Rabu, 15 Oktober 2025
Selular.ID -

Tujuan Penting Telkomsel Uji Coba Registrasi Pelanggan Berbasis Biometrik

BACA JUGA

Selular.id – Telkomsel bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) kembali melaksanakan uji coba registrasi pelanggan jasa telekomunikasi menggunakan data kependudukan biometrik.

Uji coba ini berlangsung di GraPARI Graha Merah Putih, Jakarta, pada 7 Oktober 2025, dengan tujuan utama mendukung penguatan keamanan identitas digital dan perlindungan data pelanggan.

Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin H. Abdullah, dalam sambutannya menegaskan bahwa tujuan registrasi biometrik ini adalah sebagai bentuk perlindungan pengguna ponsel di Indonesia.

“Kami mengapresiasi Telkomsel yang telah menunjukkan langkah kongkrit dalam uji coba registrasi biometrik sebagai bentuk tanggung jawab selaku operator seluler kepada pelanggannya,” ujar Edwin.

Ia berharap registrasi biometrik ini akan menjadi pola baru dalam bisnis seluler, menunjukkan bahwa operator tidak hanya peduli pada keuntungan perusahaan, tetapi juga pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan.

Langkah ini merupakan respons atas meningkatnya kasus penyalahgunaan nomor seluler untuk penipuan, hoaks, dan tindak kejahatan digital.

Potensi penyalahgunaan data identitas seperti NIK dan Nomor KK untuk registrasi ganda atau tidak sah juga menjadi perhatian serius.

Uji coba ini sejalan dengan upaya sebelumnya yang juga dilakukan oleh operator lain, seperti XL Axiata yang mengimplementasikan face recognition untuk registrasi SIM card.

Teknologi Canggih untuk Deteksi Keaslian Identitas

Dalam uji coba kali ini, Telkomsel menghadirkan teknologi pengenalan wajah (face recognition) yang telah ditingkatkan keamanannya.

Teknologi ini mencakup penerapan liveness detection sesuai standar ISO 30107, baik secara aktif maupun pasif.

Fitur ini memastikan bahwa subjek yang hadir adalah individu yang benar-benar hidup, bukan foto, video, atau manipulasi digital seperti deepfake.

Pengujian dilakukan melalui berbagai skenario layanan pelanggan, termasuk registrasi pelanggan baru dan penggantian kartu SIM.

Proses ini menggunakan aplikasi dan webpage yang dirancang khusus untuk mendukung registrasi biometrik mandiri.

Pendekatan serupa juga telah diujicobakan oleh XL Axiata dalam uji coba registrasi kartu prabayar dengan teknologi biometrik.

Direktur Sales Telkomsel, Stanislaus Susatyo, menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah dalam penerapan registrasi berbasis biometrik.

“Dengan implementasi yang bertahap dan terukur serta mempertimbangkan kesiapan dari ekosistem dan device pendukung, kami percaya kebijakan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” jelas Stanislaus.

Ia menekankan bahwa implementasi ini khususnya bertujuan melindungi data pelanggan dari risiko pemalsuan dan penyalahgunaan identitas.

Uji coba registrasi biometrik ini bukanlah yang pertama kali dilakukan di industri telekomunikasi Indonesia.

Sebelumnya, XL Axiata telah menggunakan biometrik untuk pemutakhiran data pelanggan, menunjukkan komitmen industri dalam meningkatkan keamanan digital.

Kolaborasi antara operator seluler dan pemerintah dalam mengembangkan ekosistem digital yang aman semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.

Menuju Ekosistem Digital yang Lebih Aman dan Inklusif

Stanislaus menambahkan bahwa Telkomsel akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan.

Uji coba ini selaras dengan semangat Telkomsel untuk menghadirkan layanan beyond connectivity dan memperkuat kualitas Know Your Customer (KYC).

Edwin H. Abdullah menegaskan bahwa pelanggan merupakan fondasi dari pertumbuhan bisnis masing-masing industri, operator, dan pertumbuhan ekonomi negara.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap data dan identitas pelanggan menjadi prioritas utama.

Registrasi biometrik diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menanggulangi berbagai bentuk kejahatan digital yang marak terjadi belakangan ini.

Implementasi teknologi biometrik dalam registrasi pelanggan telekomunikasi diprediksi akan semakin meluas di masa depan.

Seiring dengan perkembangan teknologi dan kesiapan infrastruktur pendukung, metode autentikasi biometrik diharapkan dapat memberikan perlindungan yang lebih komprehensif bagi masyarakat pengguna layanan telekomunikasi di Indonesia.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU