar jargon pemasaran atau memang didukung oleh keunggulan nyata?

Strategi Penamaan yang Disengaja

Perhatikan baik-baik: Xiaomi 17. Bukan Xiaomi 16 seperti yang seharusnya mengikuti urutan normal. Keputusan melompati angka 16 ini bukan kebetulan, melainkan strategi marketing yang diakui sendiri oleh jajaran petinggi Xiaomi.

“Lima tahun yang lalu, kami memulai strategi premium kami, belajar dari kompetitor terbesar dan melakukan benchmarking dengan iPhone,” ungkap Lu Weibing melalui postingan di Weibo.

Presiden Xiaomi itu melanjutkan dengan penuh keyakinan, “Hingga kini, Apple terus unggul.

Kesuksesan iPhone 17 series terlihat jelas, tetapi kami tetap percaya diri.

Itulah sebabnya kami bersaing langsung dengan iPhone di generasi yang sama dan di level yang sama.”

Pernyataan ini mengkonfirmasi bahwa penamaan “17” memang sengaja dipilih untuk menciptakan persepsi kesetaraan dengan produk Apple.

Strategi penamaan ini diperkuat dengan struktur model yang mengadopsi pola serupa iPhone.

Xiaomi 17 series hadir dalam tiga varian: Xiaomi 17 “reguler”, Xiaomi 17 Pro, dan Xiaomi 17 Pro Max.

Padahal, generasi sebelumnya—Xiaomi 15—masih menggunakan penamaan “Ultra” untuk model paling premium.

Perubahan ini semakin mempertegas positioning Xiaomi sebagai penantang serius di segmen high-end.

Klaim Keunggulan Teknis yang Menantang

Di balik strategi penamaan yang kontroversial, Xiaomi membekali seri terbarunya dengan spesifikasi yang memang impresif.

Prosesor Snapdragon 8 Elite Gen 5 berbasis teknologi 3 nanometer menjadi jantung dari seluruh seri Xiaomi 17.

Chipset ini diklaim lebih unggul dalam uji performa multi-core Geekbench dibanding chip A19 Pro yang menghidupi iPhone 17 Pro dan Pro Max.

Namun, keunggulan paling mencolok justru terletak pada kapasitas baterai.

Xiaomi 17 model standar mengusung baterai berkapasitas 7.000 mAh—hampir dua kali lipat dari iPhone 17 yang hanya 3.692 mAh.

Sementara untuk varian paling premium, Xiaomi 17 Pro Max dilengkapi baterai 7.500 mAh, jauh lebih besar dibanding iPhone 17 Pro Max yang berkapasitas 5.088 mAh.

Perbedaan yang signifikan ini bisa menjadi pertimbangan utama bagi pengguna yang mengutamakan ketahanan baterai.

Aspek lain yang tak kalah penting adalah sistem kamera.

Meski artikel referensi tidak menyebutkan detail spesifik, konteks keseluruhan menunjukkan bahwa Xiaomi 17 series telah melalui proses penyempurnaan di bidang fotografi untuk bisa bersaing dengan kemampuan kamera iPhone yang legendaris.

Kombinasi hardware dan software optimization menjadi kunci dalam pertarungan di segmen ini.

Strategi Harga yang Agresif

Di tengah persaingan sengit, harga seringkali menjadi penentu utama. Xiaomi 17 dibanderol mulai 4.499 yuan (sekitar Rp 10,5 juta), atau 1.500 yuan lebih murah dibanding iPhone 17 model paling dasar.

Selisih harga yang cukup signifikan ini menjadi senjata ampuh Xiaomi dalam menarik konsumen yang menginginkan performa tinggi dengan budget lebih terjangkau.

Strategi pricing ini konsisten dengan positioning Xiaomi sebagai brand yang menawarkan value for money.

Namun, dengan masuknya mereka ke segmen premium, pertanyaannya adalah apakah konsumen bersedia membayar harga lebih tinggi untuk brand Xiaomi?

Fakta bahwa Xiaomi 17 series berhasil menembus 1 juta unit dalam waktu singkat menunjukkan bahwa pasar merespons positif langkah ini.

Perbedaan harga yang cukup lebar ini juga memunculkan pertanyaan menarik tentang persepsi nilai.

Apakah selisih 1.500 yuan tersebut sebanding dengan pengalaman menggunakan iPhone?

Atau justru sebaliknya, Xiaomi 17 menawarkan nilai lebih dengan harga yang lebih rendah?

Perbandingan mendalam antara iPhone 17 dan Xiaomi 17 bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang pilihan terbaik untuk kebutuhan Anda.

Pasar China sebagai Medan Pertempuran Utama

Pernyataan terbuka Lei Jun tidak muncul dari vacuum. China merupakan pasar smartphone terbesar di dunia sekaligus medan pertempuran paling sengit antara brand lokal dan internasional.

Di tanah airnya sendiri, Xiaomi memiliki advantage dalam hal understanding pasar lokal, distribusi, dan marketing strategy.

Apple, meski tetap menjadi pemain premium yang disegani, menghadapi tekanan semakin besar dari brand China yang terus meningkatkan kualitas produk mereka.

Xiaomi, bersama Huawei dan Oppo, telah membuktikan kemampuan mereka menciptakan produk berkualitas dunia dengan harga yang lebih kompetitif.

Kini, dengan Xiaomi 17 series, mereka menargetkan langsung konsumen Apple yang selama ini dianggap sebagai segmen paling loyal.

Pertarungan ini bukan hanya tentang penjualan unit, tetapi juga tentang mindshare.

Dengan secara terbuka menantang Apple, Xiaomi berusaha mengubah persepsi konsumen bahwa mereka bukan sekadar brand budget, tetapi pemain serius di liga premium.

Perbandingan head-to-head antara Xiaomi 17 Pro Max dan iPhone 17 Pro Max menunjukkan betapa ketatnya persaingan di segmen flagship ini.

Masa Depan Persaingan Smartphone Premium

Deklarasi Lei Jun menandai babak baru dalam persaingan smartphone global.

Bukan lagi tentang brand China versus brand internasional, tetapi tentang kualitas, inovasi, dan value yang ditawarkan.

Konsumen semakin cerdas dan tidak mudah tergiur sekedar brand prestige tanpa disertai keunggulan nyata.

Xiaomi 17 series menjadi bukti bahwa gap kualitas antara brand China dan Apple semakin menipis.

Dengan keunggulan di beberapa aspek seperti baterai dan harga, ditambah performa yang setara—bahkan mengklaim lebih unggul di beberapa tes—Xiaomi memiliki modal kuat untuk merebut pangsa pasar Apple.

Namun, pertarungan ini masih panjang. Apple memiliki ecosystem yang solid, brand loyalty yang tinggi, dan pengalaman pengguna yang konsisten.

Sementara Xiaomi harus membuktikan bahwa mereka tidak hanya unggul di atas kertas, tetapi juga dalam pengalaman penggunaan sehari-hari.

Ajakan terbuka Lei Jun kepada pengguna iPhone mungkin terdengar berani, tetapi hanya waktu dan kepuasan konsumen yang akan membuktikan apakah keberanian ini dibacking oleh kualitas yang sepadan.

Yang jelas, persaingan ketat antara Xiaomi dan Apple akhirnya menguntungkan konsumen.

Kita akan menyaksikan inovasi yang lebih cepat, harga yang lebih kompetitif, dan pilihan yang lebih beragam.

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan upgrade smartphone, kini ada alternatif serius di luar ecosystem Apple yang layak dipertimbangkan.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU