Minggu, 23 November 2025
Selular.ID -

Starlink Kepung Bumi dengan 10.000 Satelit

BACA JUGA

Selular.id – SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk, telah mencapai tonggak sejarah dengan meluncurkan lebih dari 10.000 satelit Starlink ke orbit Bumi.

Pencapaian ini menjadikan SpaceX sebagai operator satelit terbesar di dunia yang menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi secara global.

Pengumuman resmi disampaikan perusahaan melalui akun X (sebelumnya Twitter).

SpaceX mengonfirmasi bahwa seluruh satelit ini akan memancarkan internet Starlink berkecepatan tinggi ke berbagai penjuru dunia.

Pencapaian angka 10.000 satelit ini terjadi setelah dua roket Falcon 9 milik SpaceX lepas landas dari Florida dan California pekan lalu.

Masing-masing roket membawa 28 satelit Starlink, menambah total 56 satelit baru ke angkasa.

Starlink, anak perusahaan SpaceX, menyediakan layanan internet melalui jaringan satelit di orbit rendah Bumi.

Proyek ambisius ini dimulai pada 2018 dengan peluncuran dua satelit uji, kemudian dilanjutkan dengan 60 satelit operasional pertama setahun berikutnya.

Sejak itu, SpaceX secara konsisten memperluas armada Starlink dalam skala besar.

Dalam pernyataannya, SpaceX menyebutkan bahwa lebih dari 10.000 satelit Starlink yang telah diluncurkan ini memungkinkan penyediaan internet berkecepatan tinggi yang andal untuk jutaan orang di seluruh dunia.

Layanan ini menjadi solusi konektivitas di daerah-daerah yang sebelumnya sulit terjangkau jaringan internet konvensional.

Dominasi Pasar dan Kompetitor

Starlink saat ini belum memiliki pesaing berat di industri internet satelit.

Pesaing terdekatnya adalah Project Kuiper dari Amazon yang baru memulai tahun ini dan berencana meluncurkan sekitar 3.000 satelit ke orbit bumi rendah.

Perbedaan skala yang signifikan ini memberikan keunggulan kompetitif yang besar bagi SpaceX dalam menguasai pasar internet satelit global.

Meski demikian, perkembangan Starlink di beberapa negara menghadapi tantangan tersendiri.

Seperti yang terjadi di Myanmar, dimana SpaceX memblokir 2.500 Starlink untuk memberantas penipuan online yang marak menggunakan layanan tersebut.

Langkah ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keamanan penggunaan teknologinya.

Regulasi dan Kekhawatiran Sampah Antariksa

Langkah agresif SpaceX dalam meluncurkan ribuan satelit sempat memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan lembaga antariksa mengenai potensi meningkatnya jumlah sampah antariksa.

Namun, Starlink telah mendapatkan izin dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) Amerika Serikat untuk meluncurkan hingga 12.000 satelit, dengan rencana penambahan 30.000 satelit lagi di masa depan.

Kekhawatiran juga muncul terkait interferensi frekuensi, dimana sinyal 2 GHz Starlink-SkyFive berisiko mengganggu frekuensi 4G dan 5G.

Isu teknis ini menjadi perhatian regulator telekomunikasi di berbagai negara dalam mengatur penggunaan spektrum frekuensi untuk layanan internet satelit.

Tidak semua satelit yang telah diluncurkan SpaceX masih aktif beroperasi.

Dengan masa pakai sekitar lima tahun, sebagian satelit telah dinonaktifkan dan dilepaskan dari orbit secara terkendali agar terbakar di atmosfer Bumi.

Saat ini, sekitar 8.600 satelit Starlink dilaporkan masih berada di orbit dan aktif mendukung layanan internet global perusahaan.

Pengembangan Starlink juga menghadapi kritik terkait dampak sosialnya.

Dukungan Starlink disebut membuat pusat-pusat penipuan online berkembang pesat, sehingga Elon Musk diminta bertanggung jawab atas penyalahgunaan teknologi ini.

Isu ini menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang ketat terhadap layanan internet satelit.

Di Indonesia, perkembangan Starlink mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Prabowo menyiapkan internet murah untuk sekolah di seluruh Indonesia tanpa bergantung pada Starlink, menunjukkan preferensi terhadap solusi internet terrestrial yang lebih terjangkau untuk memenuhi kebutuhan konektivitas pendidikan.

Ekspansi Starlink yang masif ini membawa implikasi besar bagi masa depan konektivitas global.

Dengan ribuan satelit yang mengorbit Bumi, SpaceX tidak hanya mengubah lanskap internet satelit tetapi juga membuka babak baru dalam persaingan penyedia layanan internet global.

Perkembangan teknologi ini akan terus dipantau oleh regulator, pelaku industri, dan masyarakat pengguna di seluruh dunia.

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU