Jumat, 10 Oktober 2025
Selular.ID -

TikTok Naikkan Bagi Hasil Langganan Jadi 90 Persen untuk Kreator

BACA JUGA

Selular.id – TikTok resmi meningkatkan pembagian hasil dari pendapatan langganan untuk kreator menjadi hingga 90 persen, efektif mulai 1 Oktober 2025.

Kebijakan baru ini menjadikan TikTok sebagai platform media sosial dengan bagi hasil terbesar dibandingkan YouTube dan Instagram, memberikan peluang monetisasi lebih menjanjikan bagi para kreator di Amerika Serikat dan Kanada.

Dalam pengumuman resminya, TikTok menyatakan bahwa kreator di AS dan Kanada akan menerima 70 persen dari pendapatan bersih setelah potongan biaya toko aplikasi.

Mereka juga berkesempatan mendapatkan bonus tambahan hingga 20 persen, sehingga total bagi hasil maksimal mencapai 90 persen.

Sebelumnya, TikTok hanya memberikan 50 persen pendapatan dasar ditambah bonus performa 20 persen, dengan total maksimal 70 persen.

“Mulai 1 Oktober, kreator di Amerika Serikat dan Kanada akan menerima 70 persen dari pendapatan bersih (setelah potongan biaya toko aplikasi). Kreator juga bisa mendapatkan bonus tambahan hingga 20 persen, menjadikan total bagi hasil maksimal mencapai 90 persen,” tulis raksasa media sosial milik ByteDance ini dalam pernyataannya.

Perubahan kebijakan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam porsi dasar bagi hasil kreator, dari sebelumnya 50 persen menjadi 70 persen.

Dengan demikian, porsi pendapatan yang masuk ke TikTok otomatis turun dari 50 persen menjadi 30 persen.

Bonus tambahan 20 persen tetap diberikan berdasarkan performa konten, seperti tingkat keterlibatan audiens, jumlah penonton aktif, dan aktivitas pengguna selama periode tertentu.

Kebijakan baru ini merupakan langkah strategis TikTok dalam memperkuat posisinya di pasar Amerika Utara, terutama di tengah persaingan ketat dengan platform media sosial lainnya.

Peningkatan bagi hasil ini juga sejalan dengan berbagai perkembangan terbaru TikTok di kawasan tersebut, termasuk rencana pengendalian TikTok AS oleh mayoritas warga Amerika Serikat yang semakin memperkuat posisi lokal platform tersebut.

Untuk dapat menikmati pembagian hasil hingga 90 persen ini, kreator di AS dan Kanada harus memenuhi beberapa syarat minimum yang ditetapkan TikTok.

Meskipun platform tidak merinci secara spesifik persyaratan tersebut, kreator yang memenuhi kualifikasi akan otomatis mendapatkan bagian dasar sebesar 70 persen dari pendapatan langganan.

Sayangnya, untuk saat ini kebijakan baru bagi hasil hingga 90 persen ini hanya berlaku untuk kreator di Amerika Utara, khususnya AS dan Kanada.

Belum ada informasi lebih lanjut apakah kebijakan ini akan diperluas ke wilayah lain, termasuk Indonesia.

Kreator di luar Amerika Utara dan Kanada masih menganut sistem bagi hasil sebelumnya, yaitu 50 persen ditambah bonus performa 20 persen.

Perubahan kebijakan monetisasi ini terjadi dalam konteks yang menarik, mengingat valuasi TikTok AS yang mencapai US$14 miliar sempat dinilai terlalu rendah oleh beberapa analis.

Peningkatan bagi hasil ini bisa menjadi strategi TikTok untuk meningkatkan daya tarik platform bagi kreator-kreator berkualitas, yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai platform secara keseluruhan.

Bagi kreator yang sudah memanfaatkan fitur langganan di TikTok, perubahan ini tentu menjadi angin segar.

Fitur langganan memungkinkan penggemar membayar biaya bulanan untuk mendapatkan konten eksklusif dari kreator favorit mereka.

Dengan peningkatan bagi hasil yang signifikan, kreator memiliki insentif lebih besar untuk menghasilkan konten berkualitas dan berinteraksi dengan komunitas mereka.

Persaingan di antara platform media sosial untuk merebut perhatian kreator terbaik semakin ketat.

TikTok tampaknya mengambil langkah agresif dengan menawarkan bagi hasil tertinggi di industri.

Sebagai perbandingan, YouTube dan Instagram masih menerapkan sistem bagi hasil yang lebih rendah untuk fitur serupa.

Perkembangan ini juga menarik diamati dalam kaitannya dengan peluncuran aplikasi Sora oleh OpenAI yang langsung bersaing dengan TikTok dan Meta.

Dengan adanya kompetitor baru di pasar, TikTok perlu terus berinovasi dan memberikan nilai tambah bagi kreator untuk mempertahankan posisinya.

Bagi kreator Indonesia yang tertarik memanfaatkan platform TikTok, meskipun belum bisa menikmati bagi hasil 90 persen, masih ada berbagai peluang monetisasi lainnya.

Seperti yang pernah diulas Selular.id sebelumnya, terdapat cara live streaming Mobile Legends di TikTok hanya dengan modal HP yang dapat menjadi alternatif sumber pendapatan.

Kebijakan baru TikTok ini juga menunjukkan komitmen platform terhadap ekosistem kreator, terutama di pasar Amerika Utara yang menjadi fokus pengembangan mereka.

Dengan memberikan porsi pendapatan yang lebih besar kepada kreator, TikTok berharap dapat mempertahankan kreator-kreator terbaik dan menarik bakat-bakat baru ke platform mereka.

Meskipun belum jelas kapan kebijakan serupa akan diterapkan di Indonesia, perkembangan ini setidaknya memberikan gambaran tentang tren monetisasi bagi kreator di platform media sosial.

Kreator lokal dapat mempersiapkan diri dengan mengoptimalkan konten dan engagement dengan audiens, mengingat bonus tambahan 20 persen sangat bergantung pada performa akun.

Dengan berbagai dinamika yang terjadi, termasuk pencabutan suspensi TDPSE TikTok oleh Komdigi baru-baru ini, industri platform digital di Indonesia terus menunjukkan perkembangan yang menarik untuk diikuti.

Kebijakan TikTok dalam pembagian hasil ini mungkin akan mempengaruhi kebijakan platform pesaing dalam waktu dekat.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU